Bibit ikan Nila didatangkan dari
Taiwan oleh Balai Penelitian Air sekarang Balai Riset perikanan Air tawar Tawar
pada tahun 1969 di Bogor, tujuan dari introduksi ini utuk memperkaya khasanah
perikanan di tanah air. Terpilihnya ikan Nila ini karena memiliki siat-safat
yang baik dan menguntungkan, yakni cepat pertumbuhanya, efisien dalam
penggunaan pakan, dapat memanfaatkan segala jenis tersedia di perairan bahkan
sampah (organik yang telah membusuk (detritus). Setelah diadakan penelitian
baru disebarkan ke masyarakat petani Indonesia.
Nila memiliki kedekatan Famili
dengan ikan Mujahir (Tilapia mossambica) yang mudah berkembang biak di segala
jenis perairan. Karena ukuran ikan mujahir kecil maka ikan Nila lebih disukai
maka di introduksi di Indonesia. Nila adalah nama spesifik indonesia ole
Pemerintah melalui Dirjen Perikanan pada tahun 1975. Nama tersebut diberikan
bukan karena warnanya, tetapi karena mirip dengan nama latinnya yaitu Oreochromis niloticus yang berasal dari
sungai Nil.
Ikan Nila banyak disukai karena
dagingya tebal dan enak rasanya seperti kakap, dibeberapa negara seperti
Taiwan, Thailand, jepang dan Indonesia ikan Nila telah banyak penelitian dan
pengembangan.
Ikan Nila bisa hidup dengan baik
pada daerah tropis, pada perairan air tawar, payau maupun air laut, ikan Nila
tahan terhadap perubahan lingkungan dan bersifat omnivora, mampu mencerna makanan
secara efisien, cepat pertumbuhanya dan tahan terhadap penyakit. Menurut FAO (Organisasi
Pangan Sedunia) menganjurkan agar ikan Nila tagar penduduk berpenghasilan
rendah untuk memperbaiki gizi keluarga.
Pada saat ini telah banyak di
usahakan secara besar budidaya ikan Nila hitam maupun merah di waduk Kedungombo,
Gajah Mungkur, jatiluhur, saguling dan Cirata, hasil yang melimpah untuk produk
ini telah banyak memenuhi pasar ekpor ke luar negeri.
Negara Pemasok Kebutuhan Amerika
Serikat
Negara
asal
|
Kuantitas
(pon)
|
Nilai
(US $)
|
Harga
rata-rata $/lb
|
Taiwan
|
15.951.959
|
10.237.387
|
0,67
|
Kostarica
|
750.889
|
1.786.868
|
2,38
|
Colombia
|
494.913
|
1.129.261
|
2,28
|
Indonesia
|
330.357
|
615.922
|
1,86
|
Lain-lain
|
740.212
|
892,087
|
1.21
|
Total
|
18.268.330
|
13.770.330
|
0,80
|
Sumber data : US Department Of Commerce
1993
Permintaan dunia dari tabel 1
dapat dilihat bahwa ada kecenderungan permintaan terus meningkat dari tahun ke
tahun, baik yang berwarna merah maupun hitam dengan ukuran 0,5 – 1 kg per ekor.
Untuk ukuran ikan Nila tersebut bisa difillet.
A.
Klasifikasi ikan Nila
Pada waktu tahun 1982 ada perubahan klasifikasi pada spercies
Nila menjadi Oreochromis niloticus dengan genus Oreochromis yang sebelumnya
bernama Tilapia nilitica. Perubahan itu dipelopori oleh Dr.Trewavas (1980)
dengan membagi genus menjadi 3 (tiga) berdasarkan perilaku induk terhadap
anak-anaknya. Golongan ini mempunyai perilaku yang unik, yaitu induk betina
akan mengulum telur yang telah dibuahi ke dalam rongga mulutnya. Perilaku ini
dalam bahasa Inggrisnya dinamakan mouth breeder (pengeram di mulut), dan
pendapat Dr.Trewavas ini desepakati oleh para ahli ikan (ichtiyologi) sehingga
pembagian sebagai berikut :
1.
Genus Oreochromis
Induk ikan
Nila betina mengerami sendiri telurnya dalam rongga mulunya dan mengasuh
sendiri anaknya. Yang menjadi anggota genus ini adalah, Oreochromis hunteri, O
mossambicus, O niliticus, O aerus, O spilurus.
2.
Genus Sarotherodon
Pada genus Sarotherodon ini induk jantan yang
mengerami dan mengasuh anak-anaknya, pada contoh spesies ini antara lain :
Sarotherodon melanotheron dan S galilaeus.
3.
Genus Tilapia
Ikan pada genus ini memijah dan menaruh telurnya pada suatu
tempat stsu substrat. Induk jantan dan betina secara bersama-sama atau
bergantian menjaga telur dananak-anaknya. Contoh dari spesies ini adalah
Tilapia sparmanii, T rendalli, T zilli dalam ilmu zzologi telah ada kesepatan tapi
dalam dunia dagang sama saja.
Klasifikasi secara lengkap
menurut rumus Dr Trewavas pada tahun 1980 sebagai berikut :
Filum : Chordata
Sub Filum : Invertebrata
Kelas : Ostheichthyes
Sub Kelas : Acanthoptherigii
Ordo : Percomorphi
Sub Ordo : Percoidea
Famili : Ciclidae
Genus : Oreochromis
Jenis (Spesies) : Oreochromis niloticus
B. Jenis-jenis
unggul
Beberapa ahli
telah mengadakan penelitian utuk memperoleh jenis unggul yang lebih baik dari
pada sifat unggulnya. Dari Klaten Jawa tengah telah berhasil diperoleh hasil
persilangan unggul yaitu Nila Metah Strain Janti atau Nila Larasati, ada
beberapa Nila hitam dari daerah lain yang diperoleh dari hasil penelitian
antara lain ; Nila Gift, Nirmala, Nila Best, Nila Gesit, Nila Satria.
C. Nila
Best memiliki keunggulan sebagai berikut.
1). Menghasilkan
anak 3 – 5 kali dalam sekali memijah dari pada varietas lainya.
2). Konversi pakan
(FCR) 1,1 – 2
3). Ukuran telur
dan larva lebih besar.
4). Mencapai panjang
2 – 3 cm dalam waktu 8 – 10 hari, yang lain sampai 14 hari.
5). Mencapai
panjang 4 – 5 cm dalam waktu 20 – 30 hari yang lain dalam waktu > 30 hari.
6). Mencapai
panjang 5 – 8 cm dalam waktu 45 hari yang lain dalam waktu 60 hari.
7). Dari benih
ukuran 10 gram menjadi ukuran 300 – 500 gram selama 4 bln, yang lain 6 bln.
8). 140% legih tahan
terhadap penyakit
D. Habitat
Nila Best tahan terhadap
salinitas 0 – 35 0/00 ikan Nila tahan terhadaair asin
dengan cara dipindahkan secara perlahan-lahan, sehingga perubahan menjadi tidak
stres dan mati. Ikan yang masih kecil lebih tahan dari pada ikan Nila yang
besar apabila dipindahkan. PH untuk ikan Nila 6- 8,5 namun pada PH optimalnya
adalah 7 – 8, dengan oksigen terlarut 4 -7 ppm, dan suhu potimum 250
– 330C pada suhu 250C dapat hidup tetapi lambat. Cocok
dipelihara pada ketinggian 0 sampai 500 dpl.
E. Pemeliharaan.
1.
Kualitas air yang kurang baik dapat menghambat
pertumbuhan Nila, beberapa hal yang dapat menrunkan kwalitas air antara lain,
limbah perusahaan, limbah rumah tangga, serta limbah pestisida dari pertanian.
Air yang keruh karena lunpur menghambat pertumbuhan, tetapi air yang keruh
karena planton seperti berwarna hijau, hijau kecoklatan yang banyak mengandung Diatomae
menyuburkan tambak tau kolam. Planton yang berwarna biru kurnag baik bagi pertumbuhan
dan harus dikendalikan, derajad kekeruhan planton memakai sechi disk.
2.
Makanan yang dibutuhkan adalah omnivora pemakan
segala jenis makanan, pakan alami Nila adalah phitoplankton yaitu pakan alami
dari renik nabati yang melayang-layng dalam air, zooplankton yaitu organisme
hewani yang melayang-layang dalam air, ganggang benang, ganggang sutra, hidryla
dan sisa pakan dari dapur. Apabila diberikan pakan tambahan dengan kandungan
pratein 20 -25 % sudah dapat tumbuh besar.
F. Untuk
menghidupkan aktivitas di tambak air payau jenis ikan Nila Best sangat cocok
untuk di budidaya dengan udang Vanamei karena jenis ini cocok dengan kadar
garam sampai 35 ppm. Untuk sistem budidaya polikultur di tambak air payau
dengan padat tebar untuk ikan Nila Best sejumlah ± 5.000 ekor/ ha.
G. Disamping
itu ada spesikasi lendir dari ikan Nila yang sangat bermanfaat bagi udang yang
di budidaya secara polikultur.
H. Hasil
panen dari udang dan ikan Nila Best akan meningkatkan pendapatan pembudidaya
ikan dan udang, karena akan mendapatkan hasil dari udang vanamei dan ikan Nila.
Dari permasalahan yang selama ini terjadi pada tambak air payau maka solusi ini
bisa dipakai untuk mengisi kelesuan tambak air payau, terutama di Pantura Jawa.
0 comments:
Post a Comment