Saturday, January 15, 2011

Bagaimana Menangani Hama Pada Ikan Budidaya

January 15, 2011 Posted by Media Penyuluhan Perikanan Pati No comments



A.      Pengertian dan identifikasi hama ikan
Sering kita mendengan hama dan penyakit ikan sesuatu yang merugikan dalam budidaya, kadang kita samakan antara hama dan penyakit. Hama ikan adalah hewan yang berukuran lebih kecil, sama, atau lebih besar yang mampu menimbulkan gangguan pada ikan. Atau Hama adalah organisme pengganggu yang dapat memangsa, membunuh dan mempengaruhi produktivitas ikan, baik secara langsung maupun secara bertahap.
1.       Sebagai Predator
Predator secara harfiah diartikan sebagai pemangsa. Hama bersifat sebagai organism yang memangsa (predator), perusak dan kompetitor (penyaing). Sebagai predator (organisme pemangsa), yakni makhluk yang menyerang dan memangsa ikan yang biasanya mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar dari ikan itu sendiri. Pada dasarnya binatang ini sifatnya adalah Karnivora (pemakan daging).
Predator biasanya memiliki ukuran tubuh lebih besar dari mangsanya atau apabila ukuranya lebih kecil dari mangsanya memiliki senjata racun , bisa dan sejenisnya. Predator adalah hewan yang secara sengaja maupun tidak sengaja menyerang ikan bila masuk dalam lingkungan perairan yang sedang dilakukan pemeliharaan ikan, masuknya hama dapat bersama saluran pemasukan air maupun sengaja datang melalui pematang untuk memangsa ikan yang ada.
Hama yang menyerang ikan biasanya datang dari luar melalui aliran air, udara atau darat. Hama yang berasal dari dalam biasanya akibat persiapan kolam yang kurang sempurna. Oleh karena itu untuk mencegah hama ini masuk kedalam wadah budidaya dapat dilakukan penyaringan pada saluran pemasukan dan pemagaran pematang. Hama ikan banyak sekali jenisnya antara lain larva serangga, serangga air, ikan carnivora, ular, biawak, buaya , notonecta atau bebeasan, larva cybister atau ucrit, berang-berang atau lisang, larva capung, trisipan.
Hama menyerang ikan hanya pada saat ikan masih kecil atau bila populasi ikan terlalu padat. Sedangkan bila ikan mulai gesit gerakannya umumnya hama sulit memangsanya. Hama yang menyerang ikan budidaya biasanya berupa ular, belut, ikan liar pemangsa. Sedangkan hama yang menyerang larva dan benih ikan biasanya notonecta atau bebeasan, larva cybister atau ucrit. Ikan-ikan kecil yang masuk ke dalam wadah juga akan mengganggu. Serangan dari udara misalnya burung  antara lain ; bangau, kuntul, blekok, belibis, burung raja udang danlain-lainya. Meskipun bukan hama, tetapi ikan kecil-kecil itu menjadi pesaing bagi ikan dalam hal mencari makan dan memperoleh oksigen.
2.       Kompetitor.
Kompetitor dapat di definisikan organisme yang menimbulkan persaingan dalam memperoleh, oksigen, pakan dan ruang gerak. Hama ini keberadaanya tidak dikehendaki dalam wadah budidaya atau areal budidaya. Jenis kompetitor yang sering kali menjadi penyebab terjadinya persaingan pakan adalah ikan Mujahir (Tilapia mossambica). Species ini terkenal sangat rakus dan mudah berkembang biak, sehingga populasinya di kolam cepat berkembang biak, sehingga berdampak ikan budidaya mudah terganggu, lambat pertumbuhanya dan menyebabkan kematian. Kompetisi Biological requirement yakni persaingan kompetisi dalam memperoleh ruang gerak dan pakan, misalnya ketam seperti yuyu (Saesarma spp) kepiting (Scylla serrata) , kata pada fase berudu, keong.
3.         Pengganggu atau pencuri
Pengganggu adalah organisme atau di luar aktivitas budidaya yang keberadaanya dapat mengganggu usaha budidaya. Perlakuan terhadap usaha budidaya kelolaan orang lain atau pencuri.
Selain predator, kompetitor dan pencuri terdapatsekelompok hewan yang dapat dikelompokan dalam insekta air yang membahayakan budidaya yang dikenal dengan predator kelompok serangga air. Golongan in biasanya ditemukan pada arel pembenihan dan pendederan, dimana golongan serangga ini menyerang dan memangsa larva dan benih ikan.
Sementara itu untuk predator benih ikan ada yang hidup bersama ikan  yang di budidayakan dan ada yang hidup di darat. Predator benih ikan ini ada yang hidup menetap di kolam dan ada pula yang bersifat migrasi. Cara penyerangan predator benih ikan ada yang menyantap langsung dan ada pula yang yang mematikan target dahulu baru beberapa waktu dimakan setelah menjadi bangkai. Selain itu ada juga predator benih yang hanya mematikan benih ikan untuk dihisap darah ataupun cairanya.
B.      Penyebab Timbulnya Hama dan Teknik Pengendalian Hama Ikan.
Lingkungan budidaya yang baik belumlah merupakan jaminan keberhasilan usaha, karena organisme dapat masuk melalui beberapa media seperti air, peralatan budidaya dan  perilaku manusia.
Keberadaan hama di wadah budidaya disebabkan antara lain :
1.       Persiapan lahan yang kurang baik.
Pada saat dilakukan persiapan budidaya, baik pembenihan maupun pendederan dilakukan tahapan kolam (ddekontaminasi kolam) meliputi proses pengeringan, pengapuran, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit. Salah satu fungsi pengapuran adalah membunuh bakteri yang patogen dan organisme hama (eradikasi).
2.       Konstruksi wadah budidaya.
Konstruksi wadah dapat memicu timbulnya hama ikan, wadah budidaya yang sifatnya terbuka (outdoor) dapat memicu masuknya hama melaui pematang, saluran masuk air (inlet) juga melaui permukaan air atau tanaman yang ada di pinggir kolam. Sedangkan wadah bersifat tertutup atau hatchery cukup aman dari serangan, tetapi pemilik wadah harus selalu waspada.
3.       Letak wadah budidaya
Wadah budidaya yangberdekatan kehidupan hama, seperti misal di luar ruangan atau tanpa atap, dekat dengan sungai akanmemudahkan masuk ke dalam wadah budidaya. Contohnya , linsang yang dipicu oleh keberadaan makanan yang terjamin.
Sebaiknya untuk keluar masuk areal budidaya dipersiapkan dengan tempat cuci yang menggunakan air bersih dan diberi PK (kalium Permanganat).
Hama ikan sering dikenal sebagai hewan tingkat tinggi yang secara langsung maupun tidak langsung mengganggu kehidupan ikan. Dan serangan ini lebih banyak pada pendederan dan pembesaran ikan karena pada kolam terbuka.
Upaya pengendalian serangan hama di kolam budidaya dari golongan predator, kompetitor dan perusak dapat dilakukan dengan pendekatan yaitu pencegahan dan penanggulanngan. Pemberantasan hama dapat dikelompokan menjadi 2 (dua) cara :
1.    Mekanis
Pemberantasan hama ikan secara mekanis antara lain dengan cara memburu, menangkap, dan membunuh dengan peralatan mekanis, seperti jaring, jala, pancing, parang, tombak,dalam kondisi serangan sudah parah.
2.  Kimiawi
Pemberantasan dengan meracuni pengganggu memakai bahan kimia. Bahn kimia yang dianjurkan seperti saponin atau biji teh, daun tembakau, akar tuba, dan lainnya. Bila keadaan biasa air garam dapat. Untuk menghindari adanya hama ikan, dilakukan pemberantasan hama dengan menggunakan bahan kimia. Akan tetapi penggunaan bahan kimia ini harus hati-hati hal ini mengingat pengaruhnya terhadap lingkungan sekitarnya. Bahan kimia sintetis umumnya sulit mengalami penguraian secara alami, sehingga pengaruhnya (daya racunnya) akan lama dan dapat membunuh ikan yang sedang dipelihara.
Ada beberapa pengendalian hama ikan sebagai berikut :
1.          Penangulangan burung : denganmelakukan pengawasan unit usaha perbenihan atau dengan mengusir burung bila melihatnya.
2.          Pengendalian Labi-labi : cara mudah adalah dengan menangkap dengan serok atau tenggok.
3.          Ular tidak menyukai tempat-tempat yang bersih. Karena itu, cara menghindari serangan hama ular adalah dengan mejaga kebersihan lingkungan kolam dan pemagaran
4.          Penanggulangan linsang/sero : dengan memasang bambu penghalang di kolam dan jaring pengaman dari tambang yang kuat.
          Penanggulangan Ikan Gabus dengan memasang saringan di pintu pemasukan air kolam, sehingga hama ikan gabus tidak dapat masuk dan mempertinggi pematang kolam agar ikan gabus dari saluran atau kolam lain tidak dapat loncat ke kolam yang berisi ikan.
6.          Pengendalian belut:dengan menangkap memakai tangan dan memancing diberi ikan kecilatau umpan memakai anak kodok.
7.          Pengendalian Ucrit / larva Cybister : dengan menjaga kebersihan hindari bahan organik menumpuk di tepi kolam, memasang saringan pada kolam dan dapat dilakukan dengan penyemprotan bahan kimia.
8.          Pengendalian yuyu dan kepiting : dengan menangkap dan membunuh atau dengan menabur sekam padi dan dalam lubang kepiting sehingga pindah ke tempat lainya.
9.          Pengendalian capung ; dengan menjaga kebersihan melalui menjaga sanitasi agar tidak bertelur di linkungan kolam.
10.       Pengedaluan Notocneta / bebeasan : dengan memasang filter pada air masuk memakai saringan halus kawat atau kasa.
Cara pencegahan dan pemberantas hama pada ikan budidaya dan langkah yang lebih penting adalah pencegahan  pada wadah budidaya dengan cara pengeringan, pencegahan dengan memasang filter pada inlet ataupun dengan menjaga kebersihan, semua langkah pencegahan ini bertujuan untuk menjaga keberhasilan budidaya tetapi juga menjaga keamanan produk untuk konsumen.

0 comments:

Post a Comment