Wednesday, November 1, 2017

PENGEMBANGAN MODEL PRA DALAM PERENCANAAN

November 01, 2017 Posted by Media Penyuluhan Perikanan Pati 1 comment
Parcipatory Rural Appraisal disingkat PRA adalah salah tools evaluasi yang dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan komponen-komponen yang ada di masyarakat. Tools ini membantu masyarakat dalam menggali informasi, identifikasi masalah, analisis sosial-ekonomi, dan generalisasi berkaitan dengan perencanaan pembangunan, pelaksanaan serta evaluasi dari rencana pembangunan tersebut. Pada umumnya PRA digunakan untuk menyusun rencana pembangunan yang bersifat jangka pendek/tahunan atau jangka panjang. Utamanya tools ini digunakan bagi pembangunan pedesaan karena umumnya perencanaan pembangunan ditempuh dengan top down. Kenapa bisa muncul PRA? Bagaimana pengertian PRA sebenarnya? Apa keuntungan dan kekurangannya? Bagaimana aplikasinya?
Bagaimana PRA Muncul Ke Permukaan?
Awalnya konsep PRA dikenal pada akhir tahun 1970-an tetapi untuk konteks sistem pertanian dan analisis agrosistem (Conway, 1985). Baru kemudian PRA digunakan dalam kepentingan pengembangan (development) pembangunan sebagai protes terhadap paradigma pembangunan yang tersentralisasi dimana masyarakat ditempatkan sebagai objek. Intinya PRA dapat dikatakan jawaban atas permasalahan sentralisasi pembangunan, yaitu masyarakat tidak hanya dijadikan objek saja tetapi juga subjek dalam pembangunan sehingga dapat bersama-sama mengambil keputusan terhadap apa yang sebaiknya mereka lakukan terhadap permasalahan mereka.Identifikasi wilayah merupakan perihal yang utama dan pertama kali di dalam pelaksanaan tugas Penyuluh Perikanan, identifikasi wilayah harus dilakukan dengan cermat dan teliti agar pengenalan wilayah dapat dijadikan masukan dalam pembuatan Programa Penyuluhan. Program pembangunan pedesaan sudah berlangsung lama. Tetapi, program-program pembangunan yang dijalankan selama ini banyak memperoleh kritik. Kritik tersebut didasari suatu kenyataan di lapangan, bahwa proses pembangunan tidak mampu memberikan perubahan bagi masyarakat. Proyek-proyek pembangunan banyak yang bersifat mubazir, tidak berkelanjutan, dan justru memperparah situasi pedesaan.
Kritik terhadap proyek pembangunan ini banyak ditujukan kepada metodologi proyek yang tidak “memanusiakan manusia” pedesaan. Metodologi ini didasari suatu keyakinan bahwa penyelesaian persoalan pedesaan hanya bisa ditangani oleh kaum profesional. Sementara petani dianggap sebagai kelompok yang tidak memiliki kemampuan menyelesaikan masalah atau justru dianggap sebagai bagian dari masalah itu sendiri. Metodologi seperti ini umumnya didasarkan pada bentuk-bentuk riset dengan menggunakan pendekatan logika sains (baca= metode ilmiah) dan penelitian-penelitian etnometodologis yang terpengaruh oleh ilmu-ilmu sosial positivistik[1].
Kritik terhadap metodologi pembangunan yang didasarkan pada bentuk-bentuk riset dengan menggunakan pendekatan logika sains (baca= metode ilmiah) dan penelitian-penelitian etnometodologis, pada intinya antara lain:
(1)       Riset ini umumnya hanya menghasilkan pengetahuan yang empiris-analitis. Pengetahuan seperti ini memiliki kecenderungan tidak mendatangkan manfaat bagi masyarakat lokal.
(2)       Banyak  bermuatan  kepentingan teknis untuk melakukan rekayasa sosial (social enginering), seperti yang dikemukakan oleh Robert Chamber di muka.
Memungkinkan terjadinya "pencurian" terhadap kekayaan pengetahuan lokal oleh peneliti (orang luar)  sehingga sangat berpotensi untuk menyebabkan penindasan terhadap orang dalam (masyarakat lokal).. Sementara  pendekatan etnometodologis, meskipun berusaha memahami kehidupan sehari-hari masyarakat, mencoba menghasilkan pengetahuan yang

Positivisme pada dasarnya adalah ilmu sosial yang dipinjam dari pandangan, metode dan teknik ilmu alam memahami realitas. Positivisme sebagai suatu aliran filsafat berakar pada tradisi ilmu ilmu sosial yang dikembangkan dengan mengambil cara ilmu alam menguasai benda, yakni dengan kepercayaan adanya universalisme and generalisasi, melalui metode determinasi, 'fixed law' atau kumpulan hukum teori (Schoyer, 1973). Positivisme berasumsi bahwa penjelasan tungal dianggap 'appropriate' untuk semua fenomena. Oleh karena itu mereka percaya bahwa riset sosial ataupun pendidikan dan pelatihan harus didekati dengan metode ilmiah yakni obyektif dan bebas nilai. Pengetahuan selalu menganut hukum ilmiah yang bersifat universal, prosedur harus dikuantifisir dan diverifikasi dengan metode "scientific". Dengan kata lain, positivisme mensaratkan pemisahan fakta dan values dalam rangka menuju pada pemahaman obyektif atas realitas sosial.
Visi, Tujuan Dan Unsur-Unsur PRA
VISI adalah pandangan terhadap keadaan masyarakat atau kehidupan yang melahirkan keinginan mendalam (cita-cita) untuk melakukan sesuatu.
VISI PRA yaitu terwujudnya perubahan sosial dan pemberdayaan masyarakat agar ketimpangan yang disebabkan oleh proses pembangunan dapat ditiadakan atau dikurangi, agar kesejahteraan dinikmati secara adil dan merata. Artinya;
•         Perlu dilakukan pemberdayaan  masyarakat agar terjadi perubahan perilaku serta perubahan sosial yang diharapkan.
•         Perlu dilakukan pendidikan masyarakat sebagai proses pemberdayaan tersebut.
Apa itu PRA?
Parcipatory Rural Appraisal (PRA) merupakan suatu metode atau pendekatan yang digunakan untuk mengumpulkan informasi, menganalisis dan meningkatkan pengetahuan tentang kehidupan serta kondisi masyarakat sebagai dasar dalam membuat perencanaan dan aksi tindak terhadap perencanaan pelibatan masyarakat secara aktif. PRA memberikan ruang yang luas kepada masyarakat sebagai pelaku aktif atau subjek dalam mengambil inisiatif, melaksanakan proses dan aksi tindak. Dengan kata lain “menyerahkan pengelolaan kepada orang dalam”, peran orang luar sebagai “fasilitator dan katalisator” proses di komunitas yang siap melakukan perubahan.

Dalam pengertian lain, PRA juga dapat didefinisikan sebagai suatu pendekatan atau teknik-teknik pelibatan masyarakat dalam proses pemikiran yang berlangsung selama kegiatan perencanaan dan pelaksanaan serta pemantauan dan evaluasi program pembangunan masyarakat (KPDTNT,2001)

Hal yang melatar belakangi dan asumsi dikembangkanya teknik PRA antara lain yaitu;
Pertama, muncul kebutuhan terkait cara dan metode kajian yang mudah dan praktis dapat digunakan bersama masyarakat untuk pengembangan program yang secara nyata menjawab kebutuhan masyarakat. Penerapan PRA sebagai bagian dari tindakan “penelitian” (evaluasi)  lebih menekankan pada aspek penerapan praktis dan mendorong masyarakat untuk belajar (learning process).  Alat ini dapat diimbangi dengan penerapan metodologis secara tepat serta melibatkan fasilitator, tenaga ahli bersama dengan masyarakat.
Kedua, kebutuhan pendekatan program pembangunan yang bersifat lokal, berkelanjutan dan mengandung nilai-nilai kemanusiaan. PRA digunakan untuk mengembangkan suatu kajian dengan melibatkan masyarakat secara intelektual, keterampilan dan emosional dan memandang masyarakat sebagai suatu keseluruhan, pelakuaktif, subjek pembangunan yang melakukan penelitian, menyusun rencana, mengorganisasikan,mengawasi dan mengevaluasi programnya secara mandiri. harapannya dapat mendorong tercapainya pemberdayaan dan memperkuat kapasitas masyarakat dalam menemukenali permasalahan serta menentukan solusi yang tepat didasarkan pengalaman dan perubahan yang terjadi.
Tujuan PRA
Secara praktis tujuan PRA untuk mengidentifikasi masalah, kebutuhan, potensi, sumberdaya dan aksi bersama dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Aksi bersama ditingkat komunitas dilakukan melalui perencanaan kegiatan, monitoring proses dan evaluasi pada konteks kebijakan pembangunan. Apa saja aspek strategis dalam PRA? Ini dia:
    Menempatkan anggota masyarakat sebagai penentu, subjek dan peran utama dalampembangunan
    Menempatkan pihak luar sebagai fasilitator proses
    Meningkatkan kapasitas masyarakat melalui aksi bersama dalam proses perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi pembangunan
    Proses pembelajaran bagi masyarakat dalam menganalisis situasi dan mengidentifikasikebutuhan, desain dan melaksanakan pembangunan,
    Meningkatkan interaksi dan perilaku masyarakat dalam kegiatan pembangunan.
Prinsip PRA
Beberapa prinsip PRA dalam aplikasinya terhadap evaluasi pembanguan antara lain yaitu:
    Belajar dari masyarakat
    Berbagi informasi dan pengalaman
    Melibatkan semua kelompok masyarakat
    Keterlibatan “pihak luar” sebagai fasilitator dan katalisator
    Triangulasi
    Orientasi praktis
    Berorientasi pada proses dan hasil
    Berkelanjutan.
    Learning by doing
    Keterbukaan
Manfaat PRA
Beberapa manfaat penggunaan PRA dalam program pembangunan masyarakat antara lain:
Memberdayakan Mayarakat Miskin, PRA memberikan ruang yang cukup bagi masyarakat terpinggir untuk terlibat dalam proses pembangunan dan pengambilan keputusan serta memampukan untuk menganalisis kondisi, memberikan kepercayaan untuk menyatakan sikap dan pandangan tentang segala sesuatu yang dianggap penting dan perlu diperbaiki untuk meningkatkan kesejahteraan, dan mengambil tindakan yang mengarah pada optimalisasi partisipasi dan program yang berkelanjutan.
Proses Partisipatif dalam Komunitas, proses interaksi terjadi dalam komunitas mencakup penjelasan teori, identifikasi, appraisal, perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi dalam kerangka partisipasi. Diperlukan usaha yang sistematis, pendampingan dan proses pembelajaran yang difokuskan pada pengorganisasian seluruh potensi dan sumber daya yang dimiliki masyarakat. PRA memberikan alur dan proses belajar dalam memahami dan menyadari dinamika partisipasi dalam memperkuat program pembangunan.
Prioritas Penelitian, PRA mencoba mendekatkan aspek ilmiah suatu penelitian dengan tujuan dan harapan masyarakat dalam proses pembangunan. Identifikasi prioritas penelitian melalui kerangka partisipasi dan pelibatan “orang dalam” sebagai subjek sekaligus komunitas yang diobservasi menjadi suatu bagian penting dari perubahan positif dalam pengembangan program, juga turut dalam melaksanakan dan mengevaluasi percobaan yang mereka lakukan sendiri.
Review Kebijakan, mewujudkan sensitifitas dari proses identifikasi, analisis sosial, lingkungan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi menghasilkan kerangka dasar kebutuhan praktis masyarakat dalam merumuskan konsep pengembangan, mengontrol proses pembangunan dan jalannya organisasi pembanguanan.
Kekukatan dan Kelemahan PRA
Kekuatan teknik PRA diantaranya
   Menggerakkan peranserta masyarakat (seluruh stakeholders) untuk berperan aktif dalam program pembangunan
    Mendorong pembelajaran dalam upaya peningkatan kapasitas masyarakat.
    Menarik minat dengan menerapkan teknik-teknik yang beragama disesuaikan dengankebutuhan masyarakat.
    Sederhana dan dapat diterapkan dengan peralatan yang mudah diperoleh denganmemanfaatkan sumber daya lokal
    Cara efektif untuk menghasilkan usulan program pembangunan yang berbasis kebutuhan,masalah, tujuan dan potensi setempat.
    Membangun kebersamaan, komunikasi dan interaksi sinergis antarpelaku dalammasyarakat.
    Bersifat non-diskriminatif, keterlibatan tidak membedakan jenis kelamin, suku, agama, rasdan tingkat pendidikan.
Kelemahan teknik PRA diantaranya;
    Data dan informasi yang diperoleh cenderung bersifat umum kurang spesifik dan kualitasnya sangat tergantung proses fasilitasi yang dilakukan bersama masyarakat.
    Keterlibatan dalam proses belajar secara aktif dan ketajaman analisis sangat dipengaruhikemampuan fasilitator.
    Pada umumnya keterwakilan masyarakat sangat sulit dipenuhi.
    Membutuhkan waktu pengenalan dan sosialisasi yang cukup untuk memahami konsep PRAsecara komprehensif.
PRA dan Siklus Program
Penjajagan dan Identifikasi Kebutuhan
Penjajagan kebutuhan berkaitan erat dengan pengenalan awal tentang masalah disertai analisis potensi dan kondisi masyarakat. Hal ini dilakukan untuk mengembangkan program yang bertujuan untuk membangun keswadayaan dan kemandirian masyarakat. Pada tahap ini, penerapan PRA dilakukan untuk hal-hal berikut;
  Menggali informasi secara mendalam tentang akar masalah, penyebab, potensi dankeberadaan lingkungan, kajian sejarah menyangkut profil desa
    Membangun kesadaran anggota masyarakat tentang aspek informasi yang dibutuhkandalam rangka identifikasi kebutuhan
    Diperoleh pandangan secara menyeluruh oleh seluruh anggota masyarakat tentang situasi dan kondisi yang perlu diidentifikasi
    Mengidentifikasi kepentingan yang bertentangan antarkelompok
Perencanaan Program
Perencanaan pembangunan merupakan tahap selanjutnya dari proses penjajagan kebutuhan. Rencana perlu mencantumkan secara jelas arah, tujuan, strategi, pelaku, waktu serta sumber daya yang diperlukan. PRA dalam proses perencanaan kegiatan bermanfaat untuk membangun kebersamaan dan kesamaan pandangan masyarakat tentang keputusan yang akan diambil melalui forum diskusi atau interaksi pelaku yang merepresentasikan seluruh elemen yang ada dalam masyarakat itu. Pada tahap perencanaan, penerapan PRA dilakukan untuk hal-hal berikut;
    Memformulasikan usulan dan prioritas kegiatan pembangunan
    Menyediakan informasi yang lebih rinci tentang kelayakan kegiatan yang diusulkan masyarakat.
    Menyediakan informasi untuk menetapkan strategi atau bentuk intervensi berdasarkan kebutuhan dan masalah yang telah teridentifikasi
    Menentukan aksi bersama baik dalam aspek pencapaian strategis jangka pendek maupun jangka panjang.
Pelaksanaan dan Pengorganisasian Program
Tindak lanjut hasil perencanaan yang telah disusun yaitu dengan proses pengorganisasian kegiatan menyangkut siapa saja yang terlibat dan perannya, serta sumber daya yang akan digunakan untuk merealisasikan rencana yang telah dibuat. Karena rencana program yang disusun akan bermakna apabila seluruh komponen yang telah dirumuskan dilaksanakan melalui pengorganisasian dan pengelolaan yang memadai. Dalam pelaksanaan kegiatan perlu diatur penjadualan, pembagian kelompok, distribusi pekerjaan,koordinasi yang jelas dan disepakati oleh berbagai pihak. Pada tahap pelaksanaan dan pengorganisasian, PRA dilakukan untuk hal-hal berikut;
    Mengenal secara mendalam stakeholders yang terlibat dalam program.
    Menentukan kegiatan yang relevan
    Mengidentifikasi tugas dan peran secara jelas yang menjadi tanggung jawab masing-masing pihak
    Mengidentifikasi hal-hal yang berpotensi atau menimbulkan konflik
    Mengidentifikasi sumber daya dan potensi organisasi yang akan mendukung pencapaian tujuan.
Monitoring Program
Seluruh kegiatan yang dilaksanakan perlu dipantau untuk mengetahui apakah program berjalan sesuai rencana dan bentuk bimbingan apa yang dibutuhkan untuk memperbaiki kinerja. Pada tahap monitoring, penerapan PRA dilakukan untuk hal-hal berikut;
    Menyediakan informasi tentang perkembangan kegiatan di lapangan
    Mengidentifikasi kelemahan/hambatan dan bentuk layanan bimbingan serta supervisi yangdiperlukan agar memenuhi kinerja yang telah ditetapkan
    Menyediakan informasi yang dibutuhkan dalam rangka peningkatan kualitas danpencapaian target kegiatan.
Evaluasi Program
Evaluasi memang merupakan tahapan akhir dari siklus program. Tapi evaluasi dapat dilakukan pada awal proses pengkajian perencanaan (ex-ante), di tengah ketika program sedang berjalan (on-going) dan di akhir program sudah dilaksanakan (ex-post).
Penerapan PRA dalam evaluasi dilakukan untuk menggali informasi terkait indikator proses dan hasil dari suatu kegiatan. Evaluasi juga untuk mengukur sejauh mana pencapaian tujuan program yang telah disepakati bersama masyarakat. Biasanya evaluasi dikembangkan untuk mengukur aspek proses dan hasil/dampak dari program. Proses penelusuran sebaiknya dilakukan oleh masyarakat sendiri yang merasakan manfaat dari program yang dikembangkan bersama pemerintah, LSM atau lembaga lain mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pendokumentasian.
Tahap evaluasi, penerapan PRA:
    Mengkaji perkembangan atau perubahan yang terjadi dalam masyarakat sebagai akibat dariperlakuan program yang dilaksanakan. Biasanya dilakukan dalam jangka waktu tertentu(setiap tahun). Kegiatan ini dilakukan dalam rangka perbaikan
    Mengkaji tujuan apa saja yang telah dicapai, dan yang belum tercapai serta mengidentifikasikenapa hal itu terjadi
    Mengkaji pengaruh program terhadap perubahan masyarakat menyangkut kesejahteraanatau dikenal dengan studi dampak (impact study)
    Menyediakan informasi yang dibutuhkan dalam kerangka pertanggung-jawaban lembagadan pelaporan terhadap lembaga donor.
Teknik PRA
Dalam proses penjajagan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan utamanya evaluasi program, penerapan PRA dilakukan dengan teknik-teknik antara lain sebagai berikut:
    Penelusuran Alur Sejarah, digunakan untuk mengetahui sejarah masyarakat yang ada di lokasi tersebut. Sehingga dari proses tersebut masyarakat akan mampu untuk mengetahui bagaimana keadaan atau kondisi mereka dimasa lalu dan kaitannya dengan masa kini, pada akhirnya akan mampu mengungkap perubahan-perubahan yang terjadi, masalah-masalah apa saja yang muncul karena perubahan sehingga masyarakat mampu menarik kesimpulan secara mandiri terkait solusi yang diperlukan oleh mereka,
    Penelusuran Kebutuhan Pembangunan
    Analisa Mata Pencaharian
    Penyusunan Rencana Kegiatan
    Focus Group Discussion
    Pemetaan, dll
Daftar pustaka
Sumpeno, Wahjudi. 2011. Perencanaan Desa Terpadu. Banda Aceh : Read
BPTP Maluku Utara. 2013. Mengenal Participatory Rural Appraisal (PRA). Maluku

1 comment:

  1. kami sekeluarga tak lupa  puji syukur kepada ALLAH S,W,T
    dan terima kasih banyak kepada AKI atas nomor togel.nya yang AKI
    berikan keputusan toto 4 angkah ((( 9607 )))alhamdulillah ternyata itu benar2 tembus AKI.
    dan alhamdulillah sekarang saya bisa melunasi semua utan2 saya yang
    ada sama tetangga.dan juga BANK BRI dan bukan hanya itu AKI. insya
    allah saya akan coba untuk membuka usaha sendiri demi mencukupi
    kebutuhan keluarga saya sehari-hari itu semua berkat bantuan AKI..
    sekali lagi makasih banyak ya AKI… bagi saudara yang suka main togel
    yang ingin merubah nasib seperti saya silahkan hubungi AKI SOLEH,,di
    0823 1333 6747,, insya allah anda bisa seperti saya…menang togel 175
    juta, wassalam.

    dijamin 100% jebol saya sudah buktikan…sendiri….

    Apakah anda termasuk dalam kategori di bawah ini !!!!

    1″Dikejar-kejar hutang
    2″Selaluh kalah dalam bermain togel
    3″Barang berharga anda udah habis terjual Buat judi togel
    4″Anda udah kemana-mana tapi tidak menghasilkan solusi yg tepat
    5″Udah banyak Dukun togel yang kamu tempati minta angka jitunya
    tapi tidak ada satupun yang berhasil..
    Solusi yang tepat jangan anda putus aza….AKI SOLEH akan membantu
    anda semua dengan Angka ritwal/GHOIB:
    butuh angka togel 2D 3D 4D 5D 6D SGP / HKG / MALAYSIA / TOTO MAGNUM / dijamin
    100% jebol
    Apabila ada waktu
    silahkan Hub: AKI SOLEH DI NO: (((082313336747)))

    INFO TOGEL KLIK DISINI

    Atau Chat/Tlpn di WhatsApp (WA)
    No WA Aki : 082313336747

    INFO PESUGIHAN KLIK DISINI

    angka GHOIB: singapur 2D/3D/4D/
    angka GHOIB: hongkong 2D/3D/4D/
    angka GHOIB; malaysia
    angka GHOIB; toto magnum 4D/5D/6D/
    angka GHOIB; laos

    ReplyDelete