Wednesday, January 11, 2017

MENGENAL IKAN BARONANG ( Siganuss, spp)

January 11, 2017 Posted by Media Penyuluhan Perikanan Pati 1 comment
A. Deskripsi dan Taksonomi  Ikan Baronang (Siganus Spp)
Ikan beronang dikenal oleh masyarakat dengan nama yang berbeda-beda satu sama lain seperti di Pulau Sribu dinamakan kea-kea, di Jawa Tengah dengan nama biawas dan nelayan-nelayan di Pulau Maluku menamakan dengan sebutan samadar.
Ikan beronang termasuk famili Siginidae dengan tanda-tanda khusus sebagai berikut tubuhnya membujur dan memipih latural, dilindungi oleh sisik-sisik yang kecil, mulut kecil posisinya terminal. Rahangnya dilengkapi dengan gigi-gigi kecil. Punggungnya dilengkapi oleh sebuah duri yang tajam mengarah ke depan antara neural pertama dan biasanya tertanam di bawah kulit. Duri-duri ini dilengkapi dengan kelenjar bisa/racun pada ujungnya.
Secara lengkap taksonomi ikan beronang adalah sebagai berikut.
Kelas:
- Dada : Percipformes
- Sub dada : Acanthuroidei
- Famili : Siganidae
- Genus : Siganus
- Species : Siganus spp.

B. Kebiasaan Makanan  Ikan Baronang (Siganus Spp)
Sesuai dengan morfologi dari gigi dan saluran pencernaannya yaitu mulutnya kecil, mempunyai gigi seri pada masing-masing rahang, gigi geraham berkembang sempurna, dinding lambung agak tebal, usus halusnya panjang dan mempunyai permukaan yang luas, ikan beronang termasuk pemakan tumbuh-tumbuhan, tetapi kalau dibudidayakan ikan beronang mampu memakan makanan apa saja yang diberikan seperti pakan buatan.

C. Pertumbuhan dan perkembangan  Ikan Baronang (Siganus Spp)
Variasi jumlah telur ikan baronang yang berukuran panjang 22-27 cm adalah antara 200.000-1.300.000 butir. Juwana baronang S. guttatus yang berukuran D35 dapat mencapai berat 5o g atau panjang total 12 cm dalam 115 hari. Sementara itu, baronang S. canaliculatus dapat mencapai berat 93 g/ekor selama 5 bulan pemeliharaan dari benih berukuran 25 g/ekor.


Artikel lain tentang ikan baronang :
A. Deskripsi dan Taksonomi  Ikan Baronang (Siganus Spp)
B. Kebiasaan Makanan  Ikan Baronang (Siganus Spp)
C. Pertumbuhan dan perkembangan  Ikan Baronang (Siganus Spp)
D. Penyebaran  Ikan Baronang (Siganus Spp)
E. Persyaratan Lokasi Budidaya  Ikan Baronang (Siganus Spp)
F. Pengendalian Hama dan Penyakit  Ikan Baronang (Siganus Spp)

Sepandai - pandainya tupai melompat sesekali jatuh juga, Sepandai - pandainya seseorang sekali waktu ada salahnya pula.

//
you're reading...
Panduan
Karakter Baronang dan Lokasi Favoritnya
Posted by freddyhw ⋅ August 29, 2012    ⋅ Leave a comment
Oleh Freddy Hariwinoto (79)
Istilah Rabbit Fish ini memang tepat sebagai julukan untuk ikan jenis ini karena cara memakan rumputnya juga rapi seperti dipangkas mesin rumput kecil. Di indonesia Rabbit Fish ini dikenal dengan nama IKAN BARONANG, dan di beberapa daerah ada yang menamakan ikan LINGKIS (Biawas), Semadar, dll.
Umumnya pemancing di area pulau seribu hanya mengenal 3 jenis ikan baronang yaitu baronang susu, baronang tompel dan baronang angin. Padahal masih ada baronang LADA, baronang BATIK, baronang KALUNG, baronang KUNYIT dll. Namun, lantaran populasinya sudah langka, jenis-jenis ini jarang terpancing.
Peringkat populasi tertinggi agaknya ditempati oleh baronang susu. Baronang yang posturnya agak memanjang ini sebenarnya juga terdiri dari beberapa jenis yang kesemuanya dinamakan baronang susu.
Posisi kedua ditempati baronang TOMPEL, ikan yang postur tubuhnya lebih lebar ini termasuk favorit karena tenaganya yang alot dan pantang putus asa melakukan perlawanan saat terpancing. Panjang ikan ini dapat mencapai 45 cm dan lebarnya sekitar 10 jari orang dewasa, walaupun yg sering terpancing hanya seukuran lebar 8 jari. Baronang tompel mudah diperoleh di perairan pantai Jakarta dan kepulauan seribu, seperti di pulau damar, pulau ayer, pulau putri dll dll.
Cara makan ikan yang mudah dikenali karena tubuhnya yang totol totol dan ada tompel di punggung belakang dekat ekor ini umumnya menimbulkan kenangan yang membekas lama dibenak para pemancing, dan mamaksa niat untuk mengulangi lagi dgn menyiapkan trik-trik terbaru agar tepat mengenai sasaran.
Sekedar catatan, beberapa ekor dari sekian baronang tompel yang terpancing ternyata pernah terselip yang berdaging kenyal, inilah yang disebut baronang karet, tetapi masih sulit mengenali jenis baronang ini.
Baronang angin atau biasa disebut baronang karang menempati jenis urutan terbanyak terpancing ketiga. Ikan ini lbh banyak menghuni terumbu karang ditengah laut daripada perairan disekitar dermaga pulau. Kurang jelas ikhwalnya mengapa baronang yang cara makannya cepat dan temponya singkat serta kurang doyan nasi lumat ini dipanggil baronang angin. Tak jelas apakah karena motif tubuhnya yang garis putus putus seperti lukisan angin, atau cara makannya angin anginan, tidak serius dan tidak mencecar seperti baronang jenis lainnya.
Baronang lada sosoknya sangat sangar karena sekujur tubuhnya dipenuhi totol hitam sebesar lada. Postur tubuhnya mirip baronang tompel, dan tenaganya pun DAHSYAT..!!
Baronang Batik atau baronang tulis sosok tubuhnya juga sama dengan baronang tompel, ia juga sering disebut baronang CINA, karena motif tubuhnya mirip aksara cina selain mirip motif batik.
Baronang kalung berwarna kuning di punggungnya dan mempunya garis hitam dibagian kepalanya.
Baronang kunyit kulitnya berwarna kuning berbintik bintikbiru dan sebagian mempunyai kalung, baronang kunyit ini dagingnya kenyal seperti karet juga.
Dari pengalaman berkeliling mancing baronang ke Kepulauan Seribu, Anyer, Merak, Bakauheni dan Pelabuhan Ratu, disimpulkan baronang lada potensial menjadi sasaran bila memancing di sepanjang garis pantai pulau pulau Gede Merak. Namun dianjurkan untuk mempriorotaskan lokasi batu cadas dan sekitar Waru Doyong, karena di lokasi ini baronangnya marajalela.
Cadas pelabuhan juga salah satu lokasi mancing baronang tompel yang potensial, tentu saja komunitas penghuni ini sering berubah. Patut diingat juga bahwa berdasarkan pengalaman, bila suhu air laut dingin dan bening hingga terlihat dasar lautnya, maka saat itu hampir semua jenis baronang enggan menyantap umpan, sekalipun umpan diletakkan di depan mulut ikan tsb. Kondisi dingin spt ini biasanya terjadi saat musim hujan dan angin.
Saat paling baik memancing ikan baronang adalah saat musim kemarau, yaitu bulan Mei hingga Agustus, namun inipun masih relatif. Kadang di musim hujan juga terjadi suatu saat dimana kondisi air laut tiba-tiba gelap menghijau, hingga dasarnya tidak tampak lagi.
Aneh memang, saat kondisi air laut seperti ini ikan sangat galak dan sangar menyantap umpan, baik berupa lumut laut ataupun nasi lumat. Ada beberapa pemancing yang mengerti kondisi ini, dan lebih memilih memancing di aliran air laut yang telah dipakai di PLTU Suralaya, yaitu air yang digunakan sebagai pendingin turbin uap. Air yang keluar dan dialirkan kembali ke laut ini suhunya hangat, dan memang ternyata banyak jenis-jenis ikan baronang yang berkumpul disini, rupanya bukan hanya manusia saja yang mencari kehangatan, ikanpun tahu itu.

Di Anyer lokasi mancing baronang bertebaran di sepanjang pesisirnya. Batu Kotak, Kalimaya, Kapal Miring, Triplek Sanghyang bukanlah nama-nama asing bagi pemancing baronang yang sering berkeliaran di sana. Begitu pula di pesisir Merak hingga Pulorida.

Meskipun jarang terjadi peristiwa menimba ikan, tetapi baronang tompelnya berukuran maksimal dan sangat mengesankan, selingannya juga kadang-kadang terpancing ikan botana yang berukuran lebih besar dari ikan baronang dan sering memutuskan kenur 8 lb, karena kekuatan tarikannya itu.

Peristiwa inilah rupanya yang sering membuat para pemancing baronang keranjingan untuk mengulangi lagi lagi dan lagi… tetapi tanpa memperhatikan kondisi-konidisi yang tepat, biasanya untuk mancing berikutnya malah tidak mendapatkan ikan seekor pun.

Di sekitar TPI Pelabuhan Ratu banyak bebatuan sebesar perut kerbau dan di sanalah sarang berbagai jenis baronang. Hampir di setiap pelosok Pelabuhan Ratu sangat potensial menghasilkan baronang. Berdampingan dengan TPI ada sudut yang dijadikan lokasi perahu jukung, disini banyak baronang tompel ukuran 4 sd 5 jari. Di sebelahnya lagi ada dermaga beton yang banyak dihuni baronang susu dan botana.

Sesungguhnya amat beruntung pemancing baronang di Jakarta karena begitu banyak lokasi yang tersebar di berbagai pulau di kawasan Kepulauan Seribu. Hanya perlu diperhatikan untuk kondisi arus laut, bila arus kuat dan angin kencang, sangat sulit untuk mendeteksi getaran saat umpan dimakan ikan. Biasanya untuk mengatasi hal ini, pemancing memberikan pemberat yang diikatkan di bawah mata pancing garong, sehingga senar masih agak tegak dan lebih mudah dideteksi.

1 comment: