Saturday, November 12, 2016

EFISIENSI PAKAN DENGAN FERMENTASI PADA SISTEM BIOFLOK

November 12, 2016 Posted by Media Penyuluhan Perikanan Pati No comments
Cara Budidaya Ikan Lele Dengan Sistem Bioflok - Meskipun ikan lele termasuk dalam golongan ikan yang tahan terhadap segala jenis air namun budidaya ikan lele jika dilakukan tanpa perlakukan khusus sudah dapat dipastikan tidak akan memberikan hasil yang maksimal. Untuk itu segala cara di lakukan demi peningkatan produksi, salah satunya adalah budidaya ikan lele dengan menggunakan sistem bioflok.
Sistem BioflokBudidaya ikan lele sistem bioflok adalah suatu sistem pemeliharaan ikan dengan cara menumbuhkan mikroorganisme yang berfungsi mengolah limbah budidaya itu sendiri menjadi gumpalan-gumpalan kecil (floc) yang bermanfaat sebagai makanan alami ikan. Pertumbuhan mikroorganisme di pacu dengan cara memberikan kultur bakteri non pathogen (probiotik), dan pemasangan aerator yang akan menyuplai oksigen sekaligus mengaduk air kolam.
Sistem bioflok ini sebenarnya sudah lebih dulu di kembangkan di negara negara maju seperti Jepang Brasil, Australia dll. Namun demikian di negara kita Indonesia pada tahun ini sudah banyak juga yang mengadopsi sistem bioflok. Selain ikan lele sisem ini dapat juga di kembangkan untuk budidaya udang air tawar.
Sistem bioflok ini di nilai efektif, dan mampu mendongkrak produktifitas karena dalam kolam yang sempit dapat di produksi ikan lele yang lebih banyak, biaya produksi berkurang dan waktu yang relatif lebih singkat jika di bandingkan dengan budidaya secara konvensional.Keberhasilan usaha budidaya ikan sangat dipengaruhi oleh 3 faktor yang sama pentingnya, yaitu breeding (pemuliaan biakan, bibit), feeding (pakan) dan management (tata laksana). Namun jika dilihat dari total biaya produksi dalam usaha budidaya ikan, maka kontribusi pakan adalah yang paling tinggi sekitar 75%, sehingga dalam kegiatan budidaya manajemen pakan harus benar-benar diperhatikan.
Tahapan Budidaya Ikan Lele Sistem Bioflok
Adapun tahapan tahapan budidaya ikan lele dengan sistem bioflok yaitu sebagai berikut :
1. Pembuatan Kolam
Untuk menghemat biaya kolam dapat di buat dengan terpal yang di perkuat dengan tulang / rangka dari bambu atau besi. Ukuran kolam ikan lele dapat disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Tetapi jika untuk tujuan usaha dan modal yang cukup maka dapat dibuat kolam yang lebih besar dengan kapasitas produksi yang lebih besar pula
Sebagai patokan ukuran luas yang ideal yaitu untuk 1 m3 dapat menampung ikan lele hingga 1000 ekor. Lain halnya dengan sistem budidaya secara konvensional yang hanya mampu menampung 100 ekor untuk setiap 1 m3. Kolam ikan harus di beri atap untuk menghindari terik matahari langsung dan air hujan. Sinar matahari dan air hujan perlu dihindari karena dapat mempengaruhi mutu air kolam menjadi tidak layak.
2. Persiapan Air Pembesaran
Setelah kolam jadi tahap berikutnya yaitu menyiapkan air untuk pembesarkan benih ikan lele. - Hari pertama isilah kolam dengan air setinggi 80-100 cm. - Kemudian pada hari ke 2 masukkan probiotik (bakteri pathogen) 5 ml/m3 yang dapat di beli di toko terdekat, contohnya POC BMW atau merek lainya  - Hari ke 3 masukkan prebiotik (pakan bakteri) yaitu Molase  (tetes tebu)250 ml/m3, malam harinya tambahkan dolomite 150-200 gram/m3(diambil airnya saja) - Selanjutnya diamkan air media selama 7-10 hari, agar mikroorganisme apat tumbuh dengan baik.
3. Penebaran dan Perawatan Benih Ikan Lele.
Benih ikan lele yang baik berasal dari induk unggulan (dari satu induk yang sama). Benih ikan lele yang sehat adalah ditandai dengan gerakan yang aktif, ukuran dan warna seragam, organ tubuh lengkap, bentuk proporsional dengan ukuran 4 - 7cm. Setelah dilakukan penebaran benih ikan lele keesokan harinya tambahkan probiotik 5 ml/m3.
Perawatan benih ikan lele berikutnya adalah setiap 10 hari sekali berikanlah 
- Probiotik 5 ml/m3,
- Ragi tempe 1 sendok makan/m3 
- Ragi tape 2 butir/m3 dan
- Malam harinya tambahkan dolomite 200-300 gr/m3 (diambil airnya saja) 
Setelah ukuran benih ikan lele 12 cm atau lebih setiap 10 hari sekali masukan
- Probiotik 5 ml/m3.\,
- Ragi tempe 2-3 sendok makan/m3,
- Ragi tape 6-8 butir/m3 dan
- Malam harinya tambahkan dolomite 200-300 gr/m3 (diambil airnya saja) Pemberian ragi tempe dan ragi tape dilarutkan kedalam air.
Peralatan lain yang perlu di persiapkan antara lain mesin airator yaitu alat untuk meniupkan udara ke dalam air kolam.
Banyak cara yang telah dilakukan untuk mengurangi biaya pakan misalnya dengan membuat pakan sendiri dengan bahan lokal dan harga murah serta bisa dengan melakukan fermentasi pakan sebelum pakan diberikan pada ikan. Dan berdasarkan beberapa referensi maka dengan melakukan fermentasi pakan adalah cara yang paling mudah serta dapat menghasilkan FCR yang cukup baik yaitu sekitar 0,8 – 0,6.
Penggunaan Probiotik Pada Pakan
Probiotik adalah mikroorganisme hidup non patogen yang diberikan pada hewan untuk perbaikan laju pertumbuhan, efisiensi konsumsi ransum, dan kesehatan. Probiotik bentuk pakan tambahan berupa sel mikroba hidup yang menguntungkan bagi hewan inangnya melalui cara menyeimbangkan kondisi mikrobiologis hewan.Probiotik sering dipakai pada bidang perikanan dalam pakan dan campuran media air. Dalam pakan digunakan dengan cara pencampuran bahan pakan dengan probiotik.
Pemberian pakan buatan berupa pellet produksi pabrik dengan kandungan protein yang tinggi untuk budidaya ikan lele sebaiknya dibasahi terlebih dahulu baru diberikan pada ikan, hal ini dikarenakan ikan lele adalah tergolong ikan yang rakus dan makan sekenyangnya maka selanjutnya pakan dalam perut ikan mengembang sehingga perut ikan jadi bengkak yang tidak jarang diikuti dengan robeknya bagian usus halus sehingga membuat ikan sakit dan menggantung dipermukaan air serta dapat menimbulkan kematian dengan perut membesar.
Dalam pencampuran pelet dengan air sebaiknya ditambah probiotik dengan melalui proses fermentasi terlebih dahulu, beberapa Pembudidaya Ikan yang biasa memberikan pakan komersial untuk budidaya ikan mendapat hasil yang mengejutkan setelah  mengaplikasikan probiotik.  Dengan menggunakan probiotik Pembudidaya Ikan mengaku bisa menekan FCR (Feed Conversion Ratio) dalam penggunaan pakan komersial hingga 0,8 kg untuk menghasilkan 1 kg Ikan. Selain itu penggunaan Probiotik juga bisa mempercepat waktu pemeliharaan.
Berdasarkan pengalaman dilapangan dengan menggunakan probiotik pertumbuhan ikan menjadi lebih cepat jika dibanding tanpa probiotik. Selain itu tingkat kematian ikan juga kecil serta daging ikan yang dipanennya menjadi lebih padat. Dengan probitotik bisa mendapatkan  hasil panen  lele dengan kualitas yang baik. Hal ini di indikasikan dengan pertumbuhan ikan lebih cepat sehingga dapat segera dipanen, ukuran ikan seragam, dan tidak bau lumpur atau tanah. Probiotik ini dengan  mudah dapat diperoleh di toko pakan ternak dengan beberapa merk seperti : EM-4, Probiofish, Migro, Raja Lele dan lain-lain. Dengan campuran  probiotik dan pelet ini membuat metabolisme dan pencernaan ikan sempurna. Sebagian besar, 90% pakan yang masuk ke tubuh akan menjadi daging ikan.
Namun aplikasi probiotik pada pakan   ikan ini memang menuntut ketelatenan. Pasalnya pembudidaya ikan setiap hari harus melakukan  pencampuran  probiotik dengan pakan ikan.
Manajemen  pakan. Selain pemilihan jenis pakan yang tepat, ada teknik tertentu dalam pengolahan pakan sebelum digunakan. Yaitu melalui penerapan sistem fermentasi pakan sehingga nilai kecernaan pakan meningkat.  Fermentasi adalah proses pemecahan karbohidrat dan asam amino dalam keadaananaerobik (tanpa memerlukan oksigen). Dalam proses fermentasi terjadi perubahan kimia dalam bahan pangan yang disebabkan oleh aktivitas enzim.
Tujuan Fermentasi Pakan : Memotong rantai peptide protein dari rantai panjang protein, bakteri akan memanfaatkan protein, sehingga bakteri akan berkembang di pakan (substrat); Pemanfaatan serat oleh bakteri selulolitik dan diubah menjadi protein.
Fermentasi dilakukan dengan menambahkan probiotik sebanyak 2 - 4 ml/Kg pakan, dibiarkan selama 2–7  hari dalam tempat oksigen terbatas (an aerob).  Pada hari ke-3 fermentasi,ternyata pakan sudah ditumbuhi mikroba sehingga berwarna keputihan.
Keuntungan Pakan di Fermentasi dengan Probiotik :
 Penggunaan pakan lebih hemat
 Memotong rantai peptida protein, menjadi protein rantai pendek
 Pakan langsung bisa di cerna
 Tekstur pelet lebih lembut
 Menambah nutrisi pakan
 Merangsang nafsu makan ikan
 Tingkat kematian ikan rendah
 Daging ikan yang dipanen lebih padat
 Baik untuk pemeliharaan air
Pengelolaan Pakan Budidaya Lele Sistem Bioflok
Untuk mengetahui kebutuhan pakan maksimal, maka pada waktu pemberian pakan, ikan diberi makan hingga kenyang (hingga tidak ada ikan yang datang) atau ikan tidak merespon pakan dan jumlah pakan yang diberikan adalah kebutuhan maksimal. Bila pakan diberikan 100% dari kebutuhan ikan, maka tingkat efisiensi pakan mencapai 80% saja sedangkan bila pakan diberikan 80% dari kebutuhan ikan maka efisiensi pakan dapat mencapai 100% ( 80% kenyang adalah pakan yang diberikan hanya 80% dari kebutuhan pakan maksimal).
Dalam sistem budidaya yang menerapkan sistem biofloc memiliki beberapa keuntungan disamping konversi pakan bisa ditekan lebih rendah, setelah biofloc terbentuk efisiensi pakan harus dilakukan agar biaya pakan dapat ditekan serendah mungkin, adapun langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
 Pakan dapat ditekan atau diturunkan dari porsi sebenarnya atau disarankan untuk memuasakan ikan agar ikan terbiasa memakan biofloc,
 Menurunkan kandungan protein pada pakan dari minimal 30% menjadi 25%. Dalam hal ini bisa dilakukan dengan menggantikan pakan dengan kandungan protein 30% menjadi 25% atau dengan mencampur pakan dengan protein 30% dengan pakan yang kandungan proteinnya 19 – 21% dengan perbandingan 1 : 1. Dari kedua cara tersebut disarankan mencampur pakan karena tidak merubah pakan secara total.  Untuk melakukan pencampuran pakan protein 30% dengan pakan protein 19 – 21% ini sebaiknya dilakukan dengan menambahkan proses fermentasi dengan penambahan probiotik.
 oleh : RIKA PUTRI, S.St.Pi (Widyaiswara BPPP Tegal)

0 comments:

Post a Comment