Friday, April 1, 2016

PENGERTIAN TATA NIAGA DALAM PENJUALAN IKAN

April 01, 2016 Posted by Media Penyuluhan Perikanan Pati No comments
Pengertian Tataniaga
Istilah pemasaran dan tataniaga yang sering kita dengar dalam ucapan sehari-hari di negeri kita adalah terjemahan dari perkataan “marketing” atau biasa disebut tataniaga daripada pemasaran.
Kegunaan yang diciptakan oleh kegiatan tataniaga adalah kegunaan waktu (time utility), kegunaan tempat (place utility), dan kegunaan pemilikan (possesion utility). Kegunaan waktu berarti bahwa barang-barang mempunyai faedah (yang lebih besar) setelah terjadi perubahan waktu, misalnya: ikan tongkol pada waktu bukan musimnya lebih besar faedahnya dibandingkan pada waktu musimnya. Kegunaan tempat berarti barang-barang itu mempunyai kegunaan yang lebih besar karena perubahan tempat, misalnya: ikan mas yang dihasilkan di Cisaat Kabupaten Sukabumi akan mempunyai kegunaan lebih besar bila dipindahkan atau dibawa ke Jakarta sebagai daerah konsumen.
Para pembudidaya, pengolah kerupuk, nugget dan lain-lain, akan menjualnya kepada konsumen (karena dibutuhkan) yang memberikan kepuasan (faedah) atau kegunaan baginya, maka terjadilah peralihan pemilikan (Possesion Utility) atau (Ownership Utility) melalui proses jual beli.
Berdasarkan uraian di atas, tataniaga dapat didefinisikan sebagai tindakan atau kegiatan yang berhubungan dengan bergerak barang-barang dan jasa dari produsen sampai pada konsumen.
Saluran Tata Niaga
Saluran Tata Niaga adalah saluran kegiatan yang bertalian dengan penciptaan atau penambahan kegunaan dari pada barang dan jasa maka Tata Niaga termasuk tindak atau usaha yang produktif.
Seperti yang sudah dikemukakan bahwa tujuan penggunaannya, maka hasil perikanan dapat dikelompokan ke dalam bahan mentah dan barang konsumsi. Sebagai bahan mentah akan dibeli oleh pabrik atau usaha pengolahan untuk diolah menjadi barang jadi (misalnya ikan kaleng, tepung ikan, ikan asin dan sebagainya). Sebagai barang konsumsi akan dibeli oleh konsumen akhir (household consumer, restaurant, hospital, dan sebagainya) untuk keperluan konsumsi.
Pergerakan hasil perikanan bahan mentah dari produsen (nelayan, petani ikan sampai industri pengolahan. Barang-barang yang diterima (dibeli) oleh industri pengolahan langsung dari produsen atau dari pedagang pengumpul lokal.
Pergerakan hasil perikanan sebagai barang konsumsi (segar atau produk olahan) dari produsen sampai konsumen.
Penyaluran barang-barang dari pihak produsen kepihak konsumen terlihat dikenal sebagai saluran tata niaga (marketing channel). tegasnya saluran tata niaga terdiri dari pedagang perantara yang membeli dan menjual barang dengan tidak menghiraukan apakah mereka itu memiliki barang dagangan atau hanya bertindak sebagai agen dari pemilik barang.
Saluran tata niaga hasil perikanan yang berupa bahan makanan harus pendek, mengingat sifatnya yang mudah rusak.
Panjang pendeknya saluran tata niaga yang dilalui oleh suatu hasil perikanan tergantung pada beberapa faktor, antara lain:
a)      jarak antara produsen dan konsumen. Makin jauh jarak antara produsen dan konsumen biasanya makin panjang saluran yang ditempuh oleh produk
b)      cepat tidaknya produk rusak. Produk yang cepat atau mudah rusak harus segera diterima konsumen, dan dengan demikian menghendaki saluran yang pendek dan cepat.
c)      skala produksi. Bila produksi berlangsung dalam ukuran-ukuran kecilal mana akan tidak menguntungkan bila produsen langsung menjualnya ke pasar. dalam keadaan demikian kehadiran pedagang perantara diharapkan, dan dengan demikian saluran yang akan dilalui produk cenderung panjang.
d)     posisi keuangan pengusaha. Produsen yang posisi keuangannya kuat cenderung untuk memperpendek saluran tata niaga. Pedagang yang posisi keuangan (modalnya) kuat akan dapat melakukan fungsi tata niaga lebih banyak dibandingkan dengan pedagan yang posisi modalnya lemah. Pedangang yang memiliki modal kuat cenderung memperpendek saluran
Berdasarkan definisi yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa tujuan akhir tataniaga adalah menempatkan barang-barang ke tangan konsumen akhir. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu dilaksanakan kegiatan-kegiatan tataniaga yang dibangun berdasarkan arus barang yang meliputi:
1.      Proses pengumpulan (konsentrasi),
Proses konsentrasi merupakan tahap pertama dari arus barang. Barang-barang yang dihasilkan dalam jumlah kecil dikumpulkan menjadi jumlah lebih besar, agar dapat disalurkan ke pasar-pasar eceran secara lebih efisien.
2.      Proses pengimbangan (equalisasi)
Equalisasi merupakan tahap kedua dari arus barang, terjadi antara proses konsentrasi dan proses dispersi, yang merupakan tindakan-tindakan penyesuaian permintaan dan penawaran berdasarkan tempat, waktu, jumlah dan kualitas.
3.      Proses penyebaran (dispersi).
Dispersi merupakan proses tahap akhir daripada arus barang yang terkumpul dan disebarkan ke arah konsumen atau pihak yang menggunakannya.
• Ciri-Ciri Tataniaga Hasil Perikanan
Tataniaga hasil perikanan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.    Sebagian besar dari hasil perikanan berupa bahan makanan yang dipasarkan diserap oleh konsumen akhir secara relatif stabil sepanjang tahun sedangkan penawarannya sangat tergantung kepada produksi yang sangat dipengaruhi oleh keadaan iklim.
2.    Pada umumnya pedagang pengumpul memberi kredit (advanced payment) kepada produsen (nelayan dan pembudidaya ikan) sebagai ikatan atau jaminan untuk dapat memperoleh again terbesar dari hasil perikanan dalam waktu tertentu.
3.    Saluran tataniaga hasil perikanan pada umumnya terdiri atas: produsen (nelayan dan pembudidaya ikan), pedagang perantara sebagai pengumpul, wholesaler (grosir), pedagang eceran dan konsumen (industri pengolahan dan konsumen akhir).
4.    Pergerakan hasil perikanan berupa bahan makanan dari produsen sampai konsumen pada umumnya meliputi proses-proses pengumpul, pengimbangan dan penyebaran, adapun proses pengumpulan adalah terpenting.
5.    Kedudukan terpenting dalam tataniaga hasil perikanan terletak pada pedagang pengumpul dalam fungsinya sebagai pengumpul hasi;, berhubung daerah fungsi terpencar-pencar, skala produksi kecil-kecil dan produksinya berlangsung musiman.
6.    Tataniaga hasil perikanan tertentu pada umumnya bersifat musiman, karena pada umumnya produksi berlangsung musiman, terutama pada perikanan laut.
•         Saluran Tata Niaga
Saluran Tata Niaga adalah saluran kegiatan yang bertalian dengan penciptaan atau penambahan kegunaan dari pada barang dan jasa maka Tata Niaga termasuk tindak atau usaha yang produktif.
Seperti yang sudah dikemukakan bahwa tujuan penggunaannya, maka hasil perikanan dapat dikelompokan ke dalam bahan mentah dan barang konsumsi. Sebagai bahan mentah akan dibeli oleh pabrik atau usaha pengolahan untuk diolah menjadi barang jadi (misalnya ikan kaleng, tepung ikan, ikan asin dan sebagainya). Sebagai barang konsumsi akan dibeli oleh konsumen akhir (household consumer, restaurant, hospital, dan sebagainya) untuk keperluan konsumsi.
Pergerakan hasil perikanan bahan mentah dari produsen (nelayan, petani ikan sampai industri pengolahan. Barang-barang yang diterima (dibeli) oleh industri pengolahan langsung dari produsen atau dari pedagang pengumpul lokal.
Pergerakan hasil perikanan sebagai barang konsumsi (segar atau produk olahan) dari produsen sampai konsumen.
Penyaluran barang-barang dari pihak produsen kepihak konsumen terlihat dikenal sebagai saluran tata niaga (marketing channel). tegasnya saluran tata niaga terdiri dari pedagang perantara yang membeli dan menjual barang dengan tidak menghiraukan apakah mereka itu memiliki barang dagangan atau hanya bertindak sebagai agen dari pemilik barang.
Saluran tata niaga hasil perikanan yang berupa bahan makanan harus pendek, mengingat sifatnya yang mudah rusak.
Panjang pendeknya saluran tata niaga yang dilalui oleh suatu hasil perikanan tergantung pada beberapa faktor, antara lain:
a) jarak antara produsen dan konsumen. Makin jauh jarak antara produsen dan konsumen biasanya makin panjang saluran yang ditempuh oleh produk
b) cepat tidaknya produk rusak. Produk yang cepat atau mudah rusak harus segera diterima konsumen, dan dengan demikian menghendaki saluran yang pendek dan cepat.
c) skala produksi. Bila produksi berlangsung dalam ukuran-ukuran kecilal mana akan tidak menguntungkan bila produsen langsung menjualnya ke pasar. dalam keadaan demikian kehadiran pedagang perantara diharapkan, dan dengan demikian saluran yang akan dilalui produk cenderung panjang.
d) posisi keuangan pengusaha. Produsen yang posisi keuangannya kuat cenderung untuk memperpendek saluran tata niaga. Pedagang yang posisi keuangan (modalnya) kuat akan dapat melakukan fungsi tata niaga lebih banyak dibandingkan dengan pedagan yang posisi modalnya lemah. Pedangang yang memiliki modal kuat cenderung memperpendek saluran

0 comments:

Post a Comment