Budidaya ikan corydoras tidaklah begitu sulit karena siapa saja bisa mempraktekkannya, bisa dijadikan sebagai tambahan penghasilan karena ikan ini cukup populer di pasaran.
Karakter dan Morfologi
Ikan corydoras dimasukkan ke dalam family Callichthyidae. Dilihat dari penampakannya, mereka memiliki bentuk tubuh pendek dengan pundak sedikit tinggi dan posisi mulut dan kepala menekuk ke bawah. Di mulutnya terdapat kumis yang befungsi sebagai alat peraba saat mereka mencari makanan, dan panjang tubuh bisa mencapai maksimal 12 cm.
Pembudidayaan corydoras bisa dilakukan di dalam kolam dengan kadar oksigen rendah, dengan suhu ideal 21.5-28 derajad Celcius dan pH 6-8.
Penyiapan
Corydoras (Corydoras aenes) dengan nama dagang Bronze Catfish berasal dari Venezuela, Trinidad (Amerika Selatan). Ikan ini bersifat karnivora dan terkenal sebagai ikan "tukang bersih-bersih". Corydoras paling senang berada di tempat yang kurang bersih dan memiliki kebiasaan membersihkan dinding-dinding. Namun, kotoran yang sudah dibersihkan dibiarkan bertumpuk, tidak dimakan. Suhu untuk pemijahan ikan ini antara 26-28° C.
Di pasaran saat ini sudah berkembang banyak spesies yang harganya cukup mahal, di antaranya ialah Corydoras paleatus, Corydoras panda, maupun Corydoras sterbai. Jenis corydoras ini memerlukan suhu pemijahan yang relatif rendah dibanding corydoras aenes, yaitu antara 24-26° C.
Panjang tubuhnya dapat mencapai 7 cm. Tubuh tersebut diselimuti dua baris sisik dengan sisik yang lebih besar disebut Plate. Mulutnya dilengkapi sepasang sungut atau kumis yang berguna sebagai sensor atau radar untuk mencari makan di dalam gelap.
Agar corydoras ini tumbuh dengan baik, air untuk pemeliharaannya sebaiknya memiliki nilai pH 7-7,5 dengan kekerasan (hardness) 10° dH. Untuk membantu pertumbuhannya, sebaiknya ke dalam kolam pemeliharaan ditambahkan kapur.Hal yang perlu disiapkan sebelum memulai budidaya ikan corydoras adalah indukan ikan jantan dan betina dan wadah pemeliharaan. Bak ini nanti akan digunakan untuk pemeliharaan secara massal dan tempat pemijahan. Idealnya, ukuran akuarium yang diperlukan 60x40x40 cm. Bak kedua digunakan untuk memeliharan benih dan larva secara massal.
Pakan yang perlu disiapkan antaralain cacing tubifex atau jentik nyamuk untuk pakan induk, nauplii artemia untuk pakan larva. Cacing tubifex juga digunakan untuk pakan ikan masa pembesaran.
Penyiapan Induk
Induk yang ideal untuk pemijahan telah berumur 8 bulan dengan pakan yang mengandung banyak zar kitin misalnya chironomous atau cacing tubifex. Corydoras jantan yang siap kawin memiliki tubuh mirip terpedo, dan dari ekor hingga insang belakang tampak meruncing. Ukuran tubuhnya lebih kecil ketimbang betina dan sirip depan juga lebih runcing. Indukan betina memiliki ukuran lebih besar dan diperutnya nampak agak bulat karena mengandung telur.
1. Pendahuluan
Corydoras merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar yang banyak diminati pecinta ikan hias dan mempunyai peluang ekspor. Selain digunakan sebagai ikan hias air tawar, juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kosmetik di negara maju.
Walaupun ikan ini berasal dari Amerika Selatan, tetapi sejak lama telah berhasil dibudidayakan di Indonesia. Ikan ini dikenal mudah pembudidayaannya.
2. Ciri Morfologi
Bentuk tubuh pendek dan gemuk, punggung lebih melengkung dibandingkan dengan perut, kedua sisi ikan dilengkapi dengan lempengan seperti tulang yang tersusun dalam dua baris, mempunyai dua pasang kumis yang terletak di rahang atas dan rahang bawah serta ukuran tubuh dapat mencapai 12 cm.
Ikan Corydoras dapat dibudidayakan di kolam yang kandungan oksigen di dalam airnya rendah. Kondisi lingkungan cocok untuk jenis ikan ini adalah: pH 6-8, suhu 21.5-28 O C.
3. Prasarana dan Sarana
Dalam pemeliharaan ikan Corydoras diperlukan sarana berupa bahan dan alat, yaitu :
a. Induk ikan Corydoras betina dan jantan
b. Wadah pemeliharaan berupa :
~ Bak pemeliharaan induk jantan dan betina secara masal, sekaligus sebagai tempat pemijahan, atau akuarium yang berukuran 60x40x40 cm.
~ Bak pemeliharaan larva dan benih secara masal
c. Pakan
~ Pakan induk berupa cacing tubifex atau Chironomous serta jentik nyamuk.
~ Pakan larva berupa nauplii artemia
~ Pakan untuk pembesaran ikan Corydoras hingga siap dipasarkan adalah cacing tubifex
4. Kegiatan Operasional
4.1 Pemeliharaan Induk
Ikan Corydoras mulai dapat dipijahkan minimal pada umur delapan bulan. Pakan yang terbaik diberikan pada masa pemeliharaan induk adalah pakan yang banyak mengandung zat chitin seperti larva nyamuk yang baik untuk perkembangan telur. Selain itu karena Corydoras bersifat 'bottom feeder' maka ikan ini lebih responsif pada jenis makanan seperti cacing tubifex atau chironomus.
Cara termudah untuk membedakan jenis kelamin adalah dengan melihat bentuk tubuh. Ikan jantan mempunyai bentuk tubuh seperti terpedo, bagian dari belakang insang meruncing hingga ke ekor. Tubuh lebih langsing dan ukurannya lebih kecil daripada betina, dan sirip dorsal ikan jantan terlihat lebih runcing. Tubuh ikan betina berukuran lebih besar dibandingkan dengan ikan jantan, dan perutnya yang tampak membundar berisi telur.
4.2. Pemijahan
Pemijahan dilakukan secara masal di bak semen, bak fiber atau akuarium dengan perbandingan induk betina : jantan l : 2 atau 1:1. Penggantian air dilakukan setiap hari, untuk menjaga kualitas air media pemijahan.
Corydoras mempunyai tipe bertelur dengan menempelkan telurnya pada suatu substrat yaitu : lempengan kaca, potongan paralon (PVC), ubin keramik atau lempengan batu.
Ikan Corydoras mengeluarkan telurnya secara parsial, sehingga setiap hari dapat ditemukan substrat yang ditempeli telur. Setiap induk mampu menghasilkan 200-350 butir telur. Selanjutnya substrat yang dipasang diambil untuk ditetaskan pada wadah penetasan telur.
4.3. Penetasan telur
Telur yang menempel pada substrat selanjutnya ditetaskan di dalam akuarium . Telur akan menetas dalam waktu enam hari. Selama penetasan telur, media pemeliharaan diberi obat anti jamur antara lain methylene blue 0.1 ppm. Derajat penetasan telur berkisar 60-70%. Larva ikan Corydoras dipelihara di akuarium tersebut sampai berumur tujuh hari dengan pemberian pakan berupa nauplius artemia.
4.4. Tahap Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan pada wadah berupa fiber glass atau bak semen sampai ukuran S (Small=kecil) dengan padat penebaran 20-30 ekor/liter. Selama satu Bulan mencapai ukuran M (Medium=sedang) yaitu dengan padat penebaran 10-15/liter dan siap untuk dipasarkan.
Pemeliharaan selanjutnya lebih diarahkan ke pengadaan calon induk, karena biasanya pada ukuran L (Large=besar) permintaan pasar cenderung menurun. Padat penebaran pada masa pemeliharaan dari ukuran M ke ukuran L adalah 5 ekor/liter.
Pakan yang diberikan selama pemeliharaan ikan sampai siap dipasarkan berupa cacing tubifex.
4.5. Pengelolaan Kesehatan Ikan
Beberapa jenis parasit yang sering menyerang ikan Corydoras ini adalah : Trichodina sp, Epistylis, Glossatella sp dan Chillodonella sp. Sedangkan bakteri yang menyerang biasanya merupakan infeksi sekunder yang terjadi akibat luka karena penanganan, atau serangan parasit yang mengakibatkan terjadinya luka. Jenis bakteri yang ditemukan adalah Aeromonas hydrophilla.
Pengobatan yang dilakukan untuk penyakit parasit adalah menggunakan formalin 25 ppm, garam 500 ppm. Sedangkan untuk penyakit bakterial menggunakan Oxytetracycline 10 ppm dengan cara perendaman.
Pemijahan
Pemijahan ikan corydoras ibisa dilakukan di dalam akuarium, bak semen ataupun fiber. Masukkan indukan jantan dan betina dengan perbandingan 2:1 atau 1:1. Jaga kualitas air dengan selalu mengganti air tiap hari sekali. Tambahkan substrat untuk menempelkan telur, seperti potong pramon, lempengan kaca, lempengan batu atau ubin keramik. Per ekor, betina mampu menghasilkan telur 200-350 butir. Jika substrat telah ditempeli telur, segera pindahkan ke bak penetasan.
Penetasan Telur
Tahap budidaya ikan corydoras selanjutnya adalah adalah penetasan telur yang dilakukan dalam wadah terpisah. Telur-telur ini menetas 6 hari setelah pemijahan. Agar terhindar dari jamur, bak penetasan harus diberik methylene blue 0.1 ppm. Telur yang menetas sebanyak 660-70%. Telur yang menetas akan menjadi larva. Setelah larva berumur 7 hari, larva kemudian diberi pakan nauplius artemia.
Pemeliharaan
Tahap ini bisa di dalam bak semen ataupun fiberglass dengan intensitas benih 20-30 ekor per liter. Pemeliharaan sampai ikan berukuran Small (kecil). Setelah berukuran Medium (sedang) satu bulan pemeliharaan, kepadatan ikan dikurangi menjadi 10-15 ekor per liter. Ikan ukuran sedang ini telah siap dijual.
Jika akan dijadikan indukan, maka ikan dipelihara lagi sampai berukuran Large (besar). Ikan berukuran besar juga kurang laku. Kepadatan ikan pembesaran induk sekitar 5 ekor per liter. Ini menjadi tahap terakhir budidaya ikan corydoras.
Karakter dan Morfologi
Ikan corydoras dimasukkan ke dalam family Callichthyidae. Dilihat dari penampakannya, mereka memiliki bentuk tubuh pendek dengan pundak sedikit tinggi dan posisi mulut dan kepala menekuk ke bawah. Di mulutnya terdapat kumis yang befungsi sebagai alat peraba saat mereka mencari makanan, dan panjang tubuh bisa mencapai maksimal 12 cm.
Pembudidayaan corydoras bisa dilakukan di dalam kolam dengan kadar oksigen rendah, dengan suhu ideal 21.5-28 derajad Celcius dan pH 6-8.
Penyiapan
Corydoras (Corydoras aenes) dengan nama dagang Bronze Catfish berasal dari Venezuela, Trinidad (Amerika Selatan). Ikan ini bersifat karnivora dan terkenal sebagai ikan "tukang bersih-bersih". Corydoras paling senang berada di tempat yang kurang bersih dan memiliki kebiasaan membersihkan dinding-dinding. Namun, kotoran yang sudah dibersihkan dibiarkan bertumpuk, tidak dimakan. Suhu untuk pemijahan ikan ini antara 26-28° C.
Di pasaran saat ini sudah berkembang banyak spesies yang harganya cukup mahal, di antaranya ialah Corydoras paleatus, Corydoras panda, maupun Corydoras sterbai. Jenis corydoras ini memerlukan suhu pemijahan yang relatif rendah dibanding corydoras aenes, yaitu antara 24-26° C.
Panjang tubuhnya dapat mencapai 7 cm. Tubuh tersebut diselimuti dua baris sisik dengan sisik yang lebih besar disebut Plate. Mulutnya dilengkapi sepasang sungut atau kumis yang berguna sebagai sensor atau radar untuk mencari makan di dalam gelap.
Agar corydoras ini tumbuh dengan baik, air untuk pemeliharaannya sebaiknya memiliki nilai pH 7-7,5 dengan kekerasan (hardness) 10° dH. Untuk membantu pertumbuhannya, sebaiknya ke dalam kolam pemeliharaan ditambahkan kapur.Hal yang perlu disiapkan sebelum memulai budidaya ikan corydoras adalah indukan ikan jantan dan betina dan wadah pemeliharaan. Bak ini nanti akan digunakan untuk pemeliharaan secara massal dan tempat pemijahan. Idealnya, ukuran akuarium yang diperlukan 60x40x40 cm. Bak kedua digunakan untuk memeliharan benih dan larva secara massal.
Pakan yang perlu disiapkan antaralain cacing tubifex atau jentik nyamuk untuk pakan induk, nauplii artemia untuk pakan larva. Cacing tubifex juga digunakan untuk pakan ikan masa pembesaran.
Penyiapan Induk
Induk yang ideal untuk pemijahan telah berumur 8 bulan dengan pakan yang mengandung banyak zar kitin misalnya chironomous atau cacing tubifex. Corydoras jantan yang siap kawin memiliki tubuh mirip terpedo, dan dari ekor hingga insang belakang tampak meruncing. Ukuran tubuhnya lebih kecil ketimbang betina dan sirip depan juga lebih runcing. Indukan betina memiliki ukuran lebih besar dan diperutnya nampak agak bulat karena mengandung telur.
1. Pendahuluan
Corydoras merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar yang banyak diminati pecinta ikan hias dan mempunyai peluang ekspor. Selain digunakan sebagai ikan hias air tawar, juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kosmetik di negara maju.
Walaupun ikan ini berasal dari Amerika Selatan, tetapi sejak lama telah berhasil dibudidayakan di Indonesia. Ikan ini dikenal mudah pembudidayaannya.
2. Ciri Morfologi
Bentuk tubuh pendek dan gemuk, punggung lebih melengkung dibandingkan dengan perut, kedua sisi ikan dilengkapi dengan lempengan seperti tulang yang tersusun dalam dua baris, mempunyai dua pasang kumis yang terletak di rahang atas dan rahang bawah serta ukuran tubuh dapat mencapai 12 cm.
Ikan Corydoras dapat dibudidayakan di kolam yang kandungan oksigen di dalam airnya rendah. Kondisi lingkungan cocok untuk jenis ikan ini adalah: pH 6-8, suhu 21.5-28 O C.
3. Prasarana dan Sarana
Dalam pemeliharaan ikan Corydoras diperlukan sarana berupa bahan dan alat, yaitu :
a. Induk ikan Corydoras betina dan jantan
b. Wadah pemeliharaan berupa :
~ Bak pemeliharaan induk jantan dan betina secara masal, sekaligus sebagai tempat pemijahan, atau akuarium yang berukuran 60x40x40 cm.
~ Bak pemeliharaan larva dan benih secara masal
c. Pakan
~ Pakan induk berupa cacing tubifex atau Chironomous serta jentik nyamuk.
~ Pakan larva berupa nauplii artemia
~ Pakan untuk pembesaran ikan Corydoras hingga siap dipasarkan adalah cacing tubifex
4. Kegiatan Operasional
4.1 Pemeliharaan Induk
Ikan Corydoras mulai dapat dipijahkan minimal pada umur delapan bulan. Pakan yang terbaik diberikan pada masa pemeliharaan induk adalah pakan yang banyak mengandung zat chitin seperti larva nyamuk yang baik untuk perkembangan telur. Selain itu karena Corydoras bersifat 'bottom feeder' maka ikan ini lebih responsif pada jenis makanan seperti cacing tubifex atau chironomus.
Cara termudah untuk membedakan jenis kelamin adalah dengan melihat bentuk tubuh. Ikan jantan mempunyai bentuk tubuh seperti terpedo, bagian dari belakang insang meruncing hingga ke ekor. Tubuh lebih langsing dan ukurannya lebih kecil daripada betina, dan sirip dorsal ikan jantan terlihat lebih runcing. Tubuh ikan betina berukuran lebih besar dibandingkan dengan ikan jantan, dan perutnya yang tampak membundar berisi telur.
4.2. Pemijahan
Pemijahan dilakukan secara masal di bak semen, bak fiber atau akuarium dengan perbandingan induk betina : jantan l : 2 atau 1:1. Penggantian air dilakukan setiap hari, untuk menjaga kualitas air media pemijahan.
Corydoras mempunyai tipe bertelur dengan menempelkan telurnya pada suatu substrat yaitu : lempengan kaca, potongan paralon (PVC), ubin keramik atau lempengan batu.
Ikan Corydoras mengeluarkan telurnya secara parsial, sehingga setiap hari dapat ditemukan substrat yang ditempeli telur. Setiap induk mampu menghasilkan 200-350 butir telur. Selanjutnya substrat yang dipasang diambil untuk ditetaskan pada wadah penetasan telur.
4.3. Penetasan telur
Telur yang menempel pada substrat selanjutnya ditetaskan di dalam akuarium . Telur akan menetas dalam waktu enam hari. Selama penetasan telur, media pemeliharaan diberi obat anti jamur antara lain methylene blue 0.1 ppm. Derajat penetasan telur berkisar 60-70%. Larva ikan Corydoras dipelihara di akuarium tersebut sampai berumur tujuh hari dengan pemberian pakan berupa nauplius artemia.
4.4. Tahap Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan pada wadah berupa fiber glass atau bak semen sampai ukuran S (Small=kecil) dengan padat penebaran 20-30 ekor/liter. Selama satu Bulan mencapai ukuran M (Medium=sedang) yaitu dengan padat penebaran 10-15/liter dan siap untuk dipasarkan.
Pemeliharaan selanjutnya lebih diarahkan ke pengadaan calon induk, karena biasanya pada ukuran L (Large=besar) permintaan pasar cenderung menurun. Padat penebaran pada masa pemeliharaan dari ukuran M ke ukuran L adalah 5 ekor/liter.
Pakan yang diberikan selama pemeliharaan ikan sampai siap dipasarkan berupa cacing tubifex.
4.5. Pengelolaan Kesehatan Ikan
Beberapa jenis parasit yang sering menyerang ikan Corydoras ini adalah : Trichodina sp, Epistylis, Glossatella sp dan Chillodonella sp. Sedangkan bakteri yang menyerang biasanya merupakan infeksi sekunder yang terjadi akibat luka karena penanganan, atau serangan parasit yang mengakibatkan terjadinya luka. Jenis bakteri yang ditemukan adalah Aeromonas hydrophilla.
Pengobatan yang dilakukan untuk penyakit parasit adalah menggunakan formalin 25 ppm, garam 500 ppm. Sedangkan untuk penyakit bakterial menggunakan Oxytetracycline 10 ppm dengan cara perendaman.
Pemijahan
Pemijahan ikan corydoras ibisa dilakukan di dalam akuarium, bak semen ataupun fiber. Masukkan indukan jantan dan betina dengan perbandingan 2:1 atau 1:1. Jaga kualitas air dengan selalu mengganti air tiap hari sekali. Tambahkan substrat untuk menempelkan telur, seperti potong pramon, lempengan kaca, lempengan batu atau ubin keramik. Per ekor, betina mampu menghasilkan telur 200-350 butir. Jika substrat telah ditempeli telur, segera pindahkan ke bak penetasan.
Penetasan Telur
Tahap budidaya ikan corydoras selanjutnya adalah adalah penetasan telur yang dilakukan dalam wadah terpisah. Telur-telur ini menetas 6 hari setelah pemijahan. Agar terhindar dari jamur, bak penetasan harus diberik methylene blue 0.1 ppm. Telur yang menetas sebanyak 660-70%. Telur yang menetas akan menjadi larva. Setelah larva berumur 7 hari, larva kemudian diberi pakan nauplius artemia.
Pemeliharaan
Tahap ini bisa di dalam bak semen ataupun fiberglass dengan intensitas benih 20-30 ekor per liter. Pemeliharaan sampai ikan berukuran Small (kecil). Setelah berukuran Medium (sedang) satu bulan pemeliharaan, kepadatan ikan dikurangi menjadi 10-15 ekor per liter. Ikan ukuran sedang ini telah siap dijual.
Jika akan dijadikan indukan, maka ikan dipelihara lagi sampai berukuran Large (besar). Ikan berukuran besar juga kurang laku. Kepadatan ikan pembesaran induk sekitar 5 ekor per liter. Ini menjadi tahap terakhir budidaya ikan corydoras.
0 comments:
Post a Comment