Sunday, January 3, 2016

JENIS IKAN KARANG BERMANFAAT

January 03, 2016 Posted by Media Penyuluhan Perikanan Pati No comments
Latar Belakang
Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernafas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlahspesies lebih dari 27000 di seluruh dunia. Secara taksonomi,ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan,  biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk  lamprey dan ikanhag), serta ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk  hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes). Ikan dapat ditemukan di
hampir semua “genangan” air yang berukuran besar baik air tawar, air payau maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan hingga  beberapa ribu meter di bawah permukaan. Ikan merupakan salah satu fauna khas dari lahan basah. Perairan tawar, payau atau asin merupakan habitat bagi berbagai spesies ikan. Ikan karang merupakan ikan yang hidup, berkembang biak dan mencari makan di sekitar karang. Ikan karang pada umumnya berukuran kecil dan relatif tidak  berpindah-pindah dan sebagian besar merupakan ikan hias. Potensi ikan karang yang melimpah dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi serta merupakan komoditi ekspor mendorong eksploitasinya secara besar-besaran, yang dapat mengancam kelestariannya. Meskipun sumberdaya perikanan merupakan sumberdaya yang dapat pulih kembali namun sifatnya yang terbatas sehingga perlu pengelolaan secara bijaksana, terkendali dan terencana. Ikan merupakan vertebrata tertua dan pertama dan termasuk kelompok Chordata. Ikan merupakan hewan bertulang belakang yang tumbuh dan hidup di dalam air, berdarah dingin, mempunyai insang dan menggunakan sirip untuk berenang. Dari 13.500 jenis ikan yang menghuni laut terdapat sekitar 4.000 jenis ikan yang menempati perairan di sekitar terumbu karang. ikan tidak hanya terbatas pada pengertian ikan yang selama
II Ikan dan Terumbu Karang
Terumbu karang merupakan suatu ekosistem unik perairan tropis dengan tingkat produktifitas dan keanekaragaman biota yang sangat tinggi. Peranan biofisik ekosistem terumbu karang sangat beragam, diantaranya sebagai tempat tinggal, tempat berlindung, tempat mencari makan dan  berkembang biak bagi beragam biota laut, disamping berperan sebagai  penahan gelombang dan ombak serta sebagai penghasil sumberdaya hayati yang bernilai ekonomis tinggi. Ikan karang adalah salah satunya (Nontji, A. 1993). Terumbu karang mendukung keanekaragaman yang tinggi pada komunitas (gabungan dari beberapa populasi) ikan karang. Struktur komunitas dapat ditujukan pada struktur biologi dari suatu komunitas, yang meliputi komposisi jenis, kelimpahan, perubahan temporal dan hubungan antar spesies dalam suatu komunitas. Terminologi/definisi ikan karang dimaksudkan pada jenis-jenis ikan yang ditemukan pada terumbu karang sampai pada kedalaman 100 meter, walaupun mungkin juga terdapat di dalam habitat yang lainnya disebutkan oleh Lieske dan Myers dalam  publikasinya tahun 1994. Secara umum, ikan karang akan menyesuaikan pada lingkungannya. Setiap spesies memperlihatkan preferensii/kecocokan habitat yang tepat yang diatur oleh kombinasi faktor ketersediaan makanan , tempat  berlindung dan variasi parameter fisik. Sejumlah besar spesies ditemukan  pada terumbu karang adalah refleksi langsung dari besarnya kesempatan yang diberikan habitat (Allen dan Steene, 1996). Ikan akan memberikan respons terhadap struktur habitat, yang akan mempengaruhi distribusi dan kelimpahannya. Oman dan Rajasurya (1998) yang meneliti hal tersebut menyebutkan bahwa kompleksitas struktur, komposisi serta proporsi penutupan karang hidup memberikan korelasi  positif terhadap komunitas ikan karang (Nontji, A. 1993).
Secara umum, interaksi antara ikan karang dengan habitatnya meliputi tiga bentuk utama. Pertama, adanya hubungan langsung antara struktur terumbu dan tempat perlindungan. Hal ini akan terlihat jelas pada ikan-ikan yang kecil. Kedua, adanya interaksi pola makan yang melibatkan  beberapa ikan karang dan biota sesil, termasuk alga. Lebih jauh interaksi ini  penting bagi eksistensi karang yaitu penyedian substrat dasar. Ketiga, adanya suatu interaksi peran yang melibatkan struktur terumbu dan pola makan dari planktivora dan karnivora yan berasosiasi dengan terumbu (Nontji, A. 1993). Para ahli ikan karang , membagi laut tropis menjadi empat wilayah  persebaran ikan karang, wilayah tersebut adalah : 1) Indo-Pasific, 2) Pasifik  bagian timur, 3) Atlantik bagian barat dan 4) Atlantik bagian timur (Nontji, A. 1993).
III. Pengertian Ikan dan Ikan Karang
wilayah yang paling luas, terbentang dari pantai timur Afrika sampai Pulau Easter. Wilayah ini kaya akan terumbu karang dan memiliki keanekaragaman ikan karang yang tinggi. Diperkirakan terdapat sekitar 3000 spesies ikan karang di wilayah Indo-pasifik (Nybakken, J.W. 1988). Allen dan Adrim menjelaskan dalam penelitiannya bahwa kepulauan Indonesia sebagai bagian dari wilayah Indo-Pasifik memiliki 2057 spesies dalam 113 famili ikan karang atau 39% dari jumlah ikan karang dunia (Nybakken, J.W. 1988). Ikan merupakan vertebrata tertua dan pertama dan termasuk kelompok Chordata (Anonimous, 1988 dalam Institut Pertanian Bogor, 1997). Ikan merupakan hewan bertulang belakang yang tumbuh dan hidup di dalam air, berdarah dingin, mempunyai insang dan menggunakan sirip untuk  berenang. Dari 13.500 jenis ikan yang menghuni laut terdapat sekitar 4.000  jenis ikan yang menempati perairan di sekitar terumbu karang (Lieske and Myers, 1994 dalam Institut Pertanian Bogor, 1997).
Menurut definisi Food and Agriculture Organization (FAO), ikan tidak hanya terbatas pada pengertian ikan yang selama ini dipahami orang awam, yaitu ikan (finfish) yang bersirip dan bersisik serta dapat berenang dengan bebas di air. Definisi FAO mengenai ikan adalah organisme laut yag terdiri dari ikan (finfish), binatang berkulit keras (krustasea) seperti udang dan kepiting, moluska seperti cumi dan gurita, binatang air lainnya seperti  penyu dan paus, rumput laut, serta lamun laut. Definisi ini telah diadopsi sebagai definisi ikan dalam konteks perikanan di Indonesia (Nikijuluw, 2002 dalam Tiwow, 2003). Ikan karang merupakan sekumpulan ikan yang berada di daerah tropis dan kehidupannya berkaitan erat dengan terumbu karang (Sale, 1991 dalam Sadewo, 2006). Ikan-ikan tersebut memanfaatkan terumbu karang secara langsung maupun tidak langsung untuk kepentingan hidupnya. Menurut  Nybakken (1988), ikan karang merupakan organisme yang sering dijumpai di ekosistem terumbu karang. Keberadaan mereka telah menjadikan ekosistem terumbu karang sebagai ekosistem paling banyak dihuni biota air (Nybakken, J.W. 1988).
a. Klasifikasi Ikan Karang
Philum        : Chordata
Klas        : Osteichthyes
Ordo        : Perciformes
Famili        : contoh (Lutjanidae)
Genus        : Contoh (Lutjanus)
Spesies        : Contoh (Lujanus kasmira)

Pengelompokan Ikan Karang Berdasarkan Periode Aktif Mencari Makan
1 Ikan Nokturnal Ikan Nokturnal adalah jenis ikan yang aktif ketika malam hari, contohnya  pada ikan-ikan dariSuku Holocentridae (Swanggi), Suku Apogoninade (Beseng), Suku Hamulidae.Priacanthidae (Bigeyes), Muraenidae (Eels), Seranidae (Jewfish) danbeberapa dari suku dari Mullidae (goatfishes) dll
ikan karang akan memberi pengaruh terhadap keseluruhan ekosistem terumbu karang dan juga sebaliknya (Purwanti, D.R. 2004). Memahami tentang taraf trofik (terkait dengan tipe makanan) ikan karang adalah hal yang penting dalam mempelajari ikan karang. Perilaku makan pada ikan karang dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu : herbivora,  planktivora, dan karnivora. Ketiga bagian ini mewakili kelompok utama dalam ikan karang (Purwanti, D.R. 2004). Ikan herbivora adalah kelompok yang paling tinggi penyebaran dan kelimpahannya di daerah terumbu karang. Ikan herbivora terdiri dari sekitar 76 spesies Siganidae, 25 spesies Scaridae, 79 spesies Pomacentridae dan sekitar 159 spesies yang bersifat omnivora-herbivora (Purwanti, D.R. 2004). Choat menyatakan bahwa ikan
ikan herbivora mempunyai tiga  peranan penting pada ekosistem terumbu karang. Pertama, sebagai konsumer dari produsen, herbivora merupakan penghubung antara aliran energi yang  berasal dari produsen ke konsumen tingkat 2 (karnivora). Kedua, mereka mempengaruhi penyebaran, ukuran, komposisi dan bahkan pertumbuhan dari tumbuhan di terumbu karang. Komposisi dan struktur dari tumbuhan yang berasosiasi dengan terumbu karang digambarkan melalui konteks aktivitas herbivori. Pemangsaan oleh ikan herbivora (
grazing
secara substansi mengubah alga yang ada di terumbu, dimana hal ini memberika  pengaruh positif maupun negatif pada karang. Ketiga, interaksi antara ikan
ikan herbivora merupakan alat dalam model demografi dan perilaku ikan karang secara keseluruhan (Purwanti, D.R. 2004). Hampir semua ikan karang merupakan planktivora pada masa larva dan juvenilnya, meskipun ada yang berganti tipe makanan pada masa dewasanya tergantung adaptasinya . Terumbu karang mempunyai ikan  planktivora yang aktif pada siang (diurnal) dan malam hari (nokturnal). Ikan yang aktif pada siang hari yaitu Serranidae, Chaetodontidae, Pomacentridae dan Balistidae, sedangkan yang aktif pada malam hari yaitu Holocentridae, Priacanthidae dan Apogonidae (Purwanti, D.R. 2004). Makanan utama ikan planktivora adalah krustasea kecil kelompok copepoda seperti calanoid dan cylopoid. Zooplankton ini berukuran terbesar
3 mm dan paling banyak pada ukuran <1 2004="" ada="" antara="" bahwa="" berasal="" besar.="" besar="" br="" d.r.="" dalam="" dan="" dari="" didapat="" dilalui="" dugaan="" energi="" hal="" ikan="" ini="" jalur="" jumlah="" karang="" ke="" kembali="" laut="" lepas.="" lepas="" memunculkan="" mengkonsumsi="" merupakan="" mm.="" nbsp="" oleh="" paling="" penghubung="" planktivor="" planktivora="" plankton="" proporsi="" sedikit="" tersebut="" terumbu="" tiga="" unsur="" untuk="" urwanti="" utama="" yang="" zooplankton="">unsur lain yang terdapat di terumbu karang. Pertama, planktivora kemungkinan dimangsa oleh  piscivora(pemakan ikan). Kedua, planktivora menghasilkan feses dalam  jumlah besar yang jatuh pada karang dan dikonsumsi oleh ikan lain juga herbivora dan detritivora. Dan cara yang ketiga adalah apabila ikan  planktivora mengalami kematian (Purwanti, D.R. 2004). Jenis karnivora di daerah terumbu karang lebih umum banyak ditemukan dibandingkan dengan jenis ikan herbivora dan planktivora. Ikan  jenis ini biasanya mengkonsumsi invertebrate bentik karang, seperti halnya crustacea (kepiting, udang, amphipod dan stomatopod), polychaeta maupun echinodermata (Purwanti, D.R. 2004). Ikan karnivora digolongkan menjadi 3 tipe karnivora, yaitu karnivora  pemakan ikan lainnya (piscivora), pemakan invertebrata dan pemakan zoobentos. Diantara tiga tipe karnivora tersebut, spesies yang spesialis memakan invertebrata dan zoo bentos terlihat lebih umum di banding  piscivora (Purwanti, D.R. 2004). Ikan karnivora mempunyai morfologi untuk makan yang bervariasi, mulai dari mulut kecil yang khusus seperti pada spesies Forceps Butterflyfish (Forcipiger spp) sampai struktur mulut yang besar seperti pada spesies Scorpionfish (Scorpaenidae), Kakap (Lutjanidae) dan Kerapu (Seranidae). Karnivora mempunyai peranan penting dalam siklus energi dimana hal tersebut terkait dengan struktur fisik terumbu, pola makan ikan dan siklus nutrient (Purwanti, D.R. 2004). Ikan karang dan berbagai biota lainnya bersama-sama menciptakan suatu keseimbangan dalam ekosistem terumbu karang. Menjamin keindahan di laut ini tetap terjaga untuk masa yang akan datang. Terutama dengan
semakin meningkatnya ancaman terhadap kelestarian ekosistem ini (Purwanti, D.R. 2004). Jenis ikan pada terumbu karang menyesuaikan diri dengan jaring makanan dalam beberapa cara sehingga ada suatu keseimbangan yang rumit dari banyak hubungan mangsa memangsa. Beberapa kelompok ikan tentu saja penting untuk ekosisten terumbu karang. Contohnya pada ikan family Chaetodontidae, memiliki makanan kegemarannya sendiri yaitu polyp karang, yaitu dengan jalan memperhatikan jumlah induvidu dan keragaman  jenisnya. Kelompok ini pada umumnya mencari makan dan tinggal di  permukaan karang dengan memakan plankton, alga, atau hewan yang lebih kecil yang terdapat baik di kolom air maupun di permukaan terumbu . Ikan-ikan diurnal ini merupakan sebagian besar darifamili ikan yang terdapat di ekosistem terumbu karang seperti Pomacentridae, Chaetodotidae, Pomachantidae, Acanthuridae, Labridae, Lutjanidae, Balistidae, Serranidae, Cirrithidae, Tetraodontidae, Bleiidae dan Gobiidae. Tipe kedua adalah
ikan nokturnal
(ikan yang aktif pada malam hari). Pada siang hari ikan-ikan ini jarang terlihat, karena umumnya berlindung dalam gua-gua atau celah-celah karang, famili yang termasuk kelompok ikan nokturnal adalah Holocentridae, Apogonidae, Haemulidae, Muraenidae, dan Scorpaenidae. Diantara ikan-ikan yang ditemukan di ekosistem terumbu karang, terdapat sebagian kecil kelompok ikan yang merupakan ikan-ikan yang sering melintasi ekosistem terumbu karang pada saat tertentu untuk mencari makan namun tidak menghabiskan seluruh daur hidupnya di ekosistem ini, ikan ini merupakan ikan dari Famili Scombridae, Sphyraenidae, dan Caesionidae. Sedangkan tipe terakhir adalah tipe abu-abu,
ikan Crespuscular (ikan yang aktif diantara pergantian siang ke malam atau malam ke siang). Beberapa famili yang masuk dalam kelompok ini adalah Carangidae, Barracuda, dan Scorpaenidae.
komunitas ikan karang kedalam dua kelompok yaitu :
1. Kelompok ikan yang terkadang terdapat pada terumbu karang seperti ikan dari famili
Scombridae dan Myctophidae
2. Kelompok ikan yang tergantung pada terumbu karang sebagai tempat mencari makan, tempat hidup atau kedua-duanya.Berdasarkan penyebaran hariannya, ikan-ikan karang dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu ikan yang aktif pada siang hari (diurnal) dan ikan yang aktif pada malam hari (nokturnal). Menurut Lowe dan McConel (1987) sebagian besar ikan karang bersifat diurnal serta ikan yang bersifat nokturnal biasanya merupakan ikan karnivora. Menurut Randall
et all. (1990), ikan-ikan diurnal umumnya ikan herbivora yang berwarna cerah yang pada malam hari  bersembunyi di celah-celah batu atau gua-gua kecil dekat permukaan karang serta ada yang membenamkan diri dalam pasir. Beberapa deskripsi famili ikan karang menurut Randall
et all. (1990)
yaitu:
1. Acanthuridae : dikenal sebagai surgeonfish, memakan alga dasar dan memiliki saluran pencernaan yang panjang; makanan utamanya adalah zooplankton
atau detritus.
Surgeonfishes mampu memotong ikan-ikan lain dengan duri tajam yang berada pada sirip ekornya.
2. Balistidae : golongan triggerfish, karnivora yang hidup soliter pada siang hari, memakan berbagai jenis invertebrata termasuk moluska yang bercangkang keras dan
echinodermata ; beberapa jenis juga memakan alga atau zooplankton
3. Blennidae : biasanya hidup pada lubang-lubang kecil di terumbu, sebagian besar spesies penggali dasar yang memakan campuran alga dan invertebrata; sebagian pemakan plankton, dan sebagian spesialis makan pada kulit atau sirip dari ikan-ikan besar, dengan meniru sebagai pembersih. 4.
Caesonidae : dikenal sebagai ekor kuning, pada siang hari sering ditemukan  pada gerombolan yang sedang makan zooplankton
pada pertengahan perairan diatas terumbu, sepanjang hamparan tubir dan puncak dalam gobah. Meskipun merupakan perenang aktif, mereka sering diam untuk menangkap
zooplankton dan biasanya berlindung di terumbu pada malam hari. 5.
Centriscidae: berenang dalam posisi tegak lurus dengan moncong kebawah; memakan zooplankton
yang kecil.
6.Chaetodontidae : disebut juga ikan butterfly, umumnya memiliki warna yang cemerlang, memakan tentakel atau polip karang, invertebrata kecil, telur-telur ikan lainnya, dan alga berfilamen, beberapa spesies juga pemakan plankton. 7.
Ephippidae : bentuk tubuh yang pipih, gepeng, mulutnya kecil, umumnya omnivora, memakan alga dan invertebrata kecil. 8.
Gobiidae : umumnya terdapat di perairan dangkal dan disekitar terumbu karang. Kebanyakan karnivora penggali dasar yang memakan invertebrate dasar yang kecil, sebagian juga merupakan pemakan plankton. Beberapa spesies memiliki hubungan simbiosis dengan invertebrata lain (misalnya :udang) dan sebagian dikenal memindahkan
ectoparasit
dari ikan-ikan lain.
9.Labridae : dikenal dengan wrasses, merupakan ikan ekonomis penting, memiliki bentuk, ukuran dan warna yang sangat berbeda. Kebanyakan spesies  penggali pasir, karnivora bagi invertebrata dasar; sebagian juga merupakan  pemakan plankton dan beberapa spesies kecil memindahkan
ectoparasit
dari ikan-ikan lain yang lebih besar.
10. Mullidae : dikenal dengan goatfish , memiliki sepasang sungut di dagunya, yang mengandung organ sensor kimia dan digunakan untuk memeriksa
 DAFTAR PUSTAKA
Kuiter, R. H. 1992 . Tropical reef-fishes of the Western Pasicific-Indonesia and adjacent Water. P.T. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Randall , J.E.,Steene R. J and R. Allen 1997 The complete divers and fishermens guide to Fishes of the Great Barrier Reef and Coral Sea, A CHP Production, Bathurst NSW 2795
Gerry Allen 1997, Marine Fishes of South East Asia, Periplus Edition Western
Australian Museum 6000
Lieske E. R. Myers 1997 Reef Fishes of the World, C.V Java book Jakarta 14240

0 comments:

Post a Comment