Wednesday, June 24, 2015

Mengenal Teknik Budidaya Lele dengan Metode NWS ( Natural Water System )

June 24, 2015 Posted by Media Penyuluhan Perikanan Pati No comments
Sistem ini diciptakan berdasarkan pengalaman yang cukup lama oleh pelaku utama dengan berbagai perlakuan. Mengingat berbagai sistem yang ditawarkan oleh beberapa ahli dibidang budidaya ikan, khususnya ikan lele ternyata cukup rumit, mahal, dan membutuhkan penanganan khusus. Padahal sebagian besar petani kita adalah petani yang mempunyai lebih dari satu pekerjaan.
Kelebihan sistem ini adalah :
1. Petani membutuhan sedikit waktu dalam pengelolaannya
2. Tenaga yang dibutuhkan juga tidak banyak
3. Kualitas air akan lebih terkotrol secara alami
4. Biaya sangat murah
5. Penyakit ikan akan terkendalikan secara alami, dan tidak perlu membutuhkan obat-obatan kimia
6. Pakan akan lebih ngirit
7. Hasil panenan minimal FCR : 1
APLIKASI
a. Persiapan air
Pertama air dimasukkan ke kolam dengan ketinggian 70-100 cm. Siapkan bahan-bahan sebagai di bawah ini :
1. Kapur Dolomit (kaptan)/ CaCo3 50 gram/m3
2. Ragi tape/tempe 1 butir/ m3
3. Katul yang sudah diayak 10 gram/m3
4. Bakteri Lactobacillus (Yakult) 15-20 ml/m Setelah difermentasi + 5 hari dan ditutup dengan rapat.
b. Persiapan Bibit
Petani harus memperhatikan baik-baik kualitas benih yang akan ditebar. Adapun ciri-ciri bibit yang baik adalah :
1. badan gilik ( tidak terlalu kurus),
2. warna tidak pucat,
3. sungut  tidak berwarna putih,
4. gerakannya lincah dan tidak berhenti.
Mebersihkan Bibit
Kalau bibit sudah dipilih maka langkah berikutnya adalah mempersiapkan bibit sebelum masuk kolam, yaitu : siapkan tiga ember lebar yang diisi + 10 liter air.
1. Ember pertama diisi air bersih.
2. Ember kedua diisi 10 liter air yang dicampur dengan 5-7 tutup botol alkohol 70%.
3. Ember ketiga, berupa air kolam yang akan taburi benih tersebut.
Upaya Menjaga Kwalitas Air
Upaya yang tepat sehingga tercipta kwalitas air yang bagus. Hal-hal yang harus dilakukan adalah :
1. Seminggu sekali dimasukkan 3 komponen primer yang dibutuhkan air ; ragi tape, kapur dolomit/CaCo3/MIL, bakteri jenis Lactobacillus ( ada di Yakult) dengan perbandingan : 1 butir/50 gr/15 ml per m3;
2. Ikan dipuasakan dulu selam 24 jam ketika bemberian unsur nomor 1 di atas;
3. Jika ikan kelihatan tidak nyaman (nggandul/nggantung) air dibuang + 20-30 cm lalu masukkan air baru;
4. Kontrol pakan jangan terlalu kenyang pada masa pertumbuhan (usia 0-60 hari) dari masa tebar, serta stabilkan pakan atau kurangi + 10-30% dari jatah pakan ketika memasuki usia 61 hari hingga masa panen.
Catatan Penting
Ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan teknik NWS ini, karena dengan mengenal kelakuan ikan dan sifat-sifat air maka kesuksesan akan diperolehnya:
1. Ikan dikatakan nyaman dengan lingkungannya ketika  mereka jarang sekali muncul ke permukaan air, ikan akan muncul ke permukaan dan memenuhi kolam jika diberi pakan
1. Tebar ideal adalah sejumlah 400-600 ekor bibit/m3
2. Waktu pemberian pakan dilakukan pada pagi dan sore hari ( matahari harus sudah/masih kelihatan) dengan koposisi pada sore hari pakan lebih sedikit volumenya.
3. Pemberian pakan pada malam hari harus dihindari karena pada malam hari pencernaan makanan kurang sempurna.
2. Ikan sehat akan mengeluarkan kotoran bening ke permukaan, jika kotorannya masih seperti warna peletnya kemungkinan ada permasalahan dipencernaan atau kelebihan pemeberian pakan ( over feeding ), maka solusinya perlu dihentikan pemberian pakannya untuk sementara waktu ( 1-3 hari ) atau volume pakan dikurangi.
KONSEP BUDIDAYA:
Metode kesetimbangan ekosistem perairan
Persiapan Media: Kolam Tanah:
1. Lumpur dasar kolam dibersihkan.
2. keringkan selama 3 hari
3. kasih kapur/dolomit/kaptan dgn dosis 200-250gr/m2
4. isi air di 100cm.
5. tambakan dolomit 100gr/m2
6. tambahkan probiotik 5ml/m3 +30gr dedak + 1 ragi tape/m3
7. tunggu 5-7hari bibit masuk.
Kolam Beton/Terpal:
1. isi air 70cm
2. tambahkan dolomit/kapur/kaptan dosis 100-150 gr/m3
3. tambahkan probiotik 5ml/m3
4. tambahkan 30gr dedak+ragi tape 1/m3
5. tambahkan air yg udah jadi 30cm
6. tunggu 5-7 hari bibit tebar
APLIKASI DEDAK DI KOLAM DI SARING TERLEBIH DAHULU LALU AMPAS DI BUANG
Red Water System (RWS) Instan
1. 30gr/m3 dedak halus+1butir ragi tape/m3+5gr/m3 ragi tempe +air secukupnya, tutup rapat selama 3 hari
2. Isi air 50cm dan + kan bahan di atas
3. Masukkan mill/dolomit 100-150gr/m3
4. Masukkan bakteri lacto 10ml/m3
5. Molase 50gr/m3
6. Aerasi jalankan selama 3 hari
7. Tinggikan air sampai 100cm
8. Tunggu 7 hari baru tebar
Jika Sudah ada Air Merah:
1. Isi 50cm
2. Aplikasi semua seperti di atas
3. Hidupkan aerasi 24 jam
4. Hari ke 5 air naikkan di 70cm
5. Hari ke 7 naikkan ke 100cm
6. Hari ke 10 siap tebar
Catatan: Kenapa tidak ada SOP BWS/Biofloc karena BWS merupakan masa transisi sehingga media tidak stabil.
MANAGEMEN PAKAN
• Pemberian pakan setelah bibit normal
• Dosis 5% - 1,5% dari berat total
• Umur 3 - 15 hari 5% sehari 4x 
• umur 15- 25 hari 4% sehari 3x
• umur 25 - 35 hari 3% sehari 3x
• umur 35 - 45 hari 3% sehari 2x
• umur 45-60 hari 2,5% sehari 2x
• umur 60 - panen 1,5% sehari 2x
• Pakan harus dicampur probiotik [10 menit]
• Tebar pakan dg merata,
• Dosis pakan yg diberikan 80% dr jatah.
APLIKASI DEDAK DI KOLAM DI SARING TERLEBIH DAHULU LALU AMPAS DI BUANG
MANAGEMEN AIR
GWS
• Tiap 7 hari air diganti 30cm
• Penambahan air harus diikuti penambahan -. Probiotik 5ml/m2 -. Dolomit/kapur/kaptan.30-50gr/m3 Saat pergantian air ikan di puasakan 24 jam.
RWS
• Ganti air jika terpaksa 30cm (air bawah)
• Aplikasi bakteri lactobacilus 3ml/m3
• Aplikasi mill/dolomit 30 -50gr/m3
• Dijalani 7 hr sekali
• Saat aplikasi ikan puasa 24 jam
• Semua aplikasi pagi hari
• Aplikasi ragi tape 1butir/m3
• Aplikasi ragi tempe 3gr/m3
PEMAKAIAN PROBIOTIK
• Dicampurkan pakan dg dosis 10ml/kg
• Ditambahi air/ tetes/gula merah baru dicampur pakan
• Diamkan sekitar 5-10 menit
• Tiap pemberian pakan wajib ditambahkan probiotik
Sumber: Adi Sadewa, Komunitas NWS (natural water system)

0 comments:

Post a Comment