Keterbatasan produksi perikanan tangkap telah menstimulasi kesadaran pada pentingnya perikanan budidaya. Secara signifikan perikanan budidaya di Indonesia terus meningkat, khususnya pada budidaya udang. Karena pangsa pasar yang tsangat terbuka dan menguntungkan, para pembudidaya akhirnya berlomba-lomba untuk meningkatkan produksi udang yang diusahakannya dengan cara peningkatan padat tebar dengan tidak memperhatikan kestabilan lingkungan budidaya dan tidak melakukan kontrol yang baik, akhirnya dalam usaha budidaya udang yang dijalankan oleh para pembudidaya lambat laun banyak mengalami kendala dan masalah, seperti munculnya penyakit/virus/bakteri yang tidak menguntungkan. Tanpa bisa dihindari akhirnya praktek penggunaan antibiotik dan terapi kimiawipun dilakukan.
Penggunaan antibiotik dan bahan kimia dalam budidaya udang yang tidak beraturan untuk pencegahan dan pengobatan penyakit dalam akuakultur dapat mengakibatkan akumulasi residu dan perkembangan strain bakteri resisten. Oleh karenanya sebagian besar konsumen prihatin dengan bahaya residu antibiotik dan adanya strain bakteri patogen yang resisten tersebut, sehingga semakin meningkat tuntutan penggunaan komponen biologis atau mikroba sebagai organisme penghasil enzim untuk aditif pakan, kompetitor patogen, dan pengontrol lingkungan budidaya. Sehingga untuk saat seperti ini keberhasilan teknologi budidaya udang salah satunya adalah penggunaan probiotik untuk menggantikan penggunaan antibiotik dan bahan kimia lainnya.
Konsep penggunaan mikroba dalam akuakultur disamping sebagai probiotik juga dipertimbangkan sebagai metoda kontrol biologi (biokontrol) yaitu mengeliminasi atau membatasi mikroba pathogen untuk tumbuh dan berkembang dengan memberikan mikroba yang bersifat antagonis. Konsep bioremediasi juga akan terjadi dengan adanya dekomposisi polutan dan sisa-sisa kotoran dalam budidaya udang oleh penggunaan mikroba. Kondisi ini yang dikenal dengan bioaugmentasi, sehingga terjadi perbaikan mutu air dan lingkungan pemeliharaan.
Probiotik merupakan mikroba hidup, berperan sebagai suplemen pakan, berpengaruh menguntungkan dengan meningkatkan keseimbangan pencernaan, membantu dalam kolonisasi mikroba usus serta mencegah patogenik organisme dengan adanya kompetisi sisi adhesi pada udang atau yang lebih dikenal dengan sebutan competitive exclusion. Beberapa mikroba yang umum digunakan sebagai probiotik adalah Bacillus sp, Lactobacillus sp, Saccharomyces sp, Pseudoalteromonas, Alteromonas sp, Vibrio alginolyticus, Nitrosomonas sp, dan Nitrobacter sp. Penggunaan mikroba baik untuk biokontrol, probiotik maupun bioremediasi dapat meningkatkan produksi, yaitu kelangsungan hidup mencapai 50-80%, pertumbuhan yang lebih cepat dan peningkatan kekebalan tubuh, diindikasikan dengan tolerannya tehadap infeksi bakteri maupun virus serta memberikan kondisi lingkungan yang lebih baik.
Proses kerja probiotik diantaranya adalah sebagai: 1) kompetitor baktei pathogen dengan menghasilkan substansi seperti Bakteriocin yang dapat menghambat opportunistic pathogenic bacteria; 2) meningkatkan nutrisi dengan mensuply nutrien essential; 3) meningkatkan daya cerna dengan menghasilkan enzim essential; 4) penempelan mikroba pada saluran pencernaan membentuk koloni, sehingga mencegah mikroba patogen yang menghambat sistem pencernaan; 5) mikroba menghasilkan asam organik dan hidrogen peroksida, sehingga mereduksi pH dalam saluran pencernaan. Adanya penurunan kadar pH dapat menghambat pertumbuhan mikroba pathogen; 6) menyerap secara langsung bahan organik atau material toksik dalam air; 7) menstimulasi mekanisme kekebalan non spesific dan melindungi udang dari infeksi mikroorganisme pathogen. Disamping itu mekanisme lain dari probiotik adalah adanya peningkatan proses secara alami oleh mikroba, seperti degradasi bahan organik, nitrifikasi, pengambilan ammonia, denitrifikasi, oksidasi sulfida, dan degradasi polutan toksik dalam akuakultur.
Penggunaan probiotik dalam budidaya (pembesaran dan pembenihan) udang menunjukkan efek yang menguntungkan. Penggunaan probiotik komersil yang mengandung Lactobacillus sp, Streptococcus sp dan Saccharomyces dapat meningkatakan pertumbuhan, kelangsungan hidup dan status immunitas pada udang. Teknologi probiotik adalah salah satu teknologi yang signifikan dapat memberikan respon dalam menyelesaikan masalah penyakit pada pemeliharaan udang. Hal ini akan menjadi pertimbangan bahwa penggunaan bakteri yang menguntungkan mampu melakukan kompetisi terhadap pathogen yang potensial menginfeksi dalam pemeliharaan udang, sehingga akan meniadakan ketergantungan penggunaan antibiotik dan bahan kimia lain. Akhirnya ke depan teknologi produksi udang menjadi lebih ramah lingkungan.
Manfaat dan Keuntungan Probiotik bagi Tubuh
1. Memperkuat sistem kekebalan tubuh
Probiotik berguna dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh. Oleh sebab itu, probiotik biasanya dimanfaatkan untuk menghilangkan sindrom kelelahan kronis dan alergi. Setelah sistem kekebalan tubuh berada dalam kondisi yang cukup kuat, probiotik selanjutnya akan mengatasi berbagai jenis penyakit lainnya.
2. Mengurangi efek antibiotik
Ada dua jenis mikroorganisme, yaitu antibiotik dan probiotik. Yang kita ketahui saat ini adalah antibiotik bermanfaat bagi manusia karena dapat membunuh bakteri yang 'tidak ramah' dalam tubuh kita. Padahal, seiring dengan itu antibiotik juga membunuh bakteri yang ‘ramah’ di dalam tubuh. Alhasil, muncul beberapa efek samping seperti kram, diare dan sering buang gas/kentut. Nah, di sinilah fungsi dari probiotik yaitu membantu untuk mengurangi efek samping yang disebabkan oleh antibiotik.
3. Mencegah peradangan atau inflamasi
Probiotik juga dapat digunakan untuk mencegah serta mengurangi berbagai jenis peradangan, salah satunya, sebagai obat dan pencegah peradangan pada usus.
4. Membantu mencegah eksim atau eczema
Probiotik juga dapat membantu dalam mengobati eksim atau eczema pada anak-anak. Meskipun probiotik tidak bisa mengobati eksim pada orang dewasa tetapi dapat digunakan untuk mengatasi gejala eksim pada anak-anak.
5. Membantu dalam memperlancar pencernaan
Probiotik memecah hidrokarbon yang membantu dalam memecahkan makanan menjadi unsur yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna dan diserap oleh tubuh. Oleh karena itu, probiotik sangat baik digunakan untuk memperlancar sistem pencernaan.
6. Meningkatkan kesehatan organ tubuh
Infeksi jamur, kandidiasis merupakan beberapa masalah ikan yang dapat dicegah dengan mengkonsumsi probiotik. Dengan demikian, probiotik mampu meningkatkan kesehatan organ tubuh
7. Membantu dalam penyerapan nutrisi makanan
Probiotik ternyata juga bermanfaat dalam penyerapan semua nutrisi dari makanan kita konsumsi, seperti protein, vitamin dan kalsium. Selain itu, probiotik juga meningkatkan imunitas tubuh.
8. Mengatasi gangguan pencernaan
Probiotik dapat mengobati gangguan pencernaan seperti diare, sindrom iritasi usus dan sembelit. Luar biasa, bukan?
9. Mengurangi intoleransi laktosa
Probiotik terdiri dari bakteri asam laktat yang membantu dalam mengkonversi laktosa menjadi asam laktat. Bagi sebagian orang yang mengalami intoleransi laktosa, proses konversi ini menjadi lambat atau sistem pencernaan mereka cenderung menolak enzim laktosa masuk ke dalam tubuh. Namun, dengan mengkonsumsi probiotik, proses tersebut akan kembali normal serta dapat mengurangi intoleransi laktosa.
10. Membersihkan saluran usus
Probiotik juga bertanggung jawab dalam membersihkan saluran usus dari pembusukan saat mencerna makanan. Ketika menempel pada dinding usus, probiotik tersebut akan menghasilkan banyak asam yang bertanggung jawab untuk membunuh bakteri yang menyebabkan penyakit.
Kesimpulan dengan penggunaan probiotik secara umum dapat meningkatkan produksi dan tidak berdampak mengeksploatasi lahan atau kolam perikanan. Penggunaan probiotik berdampak ramah lingkungan dan tidak memberi dampak negatif jangka pendek maupun jangka panjang pada budidaya ikan. Sekarang sangat banyak berbagai merk dagang jenis probiotik dan dari sekian banyaknya secara umum mereka memiliki manfaat yang sama dan alami serta ramah dengan lingkungan
Penggunaan antibiotik dan bahan kimia dalam budidaya udang yang tidak beraturan untuk pencegahan dan pengobatan penyakit dalam akuakultur dapat mengakibatkan akumulasi residu dan perkembangan strain bakteri resisten. Oleh karenanya sebagian besar konsumen prihatin dengan bahaya residu antibiotik dan adanya strain bakteri patogen yang resisten tersebut, sehingga semakin meningkat tuntutan penggunaan komponen biologis atau mikroba sebagai organisme penghasil enzim untuk aditif pakan, kompetitor patogen, dan pengontrol lingkungan budidaya. Sehingga untuk saat seperti ini keberhasilan teknologi budidaya udang salah satunya adalah penggunaan probiotik untuk menggantikan penggunaan antibiotik dan bahan kimia lainnya.
Konsep penggunaan mikroba dalam akuakultur disamping sebagai probiotik juga dipertimbangkan sebagai metoda kontrol biologi (biokontrol) yaitu mengeliminasi atau membatasi mikroba pathogen untuk tumbuh dan berkembang dengan memberikan mikroba yang bersifat antagonis. Konsep bioremediasi juga akan terjadi dengan adanya dekomposisi polutan dan sisa-sisa kotoran dalam budidaya udang oleh penggunaan mikroba. Kondisi ini yang dikenal dengan bioaugmentasi, sehingga terjadi perbaikan mutu air dan lingkungan pemeliharaan.
Probiotik merupakan mikroba hidup, berperan sebagai suplemen pakan, berpengaruh menguntungkan dengan meningkatkan keseimbangan pencernaan, membantu dalam kolonisasi mikroba usus serta mencegah patogenik organisme dengan adanya kompetisi sisi adhesi pada udang atau yang lebih dikenal dengan sebutan competitive exclusion. Beberapa mikroba yang umum digunakan sebagai probiotik adalah Bacillus sp, Lactobacillus sp, Saccharomyces sp, Pseudoalteromonas, Alteromonas sp, Vibrio alginolyticus, Nitrosomonas sp, dan Nitrobacter sp. Penggunaan mikroba baik untuk biokontrol, probiotik maupun bioremediasi dapat meningkatkan produksi, yaitu kelangsungan hidup mencapai 50-80%, pertumbuhan yang lebih cepat dan peningkatan kekebalan tubuh, diindikasikan dengan tolerannya tehadap infeksi bakteri maupun virus serta memberikan kondisi lingkungan yang lebih baik.
Proses kerja probiotik diantaranya adalah sebagai: 1) kompetitor baktei pathogen dengan menghasilkan substansi seperti Bakteriocin yang dapat menghambat opportunistic pathogenic bacteria; 2) meningkatkan nutrisi dengan mensuply nutrien essential; 3) meningkatkan daya cerna dengan menghasilkan enzim essential; 4) penempelan mikroba pada saluran pencernaan membentuk koloni, sehingga mencegah mikroba patogen yang menghambat sistem pencernaan; 5) mikroba menghasilkan asam organik dan hidrogen peroksida, sehingga mereduksi pH dalam saluran pencernaan. Adanya penurunan kadar pH dapat menghambat pertumbuhan mikroba pathogen; 6) menyerap secara langsung bahan organik atau material toksik dalam air; 7) menstimulasi mekanisme kekebalan non spesific dan melindungi udang dari infeksi mikroorganisme pathogen. Disamping itu mekanisme lain dari probiotik adalah adanya peningkatan proses secara alami oleh mikroba, seperti degradasi bahan organik, nitrifikasi, pengambilan ammonia, denitrifikasi, oksidasi sulfida, dan degradasi polutan toksik dalam akuakultur.
Penggunaan probiotik dalam budidaya (pembesaran dan pembenihan) udang menunjukkan efek yang menguntungkan. Penggunaan probiotik komersil yang mengandung Lactobacillus sp, Streptococcus sp dan Saccharomyces dapat meningkatakan pertumbuhan, kelangsungan hidup dan status immunitas pada udang. Teknologi probiotik adalah salah satu teknologi yang signifikan dapat memberikan respon dalam menyelesaikan masalah penyakit pada pemeliharaan udang. Hal ini akan menjadi pertimbangan bahwa penggunaan bakteri yang menguntungkan mampu melakukan kompetisi terhadap pathogen yang potensial menginfeksi dalam pemeliharaan udang, sehingga akan meniadakan ketergantungan penggunaan antibiotik dan bahan kimia lain. Akhirnya ke depan teknologi produksi udang menjadi lebih ramah lingkungan.
Manfaat dan Keuntungan Probiotik bagi Tubuh
1. Memperkuat sistem kekebalan tubuh
Probiotik berguna dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh. Oleh sebab itu, probiotik biasanya dimanfaatkan untuk menghilangkan sindrom kelelahan kronis dan alergi. Setelah sistem kekebalan tubuh berada dalam kondisi yang cukup kuat, probiotik selanjutnya akan mengatasi berbagai jenis penyakit lainnya.
2. Mengurangi efek antibiotik
Ada dua jenis mikroorganisme, yaitu antibiotik dan probiotik. Yang kita ketahui saat ini adalah antibiotik bermanfaat bagi manusia karena dapat membunuh bakteri yang 'tidak ramah' dalam tubuh kita. Padahal, seiring dengan itu antibiotik juga membunuh bakteri yang ‘ramah’ di dalam tubuh. Alhasil, muncul beberapa efek samping seperti kram, diare dan sering buang gas/kentut. Nah, di sinilah fungsi dari probiotik yaitu membantu untuk mengurangi efek samping yang disebabkan oleh antibiotik.
3. Mencegah peradangan atau inflamasi
Probiotik juga dapat digunakan untuk mencegah serta mengurangi berbagai jenis peradangan, salah satunya, sebagai obat dan pencegah peradangan pada usus.
4. Membantu mencegah eksim atau eczema
Probiotik juga dapat membantu dalam mengobati eksim atau eczema pada anak-anak. Meskipun probiotik tidak bisa mengobati eksim pada orang dewasa tetapi dapat digunakan untuk mengatasi gejala eksim pada anak-anak.
5. Membantu dalam memperlancar pencernaan
Probiotik memecah hidrokarbon yang membantu dalam memecahkan makanan menjadi unsur yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna dan diserap oleh tubuh. Oleh karena itu, probiotik sangat baik digunakan untuk memperlancar sistem pencernaan.
6. Meningkatkan kesehatan organ tubuh
Infeksi jamur, kandidiasis merupakan beberapa masalah ikan yang dapat dicegah dengan mengkonsumsi probiotik. Dengan demikian, probiotik mampu meningkatkan kesehatan organ tubuh
7. Membantu dalam penyerapan nutrisi makanan
Probiotik ternyata juga bermanfaat dalam penyerapan semua nutrisi dari makanan kita konsumsi, seperti protein, vitamin dan kalsium. Selain itu, probiotik juga meningkatkan imunitas tubuh.
8. Mengatasi gangguan pencernaan
Probiotik dapat mengobati gangguan pencernaan seperti diare, sindrom iritasi usus dan sembelit. Luar biasa, bukan?
9. Mengurangi intoleransi laktosa
Probiotik terdiri dari bakteri asam laktat yang membantu dalam mengkonversi laktosa menjadi asam laktat. Bagi sebagian orang yang mengalami intoleransi laktosa, proses konversi ini menjadi lambat atau sistem pencernaan mereka cenderung menolak enzim laktosa masuk ke dalam tubuh. Namun, dengan mengkonsumsi probiotik, proses tersebut akan kembali normal serta dapat mengurangi intoleransi laktosa.
10. Membersihkan saluran usus
Probiotik juga bertanggung jawab dalam membersihkan saluran usus dari pembusukan saat mencerna makanan. Ketika menempel pada dinding usus, probiotik tersebut akan menghasilkan banyak asam yang bertanggung jawab untuk membunuh bakteri yang menyebabkan penyakit.
Kesimpulan dengan penggunaan probiotik secara umum dapat meningkatkan produksi dan tidak berdampak mengeksploatasi lahan atau kolam perikanan. Penggunaan probiotik berdampak ramah lingkungan dan tidak memberi dampak negatif jangka pendek maupun jangka panjang pada budidaya ikan. Sekarang sangat banyak berbagai merk dagang jenis probiotik dan dari sekian banyaknya secara umum mereka memiliki manfaat yang sama dan alami serta ramah dengan lingkungan
0 comments:
Post a Comment