Lele dumbo (Clarias gariepinus)
adalah sejenis lele budidaya yang berasal dari Afrika. Dibandingkan dengan lele
lokal (lele kampung C. batrachus, dan C. macrocephalus) lele dumbo berukuran
lebih besar dan patilnya tidak tajam sehingga disukai konsumen. Kelemahannya
adalah dagingnya lunak dan mudah hancur bila digoreng.
Nama "dumbo" diberikan
karena ukurannya yang lebih besar daripada rata-rata lele lokal Asia Tenggara
Budidaya
lele dumbo (Clarias gariepinus) memang agak rumit. Karena ikan ini tidak bisa
memijah secara alami seperti nila dan ikan mas. Pemijahan hanya bisa dilakukan
secara buatan, atau dengan istilah lain kawin suntik. Meski agak rumit,
budidaya lele dumbo telah lama berhasil dikembangkan di Indonesia. Budiadaya
lele dumbo dilakukan dalam beberapa tahapan.
Pematangan
Gonad
Pematangan
gonad lele dumbo dilakukan di kolam tanah. Caranya, siapkan kolam ukuran 50 m2;
keringkan selama 2 – 4 hari dan perbaiki seluruh bagian kolam; isi air setinggi
50 – 70 cm dan alirkan secara kontinyu; masukan 300 ekor induk ukuran 0,7 – 1,0
kg; beri pakan tambahan berupa pellet khusus lele dumbo sebanyak 3 persen
setiap hari. Catatan : induk jantan betina dipelihara terpisah.
Pematangan
di bak
Pematangan gonad juga bisa dilakukan di bak.
Caranya, siapkan bak tembok ukuran panjang 6 m, lebar 4 m dan tinggi 1 m;
keringkan selama 2 – 4 hari; isi air setinggi 80 – 100 cm dan alirkan secara
kontinyu; masukan 100 ekor induk; beri pakan tambahan (pelet) sebanyak 3
persen/hari. Catatan : induk jantan dan betina dipelihara terpisah.
Seleksi
Seleksi
induk lele dumbo dilakukan dengan melihat tanda-tanda pada tubuh. Tanda induk
betina yang matang gonad : perut gendut; tubuh agak kusam; gerakan lamban dan
lubang kelamin kemerahan. Tanda induk jantan : gerakan lincah, tubuh memerah
dan bercahaya; lubang kelamin kemerahan, agak membengkak dan berbintik putih.
Pemijahan
alami
Lele dumbo bisa dipijahkan secara alami.
Caranya, siapkan bak berukuran panjang 2 m, lebar 1 m dan tinggi 0,4 m;
keringkan selama 2 – 4 hari; isi air setinggi 30 cm dan biarkan mengalir selama
pemijahan; pasang hapa halus sesuai ukuran bak; masukan ijuk secukupnya;
masukan 1 ekor induk betina yang sudah matang gonad pada siang atau sore hari;
masukan pula 1 ekor induk jantan; biarkan memijah; esok harinya, tangkap kedua
induk dan biarkan telur menetas di tempat itu.
Pemijahan
buatan
Hasil
pemijahan alami lele dumbo biasanya kurang memuaskan. Jumlah telur yang keluar
tidak banyak. Agar telur bisa seluruhnya, maka dilakukan pemijahan buatan, atau
dengan kawin suntik. Sistem ini agak rumit dan memerlukan keahlian khusus. Dua
langkah kerja yang harus dilakukan dalam sistem ini, yaitu penyuntikan,
pengambilan sperma dan pengeluaran telur.
Penyuntikan
dengan ovaprim
Penyuntikan
adalah kegiatan memasukan hormon perangsang ke tubuh induk betina. Hormon perangsang
yang umum digunakan adalah ovaprim. Caranya, siapkan induk betina yang sudah
matang gonad; sedot 0,3 mll ovaprim untuk setiap kilogram induk; suntikan ke
dalam tubuh induk tersebut; masukan induk yang sudah disuntik ke dalam bak lain
dan biarkan selama 10 jam.
Penyuntikan
dengan hypopisa
Penyuntikan
bisa juga dengan ekstrak kelenjar hypopisa ikan mas atau lele dumbo. Caranya,
siapkan induk betina yang sudah matang gonad; siapkan 1,5 kg ikan mas ukuran
0,5 kg; potong ikan mas tersebut secara vertikal tepat di belakang tutu insang;
potong bagian kepala secara horizontal tepat di bawah mata; buang bagian otak;
ambil kelenjar hypopisa; masukan ke dalam gelas penggerus dan hancurkan;
masukan 1 cc aquabides dan aduk hingga rata; sedot larutan hypopisa itu;
suntikan ke dalam tubuh induk betina; masukan induk yang sudah disuntik ke bak
lain dan biarkan selam 10 jam.
Pengambilan
sperma
Setengah
jam sebelum pengeluaran telur, sperma harus disiapkan. Caranya, tangkap 1 ekor
induk jantan yang sudah matang kelamin; potong secara vertikal tepat di
belakang tutup insang; keluarkan darahnya; gunting kulit perutnya, mulai dari
anus hingga belanag tutup insang; buang organ lain dalam perut; ambil kantung
sperma; bersihkan kantung sperma dengan tisu hingga kering; hancurkan kantung
sperma dengan cara menggunting bagian yang paling banyak; peras spermanya agar
keluar dan masukan ke dalam cangkir yang telah diisi 50 ml (setengah gelas)
aquabides; aduk hingga homogen.
Pengeluaran
telur
Pengeluaran
telur dilakukan setelah 10 jam dari penyuntikan, namun 9 jam sebelumnya
dilakukan pengecekan. Cara pengeluaran telur : siapkan 3 buah baskom plastik,
sebotol Natrium chlorida (inpus), sebuah bulu ayam, kain lap dan tisu; tangkap
induk dengan sekup net; keringkan tubuh induk dengan lap; bungkus induk dengan
lap dan biarkan lubang telur terbuka; pegang bagian kepala oleh satu orang dan
pegang bagian ekor oleh yang lainnya; pijit bagian perut ke arah lubang telur;
tampung telur dalam baskom plastik; campurkan larutan sperma ke dalam telur;
aduk hingga rata dengan bulu ayam; tambahkan Natrium chrorida dan aduk hingga
rata; buang cairan itu agar telur-telur bersih dari darah; telur siap
ditetaskan.
Penetasan
Penetasan
telur lele dumbo dilakukan dalam bak tembok. Caranya, siapkan sebuah bak tembok
ukuran panjang 2 m, lebar 1 m dan tinggi 0,4 m; keringkan selama 2 – 4 hari;
isi bak tersebut dengan air setinggi 30 cm dan biarkan alirkan air selama
penetasan; pasang hapa halus yang ukurannya sama dengan bak; beri pemberat agar
hapa tenggelam (misalnya kawat behel yang diberi selang atau apa saja);
tebarkan telur hingga merata ke seluruh permukaan hapa; biarkan telur menetas
dalam 2 – 3 hari.
Pendederan
I
Pendederan
pertama dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 500 m2; keringkan
selama 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalir dengan lebar 40
cm dan tinggi 10 cm; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 5 - 7 karung kotoran ayam
atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak
dialirkan); tebar 50.000 ekor larva pada pagi hari; setelah 2 hari, beri 1 – 2
kg tepung pelet atau pelet yang telah direndam setiap hari; panen benih
dilakukan setelah berumur 3 minggu.
Pendederan
II
Pendederan
kedua juga dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 500 m2;
keringkan 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalir dengan lebar
40 cm dan tinggi 10 cm; ratakan tanah dasar; tebarkan 5 - 7 karung kotoran ayam
atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak
dialirkan); tebar 30.000 ekor benih hasil pendederan I (telah diseleksi); beri
2 – 4 kg tepung pelet atau pelet yang telah direndam setiap hari; panen benih
dilakukan setelah berumur sebulan.
Pendederan
III
Pendederan
ketiga dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 500 m2;
keringkan 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalirnya; ratakan
tanah dasarnya; tebarkan 2 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40
cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 20.000 ekor hasil dari
pendederan II (telah diseleksi); beri 4 - 6 kg pelet kecil (khusus lele); panen
benih dilakukan sebulan kemudian.
Pembesaran
Pembesaran
lele dumbo dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan sebuah kolam ukuran 200
m2; perbaiki seluruh bagiannya; tebarkan 4 karung kotoran ayam atau puyuh; isi
air setinggi 40 - 60 cm dan rendam selama 5 hari; masukan 10.000 ekor benih
hasil seleksi dari pendederan III; beri pakan 3 persen setiap hari, 3 kg di
awal pemeliharaan dan bertambah terus sesuai dengan berat ikan; alirkan air
secara kontinyu; lakukan panen setelah 2 bulan. Sebuah kolam dapat menghasilkan
ikan konsumsi ukuran 125 gram sebanyak 400 – 500 kg.
0 comments:
Post a Comment