Tuesday, April 15, 2014

MANFAAT SEKAM PADI

April 15, 2014 Posted by Media Penyuluhan Perikanan Pati 6 comments


Sekam padi adalah kulit buah padi berupa lapisan keras yang meliputi kariopsis, terdiri dari dua belahan yang disebut lemma dan palea yang saling bertautan. Pada proses penggilingan beras sekam akan terpisah dari butir beras dan menjadi bahan sisa atau limbah penggilingan. Sekam dikategorikan sebagai biomassa yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti bahan baku industri, pakan ternak, dan energi atau bahan bakar. Dari proses penggilingan padi biasanya diperoleh sekam sekitar 20-30% dari bobot gabah. Di Indonesia, jumlah sekam dapat mencapai 13,2 juta ton per tahun (Deptan, 2011).
Sekam memiliki Bulk Density (BD) rendah dengan kadar abu tinggi, berkisar 18 sampai 22% (Bharadwaj, Wang, Sridhar, and Arunachalam, 2004). Menurut Houston (1972) sekam padi mengandung 13.2-29.0% bahan inorganik, dimana komponen utama bahan inorganik ini merupakan abu sekam padi yang sebagian besar tersusun dari silika (SiO2). Hasil analisis komposisi kimia abu sekam padi disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Komposisi kimia abu sekam
Komponen
% Berat
SiO2
86.90-97.30
K2O
0.58-2.50
Na2O
0.00-1.75
CaO
0.20-1.50
MgO
0.12-1.96
Fe2O3
0.00-0.54
P2O5
0.20-2.84
SO3
0.10-1.13
Cl
0.00-0.42

Sumber: Houston (1972)

Hasil analisis dari Sardi (2006) menunjukkan bahwa kandungan silika (SiO2) pada sekam padi memiliki kandungan tertinggi setelah karbon (C). Ketika dibakar sekam tidak mengalami penyusutan sampai suhu 200°C. kemudian menyusut dengan cepat pada suhu 200-4000C, menyusut perlahan pada 400-800°C, dan pada 800°C keatas sudah tidak mengalami penyusutan. Hasil pengamatan Bharadwaj et al. (2004) dalam Pyrolysis of Rice Husk memperlihatkan hasil Scanning Electron Microscopic (SEM)
Penyusun serat adalah silika, sedangkan matrik terdiri dari selulosa dan lignin. Pada Gambar 2 adalah permukaan sekam padi yang dibakar pada suhu 850˚C yang menunjukkan pori dan benjolan-benjolan yang cukup banyak.
2.2       Silika
Silika merupakan istilah yang digunakan untuk campuran satu atom silikon dengan dua atom oksigen. Hurlbut dan Klein (1977) menyatakan bahwa silika (SiO2) diklasifikasikan kedalam kelas silikat, yaitu masuk dalam kelompok tektosilikat. Silikat merupakan kelas mineral yang sangat besar dan kelompok penting dari mineral. Silika di alam terdapat dalam dua bentuk, yaitu kristalin dan non-kristalin (amorf). Kuarsa merupakan bentuk silika kristalin yang paling umum dan berlimpah dalam sebagian besar jenis batuan, khususnya granit, batu pasir, kuarsit, dan di dalam pasir. Kristobalit dan tridimit ditemukan dalam batuan volkan. Sementara itu silika non-kristalin (amorf) ditemukan di alam sebagai biogenik silika dan silika gelas yang berasal dari abu volkan.
Shelke, Bhagade, dan Mandavgane (2010) menyebutkan bahwa silika dapat diperoleh dari sekam padi. Dari hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa silika yang terdapat pada arang sekam merupakan mesoporous silika (berdiameter 2-50 nm), memiliki luas permukaan yang besar dan ukuran partikel yang kecil. Sedangkan menurut Satish (1997) silika pada sekam padi merupakan silika non-kristalin dan sebagian besar memiliki struktur microporous. Silika memiliki berbagai kegunaan, seperti untuk bahan katalis, campuran pada tinta, bahan pengeras beton, komponen deterjen dan sabun, serta sebagai unsur pengeras pada pembuatan batu bata.
Menurut Sardi (2006) silika yang dihasilkan dari abu sekam padi hasil pembakaran merupakan silika amorf. Neethirajan, Gordon, dan Wang (2009) menyebutkan bahwa akumulasi silika ini biasa disebut phytolits. Endapan dan penyusunan silika terbentuk oleh evaporasi dan metabolsme air dalam tubuh tanaman. Akumulasi silika terdapat pada sitoplasma dan vakuola pada sel tanaman. Silika pada tanaman memiliki karakteristik membentuk benjolanbenjolan.
Neethirajan et al. (2009) dalam Potential of silica bodies (phytoliths) for nanotechnology menyatakan bahwa silika amorf dapat diperoleh dari pembakaran sekam padi, jerami atau dari kulit luar buah-buahan. Silika amorf pada umumnya berukuran antara 10-30 µm dan adakalanya berukuran sampai 200 µm. Silika pada sekam padi dapat dipecahkan atau dilepaskan di dalam larutan yang mengandung alcohol [NR4)8, (R=Me,CH2CH2OH), dan secara normal akan membentuk anion octasilicat.
Mengingat komponen arang sekam padi yang mengandung sebagian besar silika dan tersebar secara merata, maka jika silika tersebut dapat dilarutkan diharapkan akan menghasilkan ruang kosong atau pori dalam jumlah besar sehingga luas permukaan yang dihasilkan akan lebih besar. Proses serapan (absorpsi) akan meningkat dengan semakin besarnya luas permukaan karena kontak antar permukaan satu partikel dengan partikel lainnya semakin tinggi   (Tan, 1998).
2.3       Arang Aktif (Activated Carbon)
Arang aktif (Activated Carbon) adalah senyawa hasil pembakaran yang mengandung karbon dan memiliki ruang pori, dimana ruang pori tersebut berukuran sangat kecil (berdimensi atom) dan sulit digambarkan karena bentuknya sangat beragam. Efektivitas karbon aktif sangat tergantung dengan porositasnya. Pori tersebut terbentuk dari atom karbon yang saling berikatan sehingga membentuk celah diantara iktan-ikatan tersebut (Marsh dan Fransisco, 2006).
 Pada dasarnya seluruh bahan yang mengandung karbon yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau bahan mineral dapat dirubah menjadi arang aktif. Proses pembentukan arang aktif melalui dua tahap yaitu karbonisasi kemudian diikuti tahap aktivasi. Pada tahap karbonisasi akan menghasilkan arang aktif dengan daya absorban rendah, karena ruang pori yang dihasilkan masih kecil. Selain itu juga  menghasilkan senyawa tar yang dapat menutup pori. Pada arang aktif berbahan aktif kayu, bahan aktivasi yang sering digunakan antara lain asam fosfat, seng klorida, dan kalium sulfida (Kurniadi dan Hasani, 1996). 
 Mengolah arang menjadi arang aktif pada prinsipnya adalah membuka pori-pori arang agar menjadi luas. Arang aktif disusun oleh atom karbon yang terikat secara kovalen dalam kisi heksagonal dimana molekulnya berbentuk amorf yaitu merupakan pelat-pelat datar. Konfigurasi molekul berbentuk pelat-pelat ini bertumpuk satu sama lain dengan gugus hidrokarbon pada permukaannya. Dengan menghilangkan hidrogen dan bahan aktif (gugus hidrokarbon), maka permukaan dan pusat aktif menjadi luas. Hal ini mengakibatkan kemampuan absorben arang aktif juga semakin meningkat (BSN, 2011).
2.4       Jenis Karbon Aktif
Menurut Manocha (2003) karbon aktif merupakan produk yang kompleks dan sulit untuk diklasifikasikan berdasarkan perilaku, karakteristik permukaan, dan cara pembuatannya. Namun, beberapa klasifikasi secara umum telah dibuat berdasarkan karakteristik fisik karbon aktif.
2.4.1    Karbon aktif serbuk
Karbon aktif serbuk umumnya diproduksi dari bahan baku yang mempunyai struktur yang lemah. Jenis ini memiliki ukuran rata-rata 15 µm –     25 µm. Belakangan karbon aktif serbuk digunakan pada pengolahan air untuk air minum dan air limbah. Biasanya karbon aktif serbuk digunakan dalam fase cair yang berfungsi untuk memindahkan zat-zat pengganggu yang menyebabkan warna dan bau yang tidak diharapkan.
2.4.2    Karbon aktif granul
Jenis ini biasanya diproduksi dari bahan baku yang memiliki struktur keras seperti tempurung kelapa, tulang, dan batubara. Ukuran partikel karbon aktif granul berbeda-beda tergantung pada aplikasinya. Biasanya digunakan untuk proses pada fase gas yang berfungsi untuk memperoleh kembali pelarut, pemisahan, dan pemurnian gas. Untuk aplikasi pada fase gas ukuran granul yang sering digunakan adalah 4 mm – 6 mm.
2.4.3    Karbon aktif fiber
Karbon aktif fiber memiliki ukuran yang lebih kecil dari karbon aktif serbuk. Sebagian besar memiliki ukuran diameter rata-rata 7 µm – 15 µm. Aplikasi karbon aktif fiber biasanya digunakan dalam bidang perlakuan udara seperti penangkapan larutan.
2.4.4    Karbon aktif molecular sieves
Aplikasi utama karbon aktif jenis ini adalah pada proses pemisahan nitrogen dan oksigen dalam udara. Karbon aktif molecular sieves merupakan suatu material yang menarik sebagai model karbon aktif karena memiliki ukuran yang kecil dan seragam.
2.5       Standar Kualitas Arang Aktif
 Kualitas arang aktif tergantung dari jenis bahan baku, teknologi pengolahan, cara pengerjaan, dan ketepatan penggunaannya. Berbagai versi standar kualitas arang aktif telah dibuat oleh negara maju seperti Amerika, Inggris, Korea, Jepang, dan Jerman. Indonesia telah membuat standar mutu arang aktif menurut Standar Industri Indonesia yaitu SII 0258-79 yang direvisi menjadi SNI 06-3730-1995. Meskipun demikian, beberapa industri atau instansi membuat persyaratan sendiri dalam menerima kualitas arang aktif yang ditawarkan. Standar mutu arang aktif yang berkualitas disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Standar mutu arang aktif

Jenis Pengujian
Persyaratan
Kadar Abu
Maksimum 2,5%
Kadar Air
Maksimum 10%
pH
6-8
Daya Serap Biru Metilena
Minimum 120 mg/g
Bagian yang tidak diperarang
Tidak Nyata
 Sumber : Standar Nasional Indonesia 1995

2.6       Kegunaan Arang Aktif

Arang aktif merupakan material yang unik dan serbaguna, karena memiliki luas permukaan yang besar dan derajat reaktivitas permukaan yang tinggi. Aplikasi penting karbon aktif senantiasa digunakan untuk menghilangkan bau, warna, rasa, dan zat-zat yang tidak diharapkan pada pengolahan air untuk air minum dan air limbah pada industri, pemurnian gas pada lingkungan tertentu seperti industri kimia dan industri makanan. Selain itu arang aktif juga digunakan dalam bidang kedokteran untuk membasmi bakteri yang sudah diketahui jenisnya (Manocha, 2003).
Dalam bidang farmasi, arang aktif digunakan untuk menyerap kotoran berupa koloid dan berfungsi sebagai filter sehingga proses pemutihan pada waktu kristalisasi dapat dipercepat. Dibidang kesehatan arang aktif berfungsi untuk menarik senyawa beracun yang berasal dari makanan. Selain itu seiring dengan masuknya abad komunikasi elektronik, penelitian arang aktif lebih difokuskan kepada bidang karbon nano yang bersifat porous, suatu teknologi yang mempunyai prospek dan nilai ekonomis tinggi untuk dikembangkan (BSN, 2011).

6 comments:

  1. maaf pak, di Pati adakah yang sudah jual arang sekam padi jadi ukuran 30 mesh, 60 mesh, 100 mesh ?
    terima kasih

    ReplyDelete
  2. apakah sekam bisa untuk pakan ternak?

    ReplyDelete
  3. Kita punya banyak sekam padi ada yang perlu bisa hubungi saya 085773449001

    ReplyDelete
  4. arang sekam memang mantap ... sangat bermanfaat toppp

    ReplyDelete
  5. terima kasih ... ternyata arang sekam dianggap lemah dalam mengikat air ya ... kukira kelembabab media tanam bisa terjaga dgn menggunakan arang sekam

    ReplyDelete