Sunday, September 2, 2012

PENGLAHAN IKAN LELE DENGAN PENGASAPAN

September 02, 2012 Posted by Media Penyuluhan Perikanan Pati No comments


Indonesia sebagai yang kaya raya dengan beragam sumber hayati, salah satunya adalah menjadi gudang sumber penghasil protein hewani khususnya ikan. Indonesia juga kaya akan keaneka-ragaman perikanan baik itu ikan laut maupun ikan tawar.
Berbagai jenis ikan dari yang hidup berkembang sendiri sampai yang di budidaya di kolam terpal, dari ikan laut, payau, sampai ikan jenis tawar. Saat sekarang usaha budidaya ikan lele sangat meledak di seluruh wilayah, ada yang memakai kolam tanah, permanen sampai kolam terpal. Dari air yang mengalir sampai air yang berasal dari sumber ataupun sumur.
Ikan memang mengandung komposisi gizi yang  sangat ideal. Ikan mengandung 18 persen protein terdiri dari asam amino esensial yang tidak rusak pada saat dimasak. Kandungan lemaknya terdiri dari 1 - 20 % lemak yang gampang dicerna dan langsung bisa digunakan oleh jaringan tubuh. Kandungan lemaknya sebagian besar merupakan asam lemak tak jenuh yang diperlukan guna pertumbuhan serta bisa menurunkan kolesterol darah.
Saat ini banyak orang sudah menyadari bahwa memakan ikan baik itu ikan laut maupun ikan tawar sangat bagus nilai gizinya, tapi kebanyakan hanya orang di pesisir yang gemar memakan ikan laut. Orang orang di daerah pedalaman jarang memakan ikan laut, ini mungkin disebabkan kesegarannya sudah kurang terjamin hingga dapat mengubah rasa ikan tersebut. Di daerah pedalaman yang ada sungai, empang, dan danau tentu banyak ikan air tawar yang tidak kalah nilai proteinnya dan juga bermanfaat bagi pertumbuhan tubuh.
Ikan adalah bahan pangan yang sangat rentan mengalami kerusakan. Berbagai jenis bakteri bisa menguraikan komponen gizi ikan menjadi senyawa senyawa berbau busuk serta anyir, seperti indol, skatol, H2S,  merkaptan, dan lain-lain. Beberapa bakteri patogen (penyebab penyakit), seperti Salmonella, Vibrio, dan Clostridium, juga banyak mencemari produk perikanan.
Ikan yang memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi, amat disayangkan jika bahan pangan berbahan dari ikan ini tidak bisa diolah lebih lanjut disebabkan ikan lebih mudah rusak serta kandungan gizinya hilang.  Oleh  sebab itu produk ikan perlu diawetkan supaya kebutuhan akan protein akan tetap tercukupi, daya tahannya juga bisa terjaga dalam waktu yang lebih lama.  Salah satu cara mengawetkan ikan adalah dengan cara pengasapan, selain disimpan dalam suhu rendah, diasinkan atau dipresto.
Diharapkan dengan pengawetan ikan bisa mempertahankan nilai ekonomi  dari ikan tersebut selain akan memberikan peluang usaha tambahan yang tidak sedikit sebab potensi sumber yang dimiliki sangat besar dan pangsa pasar yang sudah luas dengan bahan makanan berbahan  baku ikan. Ada dua cara pengasapan yang biasa dilakukan (pilih salah satu) :
1)    Pengasapan dimulai dengan pengasapan panas (suhu 60-80  derajat  Celcius) selama 2 jam, kemudian dengan pengasapan dingin  (suhu 40-50 derajat  Celcius) selam 3 jam selanjutnya dengan pengasapan panas lagi selama 1 jam. Ikan asap yang telah dingin
dipak ke dalam kantong plastik untuk kemudian dipasarkan.
2)    Pengasapan dilakukan selama 24 jam:
-    Dimulai dengan pengasapan panas, ikan sesekali dibalik sampai ikan kering.
-    Setelah ikan kering, susunan ikan dirubah disusun tegak/berdiri.
-    Kemudian dilanjutkan dengan pengasapan dingin
Pemilihan jenis ikan asap
Hampir semua jenis ikan pada dasarnya bisa dipilih guna diolah menjadi ikan asap. Tapi ada beberapa jenis ikan yang memiliki keunggulan tekstur dan aroma rasa yang bagus guna dipilih untuk diasapkan. Jenis ikan seperti ikan manyung, pari, layaran atau marlin, jeruk dan cucut/hiu merupakan ikan laut yang enak untuk diasapkan sedangkan untuk ikan air tawar dapat dipilih ikan lele dan patin.
Tempat pengasapan
Tempat pengasapan bisa dibuat dari batu bata (tanpa pelur) dengan ukuran tinggi 2 m, lebar 1,5 m, panjang 1 m. Tempat pengasapan ini harus dilengkapi dengan cerobong  asap agar memudahkan asap keluar. Disamping itu diperlukan juga rak bambu yang nantinya akan dipakai sebagai tempat meletakkan ikan. Rak bambu ini disusun bertingkat dengan jarak antara masing masing rak adalah 20 cm dan jarak rak bambu terbawah dengan sumber api berjarak sekitar  90 cm. Jarak antara ikan dengan api jangan terlalu dekat sebab bisa menyebabkan ikan menjadi gosong.
Bahan bakar
Bahan bakar yang di pakai bisa menggunakan kayu bakar dan tidak memakai bahan bakar minyak, bahan bakar minyak dapat menimbulkan bau minyak yang menempel pada ikan. Selain kayu bakar yang umum digunakan, tongkol jagung bisa dimanfaatkan sebagai pilihan utama pengasapan ikan.  tujuan tertentu. Selain tidak mengandung getah, warna ikan yang diasapi dengan tongkol jagung lebih kuning keemasan.
Prosedur pengasapan
Sebelum diasapi ikan dibersihkan dan dibuang jerohannya terlebih dahulu, selanjutnya ikan dirajang atau diiris sesuai harga penjualan. Tentunya beberapa jenis ikan tidak perlu diiris. Untuk jenis ikan seukuran telapak tangan, perlu ‘disindik’ (ditusuk bamboo) seukuran lidi. Setelah bahan ikan siap untuk di asapi, terlebih dahulu direndam kedalam larutan air garam dan jeruk nipis selama kurang lebih 20 menit supaya bau amis berkurang, dan kemudian ditiriskan sekitar setengah jam.
Selanjutnya, pembakaran dipersiapkan dengan membakar kayu beserta tongkol jagung pada tempat pengasapan. Usahakan suhu  pengasapan terjaga antara 70 – 100 derajat C. Setelah itu ikan yang sudah disiapkan dimasukan kedalam masing masing rak bambu. Secara berkala ikan dalam rak bambu dibalik sesuai kematangan yang bisa dilihat dari perubahan warna ikan. Sesudah selesai pengasapan ikan ditata di wadah kemasan yang siap untuk di pasarkan.
Untuk prosedur pengolahan yang lebih modern, ikan bisa dimasukkan kedalam platik kemasan dan divacuum supaya tetap steril. Jika panas dari proses pengasapan sudah hilang, ikan asap bisa disimpan kedalam freezer atau chiler supaya ikan asap lebih tahan lama sebelum laku dipasarkan.
Pemasaran ikan asap
Ikan asap bisa dijual di toko, warung makan atau bekerjasama dengan supermarket dan minimarket yang saat ini banyak tersebar (walau untuk saat ini, khususnya di Batang, peluang ini belum menjanjikan). Bisa juga dijual secara langsung melalui internet dengan membuat toko online atau memanfaatkan social media supaya bisa menjangkau pemasaran yang lebih luas. Peluang usaha ikan asap ini masih sangat bagus apalagi jika produsen dapat menjamin kualitas serta pasokan produksinya. Banyak pengusaha grosir besar yang memintanya, selain dari pasar dalam negeri pasar asing juga masih terbuka lebar.
Hambatan usaha
Untuk menjaga kwalitas ikan asap yang di hasilkan, diperlukan kayu dan tongkol jagung sebagai kayu bakar. Saat ini kayu ini tidak mudah dicari apalagi jumlah lahan tanaman semakin lama akan semakin menyusut, kita memang bisa mengganti dengan kayu bakar jenis lain namun hal ini sedikit banyak akan memberikan rasa dan aroma yang sedikit berbeda. Hambatan lain yang sering di hadapi adalah pasokan bahan ikan untuk diolah yang harga dan ketersediaannya kadang naik turun hingga harga jual ke konsumen juga ikut naik turun. Tapi jika semua hambatan ini dapat ditaklukan, kemungkinan untuk memperoleh kesuksesan dalam memanfaatkan peluang usaha ikan asap akan terbuka lebar.

0 comments:

Post a Comment