Thursday, September 27, 2012

MANFAAT IKAN BETUTU

September 27, 2012 Posted by Media Penyuluhan Perikanan Pati No comments
Budidaya ikan betutu (bakut) atau biasa juga disebut ikan malas belum terlalu memasyarakat seperti ikan lele ataupun ikan  mas karena  jarang  muncul sebagai komoditas yang diperjualbelikan  di  pasar tradisional. Tetapi  di sisi lain pangsa pasar ikan betutu cukup bergengsi karena dipasok ke restoran-restoran kota besar bahkan menjadi komoditi ekspor dengan harga cukup tinggi.
Tingginya harga ikan  betutu disebabkan cita rasanya yang lezat, serta dagingnya yang putih dan empuk. Ikan  betutu juga dipercaya mengandung khasiat tertentu bagi pria dan wanita. Bagi kaum wanita, ikan  betutu dipercaya dapat membuat awet muda. Sedangkan bagi kaum pria, ikan  betutu diyakini dapat meningkatkan vitalitas.
Walaupun harga jual ikan betutu cukup tinggi per kilonya, namun resiko yang dihadapi juga tidak kalah besar. Selain proses pembesaran yang berlangsung lama, tingkat kematian ikan ini cukup tinggi. Apalagi dalam hal penyediaan benih ikan, pembudidaya
Hanya mengandalkan benih hasil tangkapan dari alam. Ikan betutu  juga  masih sulit dibiasakan memakan pakan buatan pabrik (pellet), sehingga harus selalu tersedia pakan segar berupa ikan rucah yang juga ditangkap dari alam.  Dalam jangka panjang ketergantungan benih dan pakan alam akan menjadi kendala terhadap kontinuitas usaha budidaya ikan betutu.
Suatu usaha pada dasarnya bertujuan untuk memperoleh keuntungan maksimum dengan biaya yang minimum. Analisis ekonomi termasuk analisis  finansial usaha pembesaran ikan betutu dalam karamba yang dilaksanakan oleh pembudidaya  perlu dilakukan untuk mengetahui kelayakan usaha dan prospek pengembangannya di masa mendatang. Namun suatu usaha  belum  dapat dikatakan berhasil  jika hanya melihat dari besarnya keuntungan  yang diperoleh, karena kelancaran distribusi  dan pemasaran yang efisien hingga sampai ke tangan konsumen akhir juga cukup penting untuk diperhatikan. Permasalahan yang dihadapi oleh pembudidaya
a.         Sulit mendapatkan benih secara kontinu karena selama ini benih yang digunakan berasal dari  hasil tangkapan di alam. Apalagi benih ikan betutu sangat kecil dibandingkan benih ikan air tawar lainnya yang menyebabkan daya hidupnya cukup rendah. Belum lagi munculnya hewan-hewan pemangsa ataupun kebiasaan buruk kanibalisme yang  semakin memperlemah laju perkembangbiakan yang lamban tersebut.
b.        Ikan betutu yang dipelihara  sering kali terkena penyakit. Gejala yang ditunjukan  berupa luka borok yang muncul pada bagian tubuh dan sirip, gaya berenang yang tidak stabil, sering mengapung di permukaan dan tubuh terasa kasar. Minimnya pengetahuan para pembudidaya ikan Betutu dalam mengatasi penyakit terlihat dari kurangnya upaya mereka mengobati ikan yang sakit. Ikan betutu yang terkena penyakit dibuang begitu  saja ke daratan di sekitar lokasi pembesaran, hal ini dilakukan agar penyakit tersebut tidak menular pada ikan Betutu lainnya yang ada dalam karamba.
c.         Pembudidaya berada dalam posisi tawar yang lemah, karena kurang berperan dalam penentuan harga dan penjualan hasil produksi. Jika hasil produksi sedikit, terkadang  pedagang besar tidak datang untuk membeli. Hal ini dilakukan pedagang besar karena biaya yang digunakan untuk menjangkau lokasi produsen cukup besar dan tidak sebanding dengan penerimaan yang diperoleh. Akibatnya pembudidaya terpaksa memperlambat panennya yang beresiko terhadap peningkatan biaya produksi.  Budidaya ikan betutu (ragambudidaya) -Sebagaimana yang dikerjakan pada beragam type ikan yang lain, untuk mengawali memijahkan ikan betutu, ada beberapa langkah yang perlu dikerjakan. Dimulai dari seleksi indukan sampai sistem pemijahannya mesti dikerjakan dengan penuh kehati-hatian serta kesabaran.
Klasifikasi ikan betutu
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas              : Actinopterygii
Ordo               : Perciformes
Famili              : Eleotridae
Genus             : Oxyeleotris
Spesies           : marmorata
Tabel. Jumlah pemijahan dan jumlah telur rata-rata ikan betutu, Oxyeleotris marmorata, per sarang serta volume pergantian air selama satu bulan percobaan.
Musim
Kolam
Jumlah Pemijahan
Jumlah Telur per Sarang (butir)
Penambahan Air
Penghujan
Tanah
31
38.300
729.020

Beton
30
36.855
89.020
Kemarau
Tanah
36
39.170
983.080

Beton
0
0
65.020
         
Jumlah telur yang diperoleh per sarang dari ikan ikan yang memijah hampir sama, hal itu dikarenakan dalam bertelur induk-induk yang berbobot 125-500 g mengahasilkan telur antara 36.855 sampai 39.170 butir. Fakta tersebut sesuai dengan hasil yang didapat oleh Tavarutmaneegul dan Lin (1988), yaitu sebanyak 24.000 butir telur/sarang.
Penebaran induk ikan betutu dengan bobot antara 125-500 g diperoleh dari perairan umum. Induk ditebar dengan kepadatan 16 pasang jantan dan betina per kolam. Sebanyak 16 buah sarang diletakkan disisi setiap kolam, dibuat dari 3 lembar asbes berukuran 30x30 cm yang dirangkai menjadi bentuk segitiga. Ikan diberikan pakan berupa ikan kecil seperti ikan teri segar sebanya 7 % dari bobot ikan per hari. Pakan diberikan satu kali pada sore hari dengan cara di tebarkan di sekeliling kolam.
Berdasarkan hasil yang didapatkan pada kolam tanah, ikan betutu memijah pada musim penghujan dan musim kemarau masing-masing  sebanyak 31 dan 36 kali per bulan dengan jumlah telur rata-rata sebanyak 38.300 dan 39.170 butir per sarangnya. Ikan betutu yang ada di kolam beton hanya memijah pada musim penghujan sebanyak 30 kali per bulan dengan jumlah telur rata-rata sebanyak 36.855 butir per sarangnya.
a.       Seleksi indukan Ikan betutu yang dapat jadikan indukan mesti mencukupi beragam kriteria di bawah ini : memiliki berat 150 – 200 gram. tubuh ikan betutu jantan lebih ramping dari ikan betutu betina. didapatkan dengan langkah menangkap dari alam. didalam situasi sehat. organ tubuhnya lengkap. ada didalam periode produktif.
b.      Persiapan pemijahan Induk yang dapat dipijahkan bisa diletakkan ke didalam kolam pemijahan serta diadaptasikan terlebih dulu sepanjang 2 bln.. kolam pemijahan mesti dilengkapi dengan substrat yang dapat dipakai sebagai area untuk tempelkan telur. Substrat ini bisa dibikin dari pipa paralon berdiameter 4 inci dengan panjang 40 cm yang dibelah serta lantas Jadikan satu kembali gunakan tali. banyak hal yang perlu dikerjakan saat merawat indukan yaitu : tiap-tiap hari air kolam dibersihkan dengan langkah ganti 30 persen air lama dengan air baru. Pakan yang bisa diberikan yaitu berupa : pellet yang memiliki kandungan protein sebesar 50 persen supaya sistem kematangan gonad bisa dipercepat jadi 2 bln. Dosis pakan yang didapatkan untuk tiap-tiap harinya yaitu sebesar 3 persen dari keseluruhan berat badan ikan serta diberikan sejumlah 3 kali dengan porsi makan malam semakin besar dari pada makan pagi serta siang. Ciri – ciri indukan yang sudah masak gonad yaitu : jantan : bila perutnya diurut dapat keluar sel sperma. betina : perutnya membuncit, alat kelaminnya tampak serta berwarna kemerahan.
c.       Pemijahan Sistem pemijahan dapat berlangsung saat malam hari. di bawah ini yaitu banyak hal yang perlu di perhatikan oleh pembudidaya ikan betutu sesudah sistem pemijahan berlangsung : pengontrolan pada substrat sarang telur. memindahkan substrat – substrat tersebut ke didalam kolam penetasan yang sudah diisi air serta teraerasi. telur dapat menetas didalam kurun waktu 2 – 3 hari pasaca pemijahan oleh sebab itu substrat mesti diangkat. sesudah menetas, pakan yang didapatkan pada larva – larva ini mesti sesuai dengan umurnya. a. umur 1 – 8 hari : paramecium. b· umur 1 bln. : rotifera. c· umur 1, 5 bln. : moina. Sesudah jadi burayak, segera pindahkan mereka ke didalam bak bersirkulasi dengan kepadatan tebar 200 ekor. Pakan yang bisa diberikan pada burayak yaitu berbentuk cacing rambut, pelet serta ikan runcah. pakan ini bisa diberikan 3 kali 1 hari serta berjalan sepanjang 2, 5 bln.. Sesudah beratnya meraih 2 gram, burayak ikan betutu bisa segera dimasukkan ke didalam karamba yang berukuran 50 kali 50 ( dapat menyimpan 10 ekor ) di mana karamba kelak ditempatkan ke didalam kolam berukuran 5 kali 7 m. sepanjang ada disana, benih ikan bisa diberi pakan berbentuk ikan serta udang – udang kecil serta dipelihara sepanjang 2, 5 bln. sampai beratnya meraih 10 gram serta siap untuk dipindahkan ke didalam kolam pembesaran.

0 comments:

Post a Comment