Tak
semua orang mengenal manfish, meski sebenarnya ikan ini juga banyak dijual di
toko-toko ikan hias, termasuk di penjual hias pinggiran jalan di kota-kota
besar, seperti Jakarta. Ciri khasnya berbadan tipis, dan bersirip panjang,
terutama pada sirip punggung, ekor dan perut. Sedang warnanya bervariasi. Ada
yang putih perak, ada yang hitam dan masih banyak lagi, kadang bervariari.
Beda
jantan dan betina
Membedakan
jantan dan betina manfish relatif mudah. Tak perlu dipegang seperti ikan koki,
cukup dipandang dari jauh. Tapi perlakuan ini hanya bisa dilakukan bila manfish
sudah dewasa, terutama setelah matang kelamin atau matang gonad. Yaitu setelah
berumur lebih dari 6 bulan.
Jantan
bercirikan dengan kepala bagian atas menonjol, tanda ini seperti tanda pada
ikan gurame. Selain berkepala menonjol juga berwarna lebih cerah dari betina.
Bila sudah matang kelamin atau siap pijah, kecerahan warnanya lebih jelas dari
biasanya.
Sedangkan
betina bercirikan dengan kepala bagian atas datar atau tidak menonjol. Selain
itu berwarna lebih kusam dari jantan. Bila sudah matang gonad, atau sipa pijah,
kecerahan tidak berubah, namun bentuk perut agak menonjol atau lebih gendut.
Beda
lainnya, dalam umur yang sama, jantan lebih besar dari betina.
Pematangan
gonad
Pematangan
gonad dilakukan di akuarium. Caranya, siapkan akuarium ukuran panjang 60 cm,
lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air setinggi 20 – 30
cm; hidupkan 2 titik aerasi dan biarkan hidup selama pematangan gonad; masukan
10 ekor induk; beri pakan berupa cacing darah atau Dapnia atau jantik nyamuk
secukupnya. Dalam pemeliharaan induk, jantan dan betina dipelihara terpisah.
Pemijahan
Pemijahan
manfish dilakukan di akuarium secara berpasangan. Caranya, siapkan akuarium
ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari;
isi air setinggi 20 – 30 cm; hidupkan 2 titik aerasi dan biarkan hidup selama
pemijahan; masukan 2 buah potongan paralon berdiameter 2 inchi dan panjang 10
cm; masukan 1 ekor induk betina; masukan pula 1 ekor induk betina; beri pakan
berupa cacing darah atau Dapnia atau jantik nyamuk secukupnya.
Selain
berpasangan, pemijahan manfish juga bisa secara massal. Caranya, siapkan
akuarium ukuran panjang 80 cm, lebar 60 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2
hari; isi air setinggi 20 – 30 cm; hidupkan 4 titik aerasi dan biarkan hidup
selama pemijahan; masukan 10 buah potongan paralon berdiameter 2 inchi dan
panjang 10 cm; masukan 5 ekor induk betina; masukan pula 5 induk betina; beri
pakan berupa cacing darah atau Dapnia atau jantik nyamuk secukupnya.
Penetasan
dan pemeliharaan larva
Penetasan
dilakukan di akuarium lain. Caranya, siapkan akuarium ukuran panjang 60 cm,
lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air setinggi 20 – 30
cm; hidupkan 2 titik aerasi, tapil kecil dan biarkan hidup selama pemijahan;
tambahkan larutan methilin blue hingga air berwarna biru seulas; masukan
paralon yang berisi telur; biarkan menetas (Catatan :dalam 3 hari telur akan
menetas dan setelah 7 hari larva mulai berenang. Sebelum bisa berenang, jangan
diganti air dan kena guncangan, karena bisa menyebabkan kematian); beri pakan
berupa infusoria, rotifera atau artemia; panen setelah 2 minggu dengan sekupnet
halus..
Pendederan
Pendederan
dilakukan di akuarium lain. Caranya, siapkan akuarium ukuran panjang 60 cm,
lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air setinggi 20 – 30
cm; hidupkan 2 titik aerasi dan biarkan hidup selama pemijahan; masukan 200
ekor benih yang berasal dari tempat penetasan; beri pakan berupa infusoria,
rotifera atau artemia; panen setelah 1,5 bulan.
Pembesaran
Pendederan
dilakukan di akuarium lain. Caranya, siapkan akuarium ukuran panjang 60 cm,
lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air setinggi 20 – 30
cm; hidupkan 2 titik aerasi dan biarkan hidup selama pemijahan; masukan 100
ekor benih yang berasal dari tempat pendederan; beri pakan berupa infusoria,
rotifera atau artemia; panen setelah 2 bulan. Ikan manfish siap dijual.
0 comments:
Post a Comment