Monday, October 3, 2011

PENGOLAHAN HASIKL PERIKANAN CARA MEMBUAT KRIPIK BELUT GURIH

October 03, 2011 Posted by Media Penyuluhan Perikanan Pati No comments


Pada dasarnya hewan ini adalah sejenis ikan, walupun tidak seperti ikan-ikan yang lain yang harus hidup didalam air, namun untuk ikan jenis yang satu ini lebih suka hidup didalam lumpur terutama disawah dengan cara membuat gorong-gorong kecil sebagai tempat hidupnya. Ikan apakah ini dan jawabannya adalah belut sawah (Monopterus albus) yang tentunya buat anda semua tidak asing karena ikan ini juga sering dijajakan dipasar yang kemudian diolah menjadi bermacam-macam masakan.
Belut yang pada dasarnya habitat aslinya adalah disawah sekarang juga sudah banyak yang membudidayakannya, karena semakin banyaknya permintaan belut yang akan diolah menjadi sebuah camilan kering yaitu keripik. Walaupun ketika masih hidup ikan ini cukup menakutkan bagi sebagian orang, namun ketika sudah menjadi keripik sebagian besar orang akan hilang ketakutannya dan akan menjadi sebaliknya karena akan lahab untuk menyantabnya.
Tidak mengherankan memang jika sebagian besar orang akan sangat suka dengan jenis keripik ini, karena keripik belut memiliki rasa yang sangat gurih, bahkan menariknya banyak yang berpendapat jika belut sendiri adalah salah satu jenis ikan tawar yang paling nikmat untuk dijadikan masakan apapun. 
Khasiat dan manfaat daging belut bagi kesehatan serta kandungan gizinya. Belut (Monopterus albus), hewan licin berbentuk seperti ular ini menjadi obyek kesenangan makanan manusia yang daging nya kaya nutrisi dan berdaya guna. Namun dibalik penampilannya yang kurang menarik, bahkan sementara orang jijik melihatnya, belut merupakan makanan unggulan yang sangat lezat dan kaya berbagai zat gizi. dan kegunaannya. Salah satu keunggulannya, kaya hormon kalsitonin, yang berfungsi untuk memelihara kekurangan/kesehatan tulang. Selain itu, belut juga memiliki berbagai khasiat untuk kesehatan. Seperti Khasiat Belut untuk Bayi, untuk Lelaki (Laki-laki) dan khasiat dan manfaat untuk Wanita.
Di Indonesia terdapat tiga jenis ikan belut, yaitu belut sawah (Monopterus albus Zuieuw), belut rawa (Synbranchus bengalensis Mc. Clell), dan belut bermata sangat kecil (Macrotema caligans Cant). Belut sawah merupakan jenis yang paling dikenal di Indonesia, sedangkan belut rawa jumlahnya terbatas sehingga kurang begitu dikenal. Jenis Belut lainnya ada Belut Laut.
Panjang seekor belut sangat bervariasi. Monopterus indicus hanya berukuran 8,5 cm, sementara belut marmer Synbranchus marmoratus diketahui dapat mencapai 1,5m.
Kebanyakan budi daya belut dimanfaatkan untuk kebutuhan konsumsi. Dilihat dari komposisi gizinya, belut mempunyai nilai energi yang cukup tinggi, yaitu 303 kkal per 100 gram daging. Nilai energi belut jauh lebih tinggi dibandingkan telur (162 kkal/ 100 gram tanpa kulit) dan daging sapi (207 kkal per 100 gram).
Nilai protein pada belut (18,4 g/ 100 g daging) setara dengan protein daging sapi (18,8 g/ 100g), tetapi lebih tinggi dari protein telur (12,8 g/100 g). Seperti jenis ikan lainnya, nilai cerna protein pada belut juga sangat tinggi, sehingga sangat cocok untuk sumber protein bagi semua kelompok usia, dari bayi hingga usia lanjut.
Leusin berguna untuk perombakan dan pembentukan protein otot. Asam glutamat sangat diperlukan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan asam aspartat untuk membantu kerja neurotransmitter.
Tingginya kadar asam glutamat pada belut menjadikan belut berasa enak dan gurih. Dalam proses pemasakannya tidak perlu ditambah penyedap rasa berupa monosodium glutamat (MSG).
Kandungan arginin (asam amino nonesensial) pada belut dapat memengaruhi produksi hormon pertumbuhan manusia yang populer dengan sebutan human growth hormone (HGH). HGH ini yang akan membantu meningkatkan kesehatan otot dan mengurangi penumpukan lemak di tubuh. Hasil uji laboratorium juga menunjukkan bahwa arginin berfungsi menghambat pertumbuhan sel-sel kanker payudara.
Belut kaya akan zat besi (20 mg/100 g), jauh lebih tinggi dibandingkan zat besi pada telur dan daging (2,8 mg/ 100g). Konsumsi 125 gram belut setiap hari telah memenuhi kebutuhan tubuh akan zat besi, yaitu 25 mg per hari. Zat besi sangat diperlukan tubuh untuk mencegah anemia gizi, yang ditandai oleh tubuh yang mudah lemah, letih, dan lesu.
Zat besi berguna untuk membentuk hemoglobin darah yang berfungsi membawa oksigen ke. seluruh jaringan tubuh. Oksigen tersebut selanjutnya berfungsi untuk mengoksidasi karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi untuk aktivitas tubuh. Itulah yang menyebabkan gejala utama kekurangan zat besi adalah lemah, letih, dan tidak bertenaga. Zat besi juga berguna untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tidak mudah terserang berbagai penyakit infeksi.
Belut juga kaya akan fosfor. Nilainya dua kali lipat fosfor pada telur. Tanpa kehadiran fosfor, kalsium tidak dapat membentuk massa tulang. Karena itu, konsumsi fosfor hares berimbang dengan kalsium, agar tulang menjadi kokoh dan kuat, sehingga terbebas dari osteoporosis. Di dalam tubuh, fosfor yang berbentuk kristal kalsium fosfat umumnya (sekitar 80 persen) berada dalam tulang dan gigi.
Fungsi utama fosfor adalah sebagai pemberi energi dan kekuatan pada metabolisme lemak dan karbohidrat, sebagai penunjang kesehatan gigi dan gusi, untuk sintesis DNA serta penyerapan dan pemakaian kalsium. Kebutuhan fosfor bagi ibu hamil tentu lebih banyal dibandingkan saat-saat tidak mengandung, terutama untuk pembentukan tulang janinnya. Jika asupan fosfor kurang, janin akan mengambilnya dari sang ibu. Ini salah satu penyebab penyakit tulang keropos pada ibu. Kebutuhan fosfor akan terpenuhi apabila konsumsi protein juga diperhatikan.
Kandungan vitamin A yang mencapai 1.600 SI per 100 g membuat belut sangat baik untuk digunakan sebagai pemelihara sel epitel. Selain itu, vitamin A juga sangat diperlukan tubuh untuk pertumbuhan, penglihatan, dan prows reproduksi.
Belut juga kaya akan vitamin B. Vitamin B umumnya berperan sebagai kofaktor dari suatu enzim, sehingga enzim dapat berfungsi normal dalam proses metabolisme tubuh. Vitamin B juga sangat penting bagi otak untuk berfungsi normal, membantu membentuk protein, hormon, dan sel darah merah.
Meskipun mempunyai nilai gizi yang tinggi, kandungan lemak pada belut juga cukup tinggi, yaitu mencapai 27 g per 100 g. Lebih tinggi dibandingkan lemak pada telur (11,5 g/100 g) dan daging sapi (14,0 g/100 g).
Di antara kelompok ikan, belut digolongkan sebagai ikan berkadar lemak tinggi. Kandungan lemak pada belut hampir setara dengan lemak pada daging babi (28 g/100 gram). Menurut publikasi yang dikeluarkan oleh Singapore General Hospital, belut termasuk makanan berkolesterol tinggi dan wajib untuk diwaspadai.
Walaupun kadar lemaknya tinggi, belut tidak perlu dihindari dalam pola makan kita. Bagaimanapun, lemak memegang peran penting sebagai somber kelezatan, sumber energi, penyedia asam lemak esensial, dan tentu saja sebagai pembawa vitamin min larut lemak (A, D, E dan K).
Pada lemak ikan terdapat vitamin D yang cukup tinggi, yaitu 10 kali lipat dibandingkan bagian dagingnya dan 50 kali lipat vitamin D yang terdapat pada susu. Vitamin D sangat berguna bagi tubuh untuk membantu penyerapan kalsium dan menghalanginya dad proses resorpsi (pelepasan kalsium dad tulang).
Upaya untuk mengurangi kadar lemak pada belut adalah dengan cara dipanggang di atas bara api. Proses pemanggangan akan menyebabkan lemak mencair dan keluar dari daging belut, menetes ke bara api. Sebaiknya belut tidak diolah dengan cara digoreng, agar kadar lemaknya tidak bertambah banyak.
Seperti pada jenis ikan lain, belut juga mengandung asam lemak omega 3. Kadar omega 3 pada lemak ikan, termasuk belut, sangat bervariasi tetapi berkisar antara 4,48 persen sampai dengan 11,80 persen. Kandungan omega 3 pada ikan, tergantung kepada jenis, umur, ketersediaan makanan, dan daerah penangkapan.
Dan hasil penelitian, diketahui bahwa bagian tubuh ikan memiliki lemak dengan komposisi omega 3 yang berbeda-beda. Kadar omega 3 pada bagian kepala sekitar 12 persen, dada 28 persen, daging permukaan 31,2 persen, dan isi rongga perut 42,1 persen (berdasarkan berat kering).
Keripik belut sendiri pada dasarnya juga cukup sederhana mengolahnya, yaitu dengan cara digoreng yang dilapisi oleh adonan tepung dengan bumbu rempah. Berdasarkan dari sumber yang kami dapat produksi keripik belut yang terkenal adalah daerah Wates Yogyakarta dan dijajakan untuk oleh-oleh khas daerah tersebut. Namun selain itu menurut kami keripik belut juga banyak diproduksi diberbagai daerah lain hal ini kemungkinan diimbangi dengan besarnya permintaan konsumen akan keripik belut yang terkenal sangat nikmat dan gurih.
Sebagai ikan yang sudah dibudidayakan tentunya akan semakin memudahkan kita untuk bisa membelinya dipasar-pasar tradisional. Dan apabila anda memutuskan untuk mengolah belut tersebut menjadi keripik, berikut adalah resep dan cara membuatnya.
Resep Keripik Belut
1kg belut upayakan jangan ukuran yang terlalu besar
300 gram tepung terigu
100 gram tepung beras
9 siung bawang putih
3 sendok makan ketumbar
1 butir telur
5 cm kunyit
garam dan air secukupnya
Cara membuat
Belut yang masih segar direndam dalam kolam air es dan dibiarkan kaku sehingga tidak licin.
Dengan memakai batang bambu yang ujungnya diberi silet, isi perut belut diambil sambil diberi kapur dan air garam.
Bersihkan belut dari kotorannya dengan cara dibelah bagian perut untuk dibuang isinya. Setelah isi perut belut bersih, pukul-pukul badan belut terutama pada bagian tulangnya agar sedikit hancur dengan menggunakan martil atau batu hitam yang keras lalu cuci bersih.
Lumuri belut dengan bumbu : garam, bawang putih, ketumbar serta penyedap rasa secukupnya yang sudah dihaluskan. Setelah dibumbui, masukkan belut ke dalam kocokan telur dan kemudian masukkan ke dalam tepung bumbu dengan cara ditekan-tekan supaya tepung bisa melekat pada belut.
Setelah itu belut disiapkan untuk digoreng. Proses penggorengan harus dengan kompor yang minyaknya sudah benar benar panas ( kompor bertekanan ) agar minyaknya tidak terlalu terserap oleh belut.
Pada tahap ini belut digoreng tanpa tepung selama kurang lebih 5 menit hingga agak gelap matang warnanya.
Setelah matang belut dilumuri tepung. Adonan yang digunakan adalah campuran, tepung beras, terigu, bawang putih, bawang merah, merica, dan ketumbar.
Lakukan penggorengan kedua dengan minyak yang tidak terlalu panas. Goreng agar minyak merasuk kedalam tepung. Lalu angkat.
Kemudian , belut digoreng untuk yang ketiga kalinya sampai keripik belut benar benar matang ( garing ). Tiriskan keripik belut | kripik belut hingga dingin dan siap disajikan. Demikian cara pembuatan atau resep keripik belut | kripik belut
Goreng ke dalam minyak panas, hingga warna kecoklatan yang menandakan bahwa belut telah matang dan terasa krispy.
Siapkan wadah toples, ingat jangan ditutup dulu sebelum belut benar-benar dingin. Hal ini dilakukan agar belut tidak mudah lembek. Bersihkan isi atau jeroan dari belut hingga benar-benar bersih

0 comments:

Post a Comment