Tuesday, April 10, 2012

PROSES PEMBUATAN GARAM

April 10, 2012 Posted by Media Penyuluhan Perikanan Pati No comments




Garam setiap orang membutuhkanya, sebagai pelengkap dari kebutuhan pangan dan merupakan sumber elektrolit bagi tubuh manusia. Walupun Indonesia teremasuk negara maritim tetapi usaha eningkatkan produksi garam belum diminati. Di sisi lain untuk kebutuhan garam berkualitas dari kandungan Kalsium dan magnesium kurang, masih banyak diimpor dari luar negeri, terutama garam beryodium serta garam industri.
Menteri Kelauatan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengumumkan hasil audit garam lokal saat ini mencapai 234.000 ton yang tersimpan di pedagang dan petani. Pemerintah harus memastikan bahwa seluruh importir menyerap garam lokal sebagai salah satu persyaratan izin importirnya dikeluarkan.
Indonesia mempunyai pesisir pantai yang cukup luas dan panjang, tetapi hampir 60 % garam konsumsi di impor dan 100 % impor untuk garam industri. Perlu kesungguhan luar biasa dari pemerintah maupun produsen garam membangun potensi garam.
Kebutuhan garam nasional semakin meningkat dengan bertambahnya penduduk di Indonesia dan perkembangan industri sebagaimana disajikan oleh Direktorat Industri Kimia Anorganik, Deperindag dan APROGAKOB pada pertemuan Forum Peluang Garam Indonesia tangggal 31 Oktober 2000 , yaitu tercatat pada tahun 1997 sebesar 1.650.000 ton, tahun 1998 sebesar 1.825.000 ton tahun 1999 sebesar 1.935.000 ton dan tahun 2000 sebesar 2.100.000 ton.
Garam atau lebih dikenal dengan garam meja, termasuk dalam kelas mineral atau dengan nama halite, dengan komposisi Natrium Klorida (Na Cl) terdiri atas 39,3% Natrium (Na) dan 60,7% Klorida (Cl).
Ada beberapa sifat garam antara lain bisa berbentuk krastal atau bubuk putih dengan sistem isomeric berbentuk kubus, bobot molekul 58,45 g/mol, larut dalam air (35,6 g/100g pada 00C dan 39,2 g/100g pada suhu 1000C). Dapat larut dalam alkohol tetapi tidak larut dalam asam klorida pekat, mencair pada suhu 8010C, dan menguap pada titik didih 14130C. Hardness 2,5 skala MHO, bobot jenis 2,165 g/cm2, tidak berbau, tidak mudah terbakar dan toksisitas rendah serta mempunyai sifat higroskopis, sehingga mampu meyerap air dari atmosfir pada kelembaban 75% (Chemical Index,1993).
Komposisi air laut
Air laut pada salinitas 35 0 /00 mempunyai komposisi dapat dilihat pada tabel dibawah ini dengan bobotjenis 1,0258 kg /liter dengan kepekatan antara 3 – 3,5 0 Be.
Tabel 1 . Komposisi Air Laut pada salinitas 350/00
No
Ion
Gram per Kg air laut
1.
Cl
19,354
2.
Na+
10,77
3.
K+
0,399
4.
Mg2+
1,290
5.
Ca2+
0,4121
6.
SO2+
2,712
7.
Br-
0,0673
8.
Fe-
0,0013
9.
B
0,0045
10.
Sr2+
0,0079
11.
IO3-, I-
6,0 X 105
Sumber : Rilley dan Skirrow, 1975
Jadi kandungan dari air laut pada salinitas 350/00 dapat dilihat pada tabel 1 sehingga dapat diketahui unsur yang bermanfaat bagi manusia.
Apabila proses pembuatan garam yang dilakukan hanya berdasarkan cara yang umum dilakukan proses penggaram rakyat dengan cara evaporasi total maka produl garam yang dihasilkan kadar Na Cl kurang dari 80%, dan kandungan ion kalsium, magnesium dan sulfat cukup besar tetapi juga terdapat ion besi dalam kadar rendah.
Tabel 2. Kualitas garam Berdasarkan Kandungan NaCl

Kualitas I
Na Cl > 98%
Kandungan air maksimum 4%
Kualitas II
94,4% < Na Cl < 98%
Kandungan air maksimum 5%
Kualitas III
Na Cl < 94%
Kandungan air maksimum > 5%
Untuk menghasikan garam dengan mutu baik, maka senyawa-senyawa kalsium dan magnesium serta sulfat harus lebih dulu diendapkan. Pada garam rakyat yang memanfaatkan model penguapan total, kadar garam tertinggi yang dapat dihasilkan relativ jarang mencapai 90%, sehingga dibutuhkan perlakuan khusus agar dapat diperoleh garam berkualitas tinggi.
Metode Pembuatan Garam
1.      Penyiapan Lokasi Penggaraman
Proses pembuatan garam yang sederhana adalah menguapkan air laut sehingga mineral-mineral mengendap, hanya mineral yang kurang diinginkan sedapat mungkin hanya sedikit yang dikandung garam produksi.
Lahan pembuatan lahan dibuat secara berpetak-petak bertingkat, sehingga dengan gaya gravitasi air dapat mengalirke hilir kapan saja dikehendaki.
Kalsium dan megnesium sebagai unsur yang cukup banyak dikandung dalam air laut selain NaCl perlu diendapkan agar kadar NaClyang diperoleh meningkat.
2.      Alat dan bahan
A.    Alat
Alat-alat yang dipergunakan antara lain :
Meteran
Pompa
Pipa paralon, stop kran dan selang karet
Cangkul, linggis, sekop, penggaruk, dsb
B.     Bahan
Bahan-bahan yang diperlukan antara lain :
Air laut yang bebas dari polusi (dipompa)
Natrium karbonat (teknis)
Natriun oksalat (teknis)
C.     Lokasi Penggaraman
Tanah untuk penggaraman dipili harus memenuhi krateria yang berkaitan dengan ketinggian dari permukaan air laut, topografi tanah, sifat fisis tanah, kehidupan (hewan/tumbuhan) pengganggu dan bencana alam.
a.       Letak terhadap permukaan laut :
Untuk mempermudah suplai air laut
Untuk mempermudah pembuangan air
b.      Topografi :
Lahan yang dikehendaki landai atau kemiringan kecil
Untuk mengatur tata air dan meminimalisasi biaya konstruksi
c.       Sifat fisik tanah
Syarat yang dikehendaki adalah :
Permiabel tanah
Tanah tidak mudah retak
Pasir   : Permeabilitas tinggi
Tanah liat       : permeabilitas tinggi
                         Retak pada kelembaban rendah
Untuk peminihan          tanah liat untuk penekanan resapan air tinggi (kebocoran)
Untuk meja                campuran pasir dan tanah liat guna kualitas dan kuantias hasil produksi
d.      Proses Pembuatan Garam
Proses alami dengan cara penguapan air laut dengan sinar matahari, yang pada dasarnya adalah proses pembuatan garam adalah proses pemekatan (dengan menguapkan airnya) dan pemisahan garamnya (kristalisasi)
Apabila zat yang terkandung diendapkan/ dikristalkan akan terdiri dari campuran berbagai macam zat didalamnya. Maka terjadilah kristalisasi total, sehingga adapula zat yang tidak diinginkan ikut serta.
e.       Konstruksi garam
1.      Konstruksi Penggaraman
Ada dua macam konstruksi penggaraman yang dipakai di Indonesia :
Konstruksi tangga : yaitu terancang khusus dan teratur dimana suatu petak penggaraman merupakan suatu unit penggaraman yang komplit, sehingga aliran air berjalan secara alamiah (gravitasi)
2.      Konstruksi kompleks meja (tafel complex)
Konstruksi penggaraman ii suatu kompleks (kelompok-kelompok) pengaraman yang luas leyaknya tidak teratur yang dihasilkan dialirkan ke suatu kelompok peminihan secara kolektif kemudian air pekat/tua yang dihasilkan dialirkan ke meja untuk kristalisasi.
f.       Faktor-faktor teknis yang mempengaruhi Produksi Garam
1.      Air laut, terutama dari segi kadar garamnya termasul kontaminasi dari air sungai, sangat mempengaruhi waktu yang diperlukan untuk pemekatan (penguapan)
2.      Keadaan cuaca
Kemarau panjang memberikan kesempatan yang leluasa untuk memproduksi garam, curah hujan rendah, kecepatan angin laut, suhu, kelembabab udaha sangat berpengaruh pada kecepatan penguapan.
3.      Tanah, sifat porositas tanah mempengaruhi kecepatan perembesan (kebocoran) air laut ke dalam tanag yang di pemnihan ataupun di meja. Apabila kecepatan perembesan lebih besar dari pada kecepatan penguapanya, apalagi bila terjadi musim hujan pada pembuatan garam, maka tidak di hasilkan garam. Jenis tanah mempengaruhi pula warna dan ketidak murnian yang di bawa oleh garam yang dihasilkan.
4.      Pengaruh air, Pengaturan aliran dan tebal air dari tebal air peminihan berkaitan dengan arah kecepatan angin dan kelembaban air. Kadar air / kepekatan air tua yang masuk ke meja kristalisasi akan mempengaruhi kualitas garam. Pada kristalisasi garam konsentrasi air garam harus ± 25 – 29 0 Be.. Apabila air tua belum mencapai 250be maka gips (kalsium sulfat) akan banyak mengendap, tetapi bila konsentrasi air tua lebih 290 Be maka magnesium akan banyak mengendap.
5.      Cara Pemungutan garam, dari segi ini jadwal pemungutan garam terdiri dari umur kristalisasi garam dan pengejaan tanah meja (pengerasan dan pengeringan). Pungutan ada 2 sistem :
a.       Sistem Portugis
Yaitu pungutan garam di atas lantai garam, yang sebelumnya terbuat 30 hari, setiap 10 hari dipungut.
b.      Sistem Maduris
Pungutan garam diatas tanah setiap 10 – 15 hari garam diambil di atas dasar tanah.
 



0 comments:

Post a Comment