Thursday, August 30, 2012

Cara Pembuatan Jelly Rumput Laut ( Eucheuma cottonii )

August 30, 2012 Posted by Media Penyuluhan Perikanan Pati No comments


Eucheuma cottonii merupakan salah satu jenis rumput laut merah (Rhodophyceae) dan berubah nama menjadi Kappaphycus alvarezii karena karaginan yang dihasilkan termasuk fraksi kappa-karaginan. Maka jenis ini secara taksonomi disebut Kappaphycus alvarezii. Nama daerah ‘cottonii’ umumnya lebih dikenal dan biasa dipakai dalam duniaperdagangan nasional maupun internasional. Klasifikasi Eucheuma cottonii menurut Doty (1985) adalah sebagai berikut :
Kingdom          : Plantae
Divisi               : Rhodophyta
Kelas               : Rhodophyceae
Ordo               : Gigartinales
Famili              : Solieracea
Genus              : Eucheuma
Species           : Eucheuma alvarezii atau Kappaphycus alvarezii
      Eucheuma cottonii diketahui sebagai alga merah (Rhodophyceae) yang ditemukan di bawah air surut rata-rata. Alga ini mempunyai talus yang keras, silindris dan berdaging (Romimohtarto dan Juwana, 1999). Sejak 2700 SM Eucheuma cottonii telah digunakan oleh bangsa Cina sebagai bahan sayuran, obat-obatan dan kosmetik, sedangkan di Indonesia digunakan sebagai bahan sayuran, kue, manisan dan obat-obatan (Indriani dan Suminarsih, 2003). Menurut penelitian Eucheuma cottonii memiliki kandungan kimia karagenan dan senyawa fenol, terutama flavonoid (Suptijah, 2003). Karagenan, senyawa polisakarida yang dihasilkan dari beberapa jenis alga merah memiliki sifat antimikroba, antiinflamasi, antipiretik, antikoagulan dan aktivitas biologis lainnya (Iskandar et al.,2011).
Makanan dari rumput laut sangat baik untuk pencernaan karena mengandung dietary fibers yang dapat mencegah timbulnya berbagai penyakit seperti kanker usus besar, penyakit divertikuler, penyakit kardiovaskuler dan kegemukan serta efektif dalam menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Pembuatan permen jelly rumput laut ini dimaksudkan untuk meningkatkan nilai tambah rumput laut dan diversifikasi olahan rumput laut. Pembuatan permen jelly dilakukan dengan mencampur gula atau glukosa dengan rumput laut sehingga membentuk gel dan menyerap air yang dapat mempengaruhi tekstur permen jelly yang dibuat (Ani , 2011)
Rumput laut (seaweed) secara biologi termasuk salah satu anggota alga yang merupakan tumbuhan berklorofil. Rumput laut terdiri dari satu atau banyak sel, berbentuk koloni, hidupnya bersifat bentik di daerah perairan yang dangkal, berpasir, berlumpur atau berpasir dan berlumpur. Makanan dari rumput laut sangat baik untuk pencernaan karena mengandung dietary fibers yang dapat mencegah timbulnya berbagai penyakit seperti kanker usus besar, penyakit divertikuler, penyakit kardiovaskuler dan kegemukan serta efektif dalam menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Pembuatan permen jelly rumput laut ini dimaksudkan untuk meningkatkan nilai tambah rumput laut dan diversifikasi olahan rumput laut. Pembuatan permen jelly dilakukan dengan mencampur gula atau glukosa dengan rumput laut sehingga membentuk gel dan menyerap air yang dapat mempengaruhi tekstur permen jelly yang dibuat (Sukabelajar, 2004).
METODOLOGI
     Alat dan Fungsi
 Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan jelly pelangi rumput laut ini adalah  sebagai berikut :
-     Timbangan                      : Untuk menimbang berat bahan-bahan yang akan  Digunakan.
-     Kompor                : Untuk memanaskan bahan-bahan yang akan  Digunakan.
-       Baskom                : Untuk wadah pembuatan bahan.
-       Wajan                              : Untuk menyatukan bahan yang akan dibuat.
-       Spatula                : Untuk menyatukan bahan-bahan yang akan dibuat.
-       Nampan kecil                  : Untuk wadah bahan-bahan yang akan digunakan.
-       Oven                                : Untuk mengeringkan rumput laut.
-       Blender                : Untuk menghaluskan rumput laut.
-       Sendok                : Untuk mengambil bahan-bahan yang akan digunakan.
-       Pisau                                : Untuk mengecilkan ukuran rumput laut agak mempermudah saat proses pengolahan.

     Bahan dan Fungsi
 Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan Jelly Pelangi Rumput Laut adalah sebagai berikut   :
-       Eucheuma cottoni          : Bahan yang akan di buat menjadi Jelly.
-       Gula pasir                         : Untuk memberi rasa manis pada Jelly.
-       Sirup/glukosa cair          : Untuk menambah rasa pada Jelly.
-       Asam sitrat                     : Untuk memberi rasa segar pada Jelly.
-       Kapur ( CaO )                 : Untuk merendam rumput laut.
-       Air                                    : Untuk mencampur bahan yang akan digunakan
PEMBAHASAN
       Analisa prosedur
Dalam pembuatan jelly rumput laut langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan bahan utamanya yaitu rumput laut. Rumput laut yang digunakan adalah rumput laut merah jenis Eucheuma cottonii. Rumput laut tersebut kemudian dicuci hingga bersih supaya kotoran yang menempel hilang. Setelah rumput laut bersih kemudian dikeringkan. Hal ini bertujuan supaya kadar air yang ada pada rumput laut berkurang. Menunggu rumput laut dikeringkan, disiapkan larutan kapur (CaO) untuk merendam rumput laut. Selanjutnya rumput laut direndam dalam larutan kapur selama semalaman dengan mengganti airnya sebanyak 3 kali. Tujuan perendaman dengan larutan kapur adalah untuk memucatkan warna rumput laut serta membuat rumput laut menjadi kenyal. Selanjutnya rumput laut diblender sampai halus, tujuannya adalah supaya mudah dihomogenkan saat dimasak dan dibuat jelly. Ditambahkan air dengan perbandingan air dan rumput laut adalah 1:6. Penggunaan air yang sedikit hanya untuk pelarut saja dan supaya adonan jelly tidak hangus. Kemudian ditambahkan gula dan essence secukupnya sebagai perasa manis. Diaduk sampai kental. Dalam pengadukan yang perlu diperhatikan adalah api kompor tidak boleh terlalu besar karena dikhawatirkan adonan bisa cepat hangus. Setelah itu didinginkan selama 1 jam pada suhu kamar. Hal ini bertujuan supaya adonan jelly mengeras dan memadat teksturnya sehingga tidak rusak saat dioven. Jelly yang sudah didinginkan kemudian dikeringkan dalam oven dengan suhu 850C sampai memadat kurang lebih selama 1 jam. Pengeringan dalam oven diharapkan dapat mengurangi kadar air yang terkandung dalam adonan sehingga dihasilkan tekstur permen jelly yang diinginkan. Setelah itu dipotong sesuai selera dan diletakkan di piring saji. Permen jelly rumput laut siap untuk disajikan.

       Kelebihan dan Kekurangan Produk
Dari hasil praktikum, Permen Jelly Rumput Laut memiliki beberapa kelebihan diantaranya adalah bahan baku yang mudah ditemukan dan harganya terjangkau. Selain itu kandungan gizi dari rumput laut yang sangat baik bagi tubuh khususnya untuk pencernaan karena mengandungan banyak serat yang bermanfaat bagi tubuh, Rasanya  yang manis sangat digemari oleh banyak kalangan khususnya anak-anak.
Sedangkan kekurangan yang dimiliki oleh Permen Jelly Rumput Laut adalah jika pengolahannya tidak tepat pada penimbangan bahan atau pemasakan dapat mempengaruhi permen secara keseluruhan. Sehingga tidak dapat terbentuk permen jelly yang diinginkan. Oleh sebab itu ketelitian sangat perlu dalam pembuatan permen jelly.


 PENUTUP


     Kesimpulan
     Dari praktikum Teknologi Hasil Perikanan Modern pembuatan Permen Jelly Rumput Laut dapat disimpulkan sebagai berikut :
Eucheuma cottonii merupakan salah satu jenis rumput laut merah yang biasanya dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan permen jelly rumput laut.
-    Kandungan gizi serat didalam rumput laut ini sangat tinggi dimana serat ini baik bagi tubuh khususnya untuk pencernaan.
-    Salah satu bentuk olahan yang dibuat dari rumput laut jenis ini adalah permen jelly, agar-agar, jelly.
-    Untuk produk Permen Jelly Rumput Laut harus diuji nilai organoleptiknya oleh panelis untuk menentukan kelayakan dari produk
-    Penilaian bertumpu pada 4 aspek yaitu rasa, aroma, warna dan tekstur. Dari keempat aspek tersebut semua panelis menyukai produk Permen Jelly dan memiliki nilai rerata yang menunjukkan produk ini layak dikonsumsi.

          Saran
            Sebaiknya pembuatan permen jelly harus lebih teliti dalam mengikuti prosedur karena jika kurang teliti maka tidak akan terbentuk Permen Jelly seperti yang diharapkan. Sebaiknya menggunakan gula halus supaya teksturnya bagus dan mengaduk adonan sampai kental dengan api kecil sehingga adonan tidak hangus.

Wednesday, August 29, 2012

MENGENAL IKAN MANYUNG (Arius Thalassinus)

August 29, 2012 Posted by Media Penyuluhan Perikanan Pati 1 comment


Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Garis pantai Indonesia merupakan garis pantai terpanjang keempat di dunia, yaitu mencapai lebih dari 95.181 km mengakibatkan Indonesia pun kaya akan kekayaan lautnya. Lautan luas yang memeluk seluruh kepulauan mengandung ikan-ikan sehat dan kaya akan protein dalam jumlah yang luar biasa melimpah. Jenis ikan di Indonesia pun mencapai 48.1 % dari jenis ikan yang ada di dunia. Perikanan merupakan salah satu harapan, sumber pangan dan sumber devisa negara non migas.
Berbagai jenis ikan dan udang sebagai komponen perikanan Indonesia salah satunya adalah ikan Manyung. Ikan ini hidup di dua habitat yang mula-mula di air tawar lalu beruaya ke perairan estauri untuk memijah, dan ruayanya ikan Manyung sampai ke laut lepas. Jenis ikan laut sejati hanya diwakilkan oleh ikan Manyung. Jenis ini sangat baik untuk jambal roti setelah mengalami proses pengasinan tertentu. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana taksonomi, morfologi, penyebaran, dan habitat ikan Manyung (Arius thalassinus)? 2. Bagaimana biologi dan ekologi ikan Manyung (Arius thalassinus)? 3. Bagaimana potensi dan pemanfaatakn ikan Manyung (Arius thalassinus)? 1.3 Tujuan 1. Menjelaskan taksonomi, morfologi, penyebaran, dan habitat ikan Manyung (Arius thalassinus).. 2. Menjelaskan biologi dan ekologi ikan Manyung (Arius thalassinus). 3. Menjelaskan potensi dan pemanfaatakn ikan Manyung (Arius thalassinus.
TAKSONOMI, MORFOLOGI, PENYEBARAN DAN HABITAT
Taksonomi Menurut Saanin (1968), ikan Manyung (Arius thalassinus) dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Class : Pisces Subclass : Teleostei Ordo : Ostariophysis Famili : Ariidae Genus : Arius Spesies : Arius thalassinus 1. Ikan Manyung (Arius Thalassinus) 2.2 Morfologi Ikan Manyung hidup di perairan estuari dan laut. Kebanyakan ikan ini hidup di dua habitat, yaitu mula-mula di air tawar lalu beruaya ke perairan estuari untuk memijah. Ruaya ikan Manyung ini sampai ke laut lepas. Ikan Manyung dapat dikelompokan sebagai ikan demersal besar. Bentuk badan memanjang, kepala picak (gepeng), bersungut tiga pasang (dua pasang pada rahang bawah dan satu pasang pada rahang atas). Perisai kepala beralur dan berbintik. Ciri khusus dari ikan ini adalah adanya adipose fin, yaitu sirip tambahan berupa lemak yang terletak dibelakang sirip dorsal dan tidak berhubungan. Sirip punggung, dada, dan dubur masing-masing berjari keras satu dan mengandung bisa. Sirip lengkap yaitu sirip dorsal, ventral, pektoral, anal, dan caudal. Mulut tidak dapat disembulkan dengan posisi mulut terminal. Linea literalis lengkap berada di permukaan kulit, karena tidak mempunyai sisik dan berada di atas sirip pektoral. Warna merah sawo atau merah sawo keabuan bagian atas, putih merah maya-maya bagian bawah. Sisip-siripnya (punggung, dubur) ujungnya gelap. Jenis ikan ini dapat berukuran besar. Umumnya tertangkap pada ukuran 250-700 mm dan dapat mencapai panjang 1500 mm. Berat ikan Manyung berkisar antara 190-4500 gram pada panjang 195-580 mm, dan 553-5000 gram pada panjang 280-600 mm. 2.3 Penyebaran dan Habitat Menurut Kailola (1980) dalam Moosa (1987), suku Ariidae hidup di ketiga wilayah tropis dunia, yaitu Atlantik tengah, Laut Merah, dan Samudera Hindia hingga ke Indonesia, Filipina, Taiwan, Papua Nugini dan Australia Utara. Pusat penyebaran utama suku Ariidae ini berada di bagian Utara Amerika, Selatan India, Indonesia, dan Papua Nugini. Gambar 2. Persebaran Ikan Manyung di Dunia Penyebaran ikan Manyung di Indonesia meliputi perairan laut barat Sumatera Selatan, Jawa, Selat Malaka, Timur Sumatera, Utara Jawa, Bali-Nusa Tenggara Timur, Selatan dan Barat Kalimantan, Selatan Sulawesi, Utara sulawesi, Maluku dan Irian. Menurut Suhendra (1991), ikan Manyung di Indonesia ini banyak ditemukan hampir di seluruh perairan pantai Indonesia terutama pada pantai yang ada muara sungainya (estuari), yaitu pada dasar perairan muara sungai menuju laut pada kedalaman 20-100 m. (Burhanuddin et.al, 1987).
BIOLOGI DAN EKOLOGI
Biologi Rumus sirip ikan Manyung yaitu: B : 5; D : I,7; A :15-18; P : I,11; V : 6. Tinggi tubuh ikan Manyung sama dengan 5,4 kali dan panjang kepala sama dengan 3,4 – lebih dari 4 kali panjang baku tubuhnya. Bentuk kelompok gigi pada rahang atas dan langit-langit ada tiga baris yaitu baris pertama terdiri dari satu kelompok menyerupai kacang tanah yang belum dikupas (tiga gelombang), baris kedua ada dua kelompok seperti jamur merang dan kelompok pada baris ketiga ada ada dua menyerupai telapak kaki. Bentuk gigi ikan ini jelas sekali berbeda dengan jenis-jenis lainnya. Jenis ikan ini dapat berukuran besar. Umumnya tertangkap pada ukuran 25 -70 cm, dan bisa mencapai panjang 150 cm. (Pusat Penelitian Dan Pengembangan Osanologi- LIPI. 1987) Ikan Manyung (Arius thalassiunus) tergolong pada famili Ariidae, mempunyai duri pada sirip dada dan sirip punggung depan. Sirip punggung belakang bentuknya kecil dan tidak berjari sirip yang dinamakan sirip lemak. Sungut ada tiga pasang yaitu dua pasang pada rahang bawah dan satu pasang pada rahang atas serta langit-langit bergigi, dan pemakan udang, moluska serta ikan kecil lainnya (Djuhanda, 1981). 3.2 Ekologi Ikan Manyung (Arius Thalassinus) merupakan jenis ikan dari suku Ariidae yang mempunyai rentang salinitas yang panjang karena dapat hidup di perairan tawar, estuari, dan laut.
POTENSI DAN PEMANFAATAN
Potensi Ikan manyung (Arius thalassinus) mempunyai beragam potensi dan manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Ikan tersebut tersebar di seluruh perairan pantai, lepas pantai Indonesia terutama di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi Selatan, dan Arafura. Bagian utara meliputi sepanjang pantai India, Thailand, dan sepanjang pantai Laut Cina Selatan serta bagian selatan pantai Australia, kecuali bagian selatan benua tersebut. Berbagai olahan berbahan dasar ikan manyung di antaranya adalah ikan asin yang disebut jambal roti, juga bagian kepala ikan ini dapat digulai, dimangut, maupun diasap yang merupakan makanan khas pantai utara Jawa (Pantura). Selain diolah, kantung udara ikan ini juga diperdagangkan untuk dikonsumsi serta telurnya pun dapat dijadikan pepes. Kajian pengolahan ikan manyung ini pun telah dikembangkan hingga pada pembuatan surimi (Anonim,2012). Pengolahan ikan manyung biasanya dilakukan secara tradisional, karena pengolahan secara tradisional memiliki peranan sangat penting dalam mempertahankan nilai gizi dan zat berguna lainnya yang terkandung dalam ikan ini. Sebagian besar ikan yang diperoleh dari hasil tangkapan maupun budidaya, diolah secara tradisional. Dalam kebutuhan 9 (sembilan) bahan pokok, posisi olahan ikan tradisional memiliki peranan yang sangat besar untuk mengatasi masalah kekurangan gizi dan kesehatan masyarakat,disamping sumbangannya bagi devisa negara(Dirjen Perikanan,1986). Salah satu sifat dari produk olahan tradisional ikan manyung yang beredar di pasaran sangat beragam berdasarkan tingkatan mutunya, namun pada umumnya masih relatif rendah. Hal ini disebabkan karena beragamnya mutu bahan baku yang digunakan dan kurangnya pengendalian terhadap faktor- faktor yang menyebabkan kemunduran mutu selama penanganan bahan baku, pengolahan bahan baku menjadi produk, pengemasan, penyimpanan dan distribusi produk. Ikan manyung yang salah satu hasil olahannya yang dikenal dengan istilah “jambal roti” merupakan contoh produk olahan ikan manyung secara tradisional. Istilah “jambal roti” timbul karena ikan manyung asin yang telah digoreng teksturnya rapuh seperti rapuhnya roti panggang (Burhanuddin et. al, 1987). Potensi lain yang terdapat dalam ikan ini adalah dapat dijadikan sebagai abon dan makanan konsumsi yang berprotein tinggi untuk mencegah stroke dan penyakit jantung. Minyak dalam ikan ini memiliki kandungan Omega-3 yang sangat berguna bagi tubuh manusia. Komposisi kimia pada ikan manyung ini sangat bervariasi tergantung dari jenis ikan, jenis kelamin, kematangan seksual, umur, musim penangkapan, dan habitat. Ikan manyung juga termasuk ikan berlemak rendah dan berprotein tinggi. (Burhanuddin et.al, 1987). 4.2 Pemanfaatan Pemanfaatan ikan manyung ini cukup luas yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari- hari. Manfaat yang paling besar dari ikan manyung ini adalah sebagai ikan konsumsi, bahan pangan serta bahan campuran untuk produk makanan lainnya. Kandungan protein yang tinggi dalam ikan manyung ini, memberikan manfaat yang paling besar bagi manusia untuk kesehatan dan mencegah dari penyakit seperti: jantung, stroke, dan kolesterol. Minyak dalam ikan ini merupakan lemak yang berkolesterol rendah, sehingga jika mengkonsumsi ikan ini dalam jumlah banyak tidak akan menyebabkan kelebihan kolesterol. Dalam bidang olahraga maupun rekreasi, ikan ini dapat dijadikan sebagai sport fishing, rekreasi bagi orang yang memiliki hobi memancing. Ikan manyung ini hidup didasar perairan (ikan demersal) yang dapat dimanfaatkan sebagai ikan tangkapan dengan menggunakan alat tangkap seperti: jaring, pancing, rawe, pukat, gillnet, bagan, dan serok (Burhanuddin et.al, 1987). Dalam bidang ekonomi maupun bisnis, ikan ini merupakan ikan ekonomis penting sebagai ikan konsumsi yang dapat dijadikan sebagai bahan penghasil uang dengan memperdagangkannya dalam bentuk segar (dibekukan) maupun dalam bentuk ikan asin disebut dengan ”jambal roti” yang harganya sangat mahal.
Kesimpulan Ikan Manyung termasuk suku Ariidae dan merupakan salah satu ikan dasar (demersal) yang hidup di perairan tawar, estuari, dan laut. Ikan Manyung dapat dikelempokan sebagai ikan demersal besar. Ikan Manyung hidup di ketiga wilayah tropis dunia, yaitu Atlantik tengah, Laut Merah, dan Samudera Hindia. Ikan ini memiliki tekstur yang emput dan dapat dimanfaatkan dan diolah sebagai ikan asin atau dikenal sebagai ikan jambal roti. Selain itu, ikan Manyung pun dapat dimanfaatkan sebagai sport fishing.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Manyung [terhubung berkala]. http://id.wikipedia.org/wiki. (diakses tanggal 1 Mei 2012, pukul 09.23 WIB). Burhanudin, A.D., S. Martosewojo dan M. Hoetomo. 1987.Sumber Daya Ikan Manyung di Indonesia. LON-LIPI: Jakarta. Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Ciamis. 2005. Larangan Penggunaan Bahan Kimia pada Produk Perikanan. Brosur. Dinas Kelautan dan Perikanan: Kab. Ciamis. Djuhanda, T. 1981. Dunia Ikan. Armiko: Bandung. Vivacious. 2009. Ikan Manyung (Arius thalassinus) [terhubung berkala]. http:// vivacious86.blogspot.com/2009/10/ikan-manyung-arius-thalassinus.html.

Monday, August 27, 2012

MINYAK IKAN YANG SANGAT BERMANFAAT BAGI KESEHATAN MANUSIA

August 27, 2012 Posted by Media Penyuluhan Perikanan Pati No comments

Minyak hati ikan Cod (Cod liver oil), merupakan salah satu jenis minyak ikan yang sudah digunakan selama ratusan tahun.
Masyarakat miskin di Inggris bagian utara, Skotlandia, Irlandia, Eropa bagian utara, Islandia, dan Newfoundland memberikan minyak hati ikan Cod untuk hewan ternak mereka.
Setelah melihat bahwa minyak hati ikan Cod ini membuat hewan ternak begitu sehat, akhirnya mereka mulai mengonsumsi minyak ikan tersebut untuk diri mereka sendiri.
Para nelayan menggosokkan minyak hati ikan Cod pada kulit dan sendi yang terasa nyeri. Mereka juga mengonsumsi minyak ikan untuk melawan pilek dan flu ketika berada di laut.
Komposisi Minyak Ikan
Minyak ikan berasal dari jaringan pada jenis ikan tertentu yang berminyak. Minyak ikan mengandung asam lemak omega-3, eicosapentaenoic acid (EPA), dan docosahexaenoic acid (DHA), yang merupakan prekursor untuk eicosanoids yang bisa mengurangi peradangan di seluruh tubuh.
Beberapa ikan kecil tertentu mendapatkan minyak ikan dari hasil memakan ganggang mikro (microalgae) yang memproduksi asam lemak tersebut.
Ikan yang lebih besar yang mengandung minyak menjadi predator dengan memakan ikan kecil yang tubuhnya kaya akan asam lemak.
Manfaat Minyak Ikan
Minyak Ikan
Dari hasil riset diketahui bahwa minyak ikan dapat menstabilkan mood seseorang penderita gangguan bipolar. American Heart Association (AHA) merekomendasikan agar mengkonsumsi suplemen minyak ikan setidaknya 2 kali seminggu (sekitar 0,5 – 1,8 gram minyak ikan perhari). Lemak ikan yang baik bisa didapatkan dari ikan tuna, makarel dan salmon.
Pada konggres seafood dunia (World Seafood Congress) pada September 2007 di Dublin, Irlandia menghadirkan beberapa ahli gizi dan kesehatan manusia terkemuka dunia yang berasal dari beberapa negara. Salah satunya Prof. Crawford, Direktur Institute of Brain Chemistry and Human Nutrition, University of North london menjelaskan bahwa isu kesehatan yang menonjol di abad 21 adalah problem kesehatan mental daripada isu kegemukan, dan cara untuk mengatasinya adalah dengan mengkonsumsi seafood lebih banyak.
Beliau menerangkan bahwa peningkatan kerusakan otak dan problem kesehatan mental akibat dari kekurangan asam lemak atau minyak omega 3. Dijelaskan bahwa otak manusia adalah terbuat dari marine fats. Jika kita tidak memberi otak dengan asupan pangan yang sesuai untuk menjaga kesehatannya, misalnya dengan ikan dan khususnya asam lemak omega 3, maka akan didapati kasus-kasus gangguan otak atau mental seperti depresi, gangguan bipolar, atau problem perilaku anak seperti ketidak mampuan berkonsentrasi, dyslexia dan dyspraxia. Sebagai contoh pada penderita alzheimer diakibatkan oleh kehilangan DHA secara signifikan dalam otaknya dan dapat dihindari dengan konsumsi seafood secara proporsional.
Dalam uraiannya Prof. Crawford menjelaskan jika penduduk di negara barat mempunyai peluang 50 kali lebih besar terhadap gangguan depresi dibandingkan dengan penduduk Jepang yang mempunyai tingkat konsumsi ikan tinggi. Bahwa diet dengan basis daging merah dan gandum dan sedikitnya konsumsi ikan telah menyebabkan asupan lemak omega 3 menjadi sangat rendah sehingga berpeluang lebih besar terhadap gangguan kesehatan mental. 
Sumber: http://www.p2hp.kkp.go.id/artikel-858-minyak-ikan-mengurangi-eefek-gangguan-bipolar.html#ixzz3N6NCxmRbBeberapa penelitian menunjukkan bahwa kadar DHA dan EPA dalam ikan atau suplemen minyak ikan memiliki banyak manfaat, diantaranya yaitu:
1. Menurunkan kadar trigliserida
2. Memperlambat pembentukan plak pada pembuluh darah
3. Menurunkan tekanan darah
4. Mengurangi risiko serangan jantung dan stroke pada orang yang diketahui menderita penyakit jantung
5. Menjaga kulit terlihat lebih muda
6. Meningkatkan fungsi otak
7. Mencegah dan menunda demensia.
8. Anti peradangan
9. Melebarkan pembuluh arteri dan vena
Jenis-Jenis Asam Lemak Omega-3
Selain dari minyak ikan, makanan lain yang mengandung asam lemak omega-3 diantaranya adalah biji rami, telur, daging, beberapa jenis kacang-kacangan, bayam, pasta biji wijen, dan kacang polong.
Asam lemak yang terkandung dalam tumbuh-tumbuhan disebut alpha-linolenic acid (ALA). Di dalam tubuh, asam lemak tersebut dikonversi menjadi EPA dan DHA.
Minyak yang mengandung asam lemak yaitu minyak kacang (soya bean oil), canola oil, dan minyak biji rami.
Dosis Minyak Ikan
Dosis 900 mg/hari telah terbukti memiliki efek yang menguntungkan dalam menurunkan perkembangan penyakit jantung.
Direkomendasikan untuk mengonsumsi setidaknya dua porsi ikan setiap minggu karena dapat memberikan manfaat yang baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.
American Heart Association (AHA) merekomendasikan minimal mengonsumsi 1 gr EPA + DHA untuk orang yang memiliki penyakit jantung.
AHA juga merekomendasikan 2-4 gr/hari EPA + DHA untuk orang yang ingin menurunkan kadar trigliserida dalam darah mereka, namun harus di bawah pengawasan dokter.
Efek Samping Minyak Ikan
Dianjurkan untuk membatasi konsumsi beberapa jenis spesies ikan berlemak seperti albacore tuna, hiu, dan swordfish karena tingginya kadar kontaminan beracun yang mungkin terkandung dalam ikan tersebut.
Oleh karena itu, Anda juga harus berhati-hati memilih suplemen minyak ikan terkait dengan kandungan kontaminan seperti merkuri atau logam berat lainnya, pilih yang berlabel “bebas logam berat.”
Perhatikan juga efek samping lain yang mungkin timbul jika Anda mengonsumsi minyak ikan atau asam lemak omega-3 dalam jumlah besar, misalnya:
1. peningkatan risiko perdarahan atau memar
2. mual
3. diare
4. perut kembung