Friday, October 23, 2009

Pemaparan Hasil Participatory Rural Appraisal (PRA) Tingkat Kabupaten

October 23, 2009 Posted by Media Penyuluhan Perikanan Pati 1 comment


Pembangunanan Perikanan pada umumnya dan Penyuluhan Perikanan pada khususnya merupakan hal yang tak bisa ditunda, revitalisasi Penyuluhan Perikanan harus ditindak lanjuti dengan Political will dari Pemerintah mulai dari Pusat sampai daerah. Program PRASASTI MINA merupakan progrm Primadona dari Pusbangluh BPSDMKP Jakarta. pelaksanaan Prasasti Mina di Kabupaten Pati yang tercatat sebagai kabupaten ke 6 penerima Program se Indonesia, diawali sengan pelaksanaan PRA. Hasil identifikasi dengan metode PRA diperoleh sebagai berikut ;
1. Penguatan kelembagaan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha sebagai pelaksana usaha bidang perikanan.
2. Penumbuhan Kelompok Pelaku Utama dan Usaha bidang Perikanan dengan pembentukan kelompok Pembenihan, Pengolahan, dan pemasaran hasil perikanan.
3. Penataan dan pengaturan serta pembangunan jaringan irigasi kolam atau tambak air tawar dan pompanisasi.
4. Pengerukan sungai Silugonggo sebagai upaya penanggulangan banjir rutin tahunan.
5. Pemasangan jaringan listrik dan masuknya aliran listrik di kawasan kolam/tambak guna menghidupkan kawasan kolam/tambak sebagai kawasan usaha produktif.
6. Pembangunan Laboratorium Bisnis Perikanan dengan berbagai peralatan dan sistem budidaya serta komoditas sebagai laboratorium.
7. Pembangunan Handling Space, Pasar Benih dan Pembuatan kios Saprokan (Sarana Produksi Perikanan) beserta isinya.
8. Penguatan modal kelompok dengan pelatihan managemen, cara akses modal dari lembaga keuangan perbankan dan cara bermitra usaha.
9. Pembentukan Koperasi yang kuat dan tangguh dengan cara membangun bisnis berbasis pada pelaku Utama dan Pelaku Usaha.
10. Membangun Bisnis Industrial Perikanan Berbasis Pelaku Utama, dilengkapi dengan penguasaan teknologi informatika dan managemen pemasaran yang tangguh dan mengembangkan jaringan bisnis di dalam dan luar negeri..
11. Mengembangkan desa Talun, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati sebagai Kawasan Aquawisata yang berbasis pada pelaku Utama dan Usaha bidang perikanan.
Prasasti Mina dilaksanakan selama 5 tahun yang diawali pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2010, dengan pendanaan bersumber dari APBN dan APBD. Pendanaan dari Pubangluh BPSDMKP setiap tahun sebesar Rp.200 juta, sedangkan dana pendampingan dari daaerah diawali tahun pertama sebesar 20% dari rp.200 juta, tahun ke dua sebesar 40%, tahun ke tiga sebesar 60%, tahun ke empat sebesar 80%, sedangkan tahun ke lima sebesar 100%. Diharapkan hasil akhir kegiatan Prasasti Mina adalah kenaikan pendapatan masyarakay sebesar 50%, sehingga akan terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat di desa Talun.

Saturday, October 17, 2009

Pelaksanaan PRA (Participatory Rural Appraisal)

October 17, 2009 Posted by Media Penyuluhan Perikanan Pati 1 comment


Kabupaten Pati dinyatakan Pusbangluh BPSDMKP menjadi pelaksana program Prasasti Mina Ke 6 se Indonesia, sebagai pengganti Kab.Boalemo Sulawesi. Prasasti Mina dilaksanakan selama 5 tahun, diawali tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Langkah awal Kegiatan Prasasti Mina adalah melaksanakan Participatory Rural Appraisal (PRA). PRA adalah pengkajian/pemahaman desa secara partisipatif berupa serangkaian atau sekelompok kegiatan dan metode yang memungkinkan masyarakat suatu wilayah dapat mengamati, mengkaji, saling berbagi, meningkatkan dan menganalisis pengetahuan tentang kondisi dan aspek-aspek kehidupan yang ada di wilayahnya agar mereka mampu membuat rencana dan tindakan pembaharuan yang lebih baik yang dilakukan oleh masyarakat itu secara partisipatif. PRA dilaksanakan 14 April sampai dengan 21 April 2008 di Desa Talun Kecamatan Kayen Kabupaten Pati sesuai rekomendasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pati, dilaksanakan Pusbangluh BPSDMKP Jakarta bekerja sama Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pati yang dilaksanakan Penyuluh Perikanan, staf Dinas Kelautan dan Perikanan Kab.Pati dan Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau Jepara. Tujuan PRA (Participatory Rural Appraisal) adalah:
1. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menganalisis keadaannya sendiri dan memikirkan kebutuhannya agar bisa memperbaiki keadaan, mengembangkan potensi, keterampilan dan perilaku mandiri.
2. Meningkatkan kemauan dan kemampuan masyarakat dalam belajar bersama berbagai pengetahuan dan pengalaman melalui serangkaian kegiatan.Masyarakat diasah untuk semakin pintar dan cermat mengkaji wilayahnya dan mengembangkan berbagai kegiatan yang tepat untuk mereka sendiri.
Manfaat dari PRA adalah :
1. Meningkatnya proses belajar dan proses membangun kesadaran bagi masyarakat desa dalam melihat berbagai keadaan kehidupan di lingkungannya yang mempengaruhi keadaan mereka sendiri
2. Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap potensi dan masalahnya sehingga terdorong untuk mengupayakan pemecahan masalah dan jalan keluar serta mengembangkan potensi yang dimiliki melalui penyusunan rencana kegiatan/program yang disusun dan dikerjakan oleh mereka sendiri.
3. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menilai/mengevaluasi hasil kegiatan programnya sehingga senantiasa dapat memperbaikinya untuk perencanaan yang lebih baik dimasa mendatang
4. Terdorongnya motivasi masyarakat dengan moto ”hari ini lebih baik dari hari kemarin, hari esok lebih baik dari hari ini”
Metode pelaksanaan PRA adalah metode partisipatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik:
1. Pengambilan data primer dan sekunder.
2. Wawancara kelompok terarah.
3. Diskusi kelompok terarah (Focus Group Discussion).
4. Pengamatan langsung.
Instrumen PRA terdiri dari 11 antara lain
1. Pengumpulan dan Pengolahan Data Sekunder
2. Teknik Pembuatan Peta Sumberdaya dan Sosial Desa (Peta Wilayah)
3. Teknik Pembuatan Peta Transek
4. Teknik Penelusuran Alur Sejarah
5. Teknik Pembuatan Diagram Kelembagaan (Diagram Venn)
6. Teknik Pembuatan Kalender Musiman
7. Teknik Pembuatan Diagram Kegiatan Harian
8. Teknik Pembuatan Peta Mobilitas
9. Teknik Pembuatan Diagram Kecenderungan
10. Teknik Pembuatan Diagram alir
11. Teknik Penetapan Peringkat
Output PRA sebagai pedoman didalam Penyusunan Program kegiatan setiap tahunnya dari tahun pertama sampai dengan tahun kelima. Pendanaan kegiatan Prasasti Mina dari tardiri dari APBN dan APBD, sharing dari APBD diawali dari bagian 20% secara bertahap meningkat dari tahun ke tahun hingga tahun lima 100%. Prasasti Mina diharapkan dapat menjadi Pedoman dalam Pembangunan Penyuluhan Perikanan di daerah, sehingga bisa terjadi penetrasi metode penyuluhan ke wilayah desa atau kecamatan di kab.Pati dengan berpedoman pada Pola Pembinaan Prasasti Mina.

Friday, October 16, 2009

Presentasi PRASASTI MINA (Program Rintisan dan Akselerasi Sosialisasi Teknologi Inovasi Kelautan dan Perikanan

October 16, 2009 Posted by Media Penyuluhan Perikanan Pati No comments



Presentasi Prasasti Mina di Kabupaten Pati di laksanakan pada bulan Maret tahun 2008 oleh Kepala Pusbangluh Bapak Sumardi Suriatna, MEd, di R Pragola Setda Pati. Dihadiri Kepala Dinas dan Instansi, Perbankan, Camat pelaku utama dan tokoh perikanan, komisi B DPR Kabupaten Pati.Kapusbangluh disambut Wakil Bupati Pati Ibu Kartina Sukawati,SE,MM. Hasil presentasi Kapusbangluh mendapatkan apresiasai dari Ketua Komisi B DPRD Kabupaten yang menyatakan siap mensukseskan Prasasti Mina di Pati selama 5 tahun.Kegiatan Revitalisasi bidang Penyuluhan Perikanan dan akselerasi mengadopsi model usaha dengan cara memadukan sistem rantai pasok teknologi dan sistem bisnis perikanan. Upaya yang dikembangkan oleh Pusat Pengembangan Penyuluhan BPSDM KP mulai tahun 2007 adalah Program Rintisan Akselerasi dan Sosialisasi Teknologi Inovasi Kelautan dan Perikanan (Prasasti Mina). Prasasti Mina merupakan langkah terobosan Pusbangluh BPSDM KP untuk mempercepat penyampaian dan pengembangan inovasi teknologi kepada pelaku utama (nelayan, pembudi daya ikan dan pengolah ikan) di pedesaan.PRA (Participatory Rural Appraisal) terkandung tujuan pemberdayaan masyarakat, artinya masyarakat diupayakan agar memiliki pandangan terbuka terhadap keadaannya sendiri dan lingkungannnya serta memiliki kemampuan dan keterampilan untuk secara mandiri mengatasi permasalahan-permasalahan yang mereka hadapi. Untuk itu diperlukan penyadaran, pembelajaran dan pengalihan keterampilan kepada masyarakat, dengan memberi peluang seluas-luasnya menjadi pelaku aktif pada semua proses pembangunan. Salah satu daerah dari 6 lokasi Prasasti Mina yaitu Padang Pariaman, Tanah Laut Kalimantan Selatan, Bone Sulawesi, Purbalingga, Pati dan Banyuwangi. Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Pati memiliki potensi perikanan dan kelautan yang cukup tinggi, dari potensi budidaya budidaya air tawar, air payau, pengolahan dan penangkapan. Pemerintah kabupaten mempunyai komitmen yang tinggi terhadap pentingnya penyuluhan kelautan dan perikanan guna mengakselerasi pembangunan kelautan dan perikanan serta bersedia sharing dana dengan pusat agar pembangunan berhasil. Program ini penting artinya bagi pembangunan perikanan karena beberapa hal antara lain: 1) umumnya usaha perikanan masih dikembangkan secara parsial dan menerapkan teknologi konvensional, 2) skala usaha kecil, individual dan variatif tersebar, 3) produk yang dihasilkan kebanyakan produk primer sehingga nilai tambah rendah. 4) kualitas produk belum diapresiasi pasar 5) akses pelaku utama terhadap kelembagaan inovasi dan kelembagaan ekonomi lemah, 6) kelembagaan bisnis perikanan belum memadai dan masih tersegmentasi, dan 7) kesenjangan teknologi. Tujuan Prasasti Mina antara lain; 1. Mengembangkan rancang bangun/model sistem dan usaha bisnis perikanan industrial pedesaan ( BPIP ) berbasis budidaya, pengolahan hasil dan berbasis penangkapan
2. Meningkatkan pendapatan wilayah/masyarakat sebesar 50% dalam waktu 5 tahun
Keluaran (Output) . Dihasilkannya 1 rumusan rancang bangun/ model sistem BPIP berbasis budidaya, pengolahan hasil dan berbasis penangkapan
2. Meningkatnya pendapatan wilayah/masyarakat sebesar 50%

Thursday, October 15, 2009

Penanganan pasca panen Bandeng tanpa duri

October 15, 2009 Posted by Media Penyuluhan Perikanan Pati 1 comment


Di Kabupaten Pati komoditas ikan Bandeng cukup melimpah, hasil budidaya dari tambak air payau maupun kolam air tawar. Ikan Bandeng bersifat Eurihalien atau tahan terhadap perubahan salinitas (kadar garam) dari 0 promill s/d 25 promill, pembesaran ikan bandeng butuh pakan alami berupa klekap (sejenis lumut) atau pemberian pakan tambahan/buatan yang berkualitas. Bandeng dibudidayakan hanya mengandalkan pakan alami panen pada umur 4 bulan dengan ukuran 5-6 ekor/kg, bila menggunakan pakan tambahan dalam waktu 3 bulanan bisa mencapai ukuran 4-5 ekor/Kg. Sifat produk perikanan adalah fluktuasi harga yang tinggi, sehingga terjadi harga yang rendah pada saat panen melimpah, untuk mengatasi hal itu adalah dengan menjual produk dalam bentuk olahan ; bandeng presto(duri lunak), pengasapan bandeng dan bandeng tanpa duri. Bandeng termasuk ikan yang digemari dengan rasa yang gurih tetapi durinya cukup banyak dan mengganggu kenikmatan makan bandeng. Cara membuat bandeng tanpa duri sederhana dengan alat pisau dan pinset, agar tahu cara pembuatanya harus mengenal gambar letak duri ikan bandeng. Dalam memilih ikan bandeng ukuran yang baik sekitar isi 5-6 ekor/Kg, dibersihkan sisiknya dan dibelah sehingga kelihatan bagian dalamnya, satu persatu duri dicabut dan dibuang sampai bersih. Selanjutnya dikemas dalam plastik disimpan di Freezer sehingga awet dan dapat dikonsumdi sesuai selera, mau bakar, goreng krispi atau sebagai snack dipotong kecil-kecil digoreng dengan tepung panir. Selamat mencoba dan menikmati.

Sunday, October 11, 2009

Kegiatan Pembinaan Penyuluhan di Kabupaten Pati November tahun 2007

October 11, 2009 Posted by Media Penyuluhan Perikanan Pati 1 comment

Penyuluhan Perikanan adalah upaya membangun peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui peningkatkan Pengetahuan Ketrampilan dan Sikap (PKS). Penyuluhan merupakan sistem pendidikan bagi orang dewasa, memiliki beberapa metode antara lain : penyuluhan, anjngsana, demonstrasi cara, Dempond,magang, Temu Teknik dan lain-lain. Pada tahun 2007 Penyuluh Perikanan Pati melalui wadahnya KJF (Kelompok Jabatan Fungsional) mengajukan proposal Kegiatan Pembinaan Penyuluhan Perikanan kepada PUSBANGLUH (Pusat Pengembangan Penyuluhan) dibawah BPSDM Kelautan dan Perikanan Jakarta dan disetujui. Kegiatan Pembinaan Penyuluhan Perikanan diisi dengan dua kegiatan ; Penyusunan Programa Penyuluhan Tingkat Kabupaten Tahun 2008 dan Temu Teknis. Kegiatan Temu Teknis merupakan tonggak sejarah kegiatan sejak berdirinya PUSBANGLUH Kelautan dan Perikanan. Kegiatan Penyusunan Programa Penyuluhan Perikanan mengundang Pelaku Utama dan Usaha bidang perikanan, ketua kelompok dan tokoh bidang perikanan dari berbagai kecamatan di Kabupaten Pati untuk membahas kebutuhan dan rencana kegiatan tahun depan dalam bentuk sistematik dan tertuang dalam tulisan. Output Programa Penyuluhan adalah buku Programa Penyuluhan Perikanan Tahun 2008 sebagai pedoman kerja Penyuluh Perikanan pada tahun 2008. Sedangkan kegiatan Temu Teknis di laksanakan di Ds.Talun Kec.Kayen Kab.Pati lokasi di Kawasan Pengembangan Budidaya Tambak Air Tawar dengan mengundang Pelaku Utama dan Usaha bidang Perikanan, tokoh masyarakat, dinas instansi terkait, Bupati Pati dalam hal ini diwakili oleh Wakil Bupati ibu Kartina Sukawati,SE,MM dan mengundang Kepala Pusat Pengembangan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan Jakarta Bapak Ir.Sumardi Suriatna,MEd. Pada kata sambutan Kepala PUSBANGLUH BPSDM Kelautan dan Perikanan menyatakan dan mengakui bahwa merasa kecolongan dan kagum melihat kondisi kolam Talun yang rata-rata luas kolamnya diatas satu hektar, yang sebagian besar milik para Pembudidaya ikan penduduk setempat. Ikan Bandeng dibudidayakan di air tawar secara Polikultur, beliau berobsesi ingin menguji coba budidaya ikan Bandeng dengan pakan buatan. Pak Kapus berkeinginan membangun Unit Bisnis Perikanan Pedesaan Berbasis pada Pelaku Utama dan Pelaku Usaha bidang perikanan. Membangun rantai pasok teknologi perikanan di pedesaan sehingga tidak ketergantungan pada pihak lain. Kegiatan pelaku Utama dan Usaha bidang perikanan di Talun adalah Pembesaran ikan Bandeng air tawar sistem polikultur dengan karper,pemibibitan Ikan Karper,Nila Merah, udang Vanamae air tawar, pembesaran Patin, Bawal air tawar. Pada temu Teknis Wakil Bupati meminta agar Program Prasasti Mina Program dari PUSBANGLUH Kelautan dan Perikanan bisa ditempatkan di Kabupaten Pati dan pihak Pemerintah Kabupaten siap mendukung dan mensukseskan keberhasilan program tersebut.